HARMONISASI SOSIAL KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIREUNDEU CIMAHI JAWA BARAT

Eneng Martini, Nana Supriatna

Abstract


Abstrak: Harmonisasi dalam kehidupan sangatlah penting karena masyarakat yang plural sudah pasti memiliki potensi perbedaan norma adat dan ketentuan syariat, sehingga pernyataan tersebut perlu dilakukan pendekatan yang mampu menyatukan elemen-elemennya agar tetap relevan dan diterima seluruh anggota masyarakat serta paling utama tidak menimbulkan ketegangan atau konflik. Masyarakat Sunda sebagai kelompok etnis mayoritas telah hidup berdampingan dalam suasana yang damai dengan kelompok-kelompok etnis lainnya. Selain itu, Islam sebagai agama yang dominan juga diwarnai dengan kehadiran agama-agama dan kepercayaan lokal lain seperti Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, serta kepercayaan lokal Sunda Wiwitan yang turut berkontribusi membentuk kebudayaan multikultural di Jawa Barat. Kepercayaan Sunda Wiwitan merupakan aliran yang memuja kekuatan alam dan arwah leluhur atau biasa disebut sebagai animisme dan dinamisme. Cireundeu merupakan salah satu bukti bahwasanya harmonisasi antara Hukum Adat dan Hukum Islam dalam masyarakat multikultural memang benar terjadi. Terletak di Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Cireundeu berasal dari nama “Pohon Reundeu” pohon yang berada di sekeliling air.

Abstract:  Harmony in life is essential because a pluralistic society certainly has the potential for differences in customary norms and provisions so the statement needs to be approached that can unite its elements so that they remain relevant and accepted by all members of society and most importantly do not cause tension or conflict. The Sundanese people as the majority ethnic group have lived side by side in a peaceful atmosphere with other ethnic groups. In addition, Islam as the dominant religion is also colored by the presence of other local religions and beliefs such as Christianity, Catholicism, Hinduism, Buddhism, and the local Sunda Wiwitan belief which has contributed to forming a multicultural culture in West Java. The Sunda Wiwitan belief is a school of thought that worships the power of nature and ancestral spirits and is commonly referred to as animism and dynamism. Cireundeu that is proof that the harmonization between Customary Law and Islamic Law in a multicultural society is indeed true. Located in Leuwigajah, South Cimahi District, Cimahi City. Cireundeu comes from the name "Reundeu Tree" a tree that is around the water.


Keywords


Budaya; Kampung adat; Kepercayaan; Cireundeu

Full Text:

PDF

References


Arif, A. (2021). Masyarakat adat & kedaulatan pangan. Kepustakaan Populer Gramedia.

Batukaru, D. C. A., Dharmiasih, D. A. W., IP, S., & Resen, P. T. K. (n.d.). Laporan Akhir Hibah Penelitian Unggulan Program Studi Tahun Anggaran 2015.

Dala, I. M., Maemunah, M., & Saddam, S. (2021). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Kampung Adat Tutubhada Sebagai Desa Wisata. Seminar Nasional Paedagoria, 1, 112–125.

Durkheim, E. (2004). Readings from Emile Durkheim. Psychology Press.

Fauzin, F. (2021). Pengaturan impor pangan negara indonesia yang berbasis pada kedaulatan pangan. Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 14(1), 1–9.

Geertz, C. (1960). The Javanese Kijaji: The changing role of a cultural broker. Comparative Studies in Society and History, 2(2), 228–249.

Hermansah, T. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Perspektif Kultural Konsep dan Praktik.

Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan, Mentalitet, dan Pembangunan: Bungarampai. Gramedia.

Koentjaraningrat. (2010). “Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia.” Djambatan.

Kurniawan, H. (2021). Pemberdayaan masyarakat berbasis nilai-nilai adat istiadat sunda. UIN Raden Intan Lampung.

Madjid, N. (1992). Islam: Doktrin dan Peradaban. Yayasan Wakaf Paramadina Jakarta.

Mahmud, A., guna Mencapai, M. S. S. S., & Doktor, G. (2009). Pesantren dan Pergerakan Islam. Solo: al-Mukmin Press.

Miharja, D., & Muhtar, G. (2021). Tradisi Keagamaan Pada Masyarakat Adat Kampung Kuta Kabupaten Ciamis. Fakultas Ushuluddin.

Mu’min, U. A. (2020). Spiritualitas Karakter Tuang dalam Budaya Masyarakat Kampung Adat Cireundeu. Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, 53–67.

Muvid, M. B. (2020). Tasawuf Kontemporer. Amzah.

Parekh, B. (2000). El etnocentrismo del discurso nacionalista. La Invención de La Nación. Lecturas de La Identidad de Herder a Homi Bhabha, 91–122.

Rahayu, S. (2022). Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi Sedekah Bumi Pada Masyarakat Sunda Pekon Merbau.

Ramadhani, S. (N.D.). Relevansi Ekoliterasi Fritjof Capra Dengan Cara Pandang Masyarakat Adat Sunda Terhadap Lingkungan. Fu.

Rostiyati, A. (2019). Toleransi keragaman pada masyarakat Cigugur Kuningan. Patanjala, 11(1), 65–80.

Rusata, T. (2019). Aktivasi promosi pariwisata di media sosial sudi kasus kabupaten Belitung. Jurnal Sains Terapan Pariwisata, 4(2), 277–292.

Sahban, M. A., & Se, M. M. (2018). Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang (Vol. 1). Sah Media.

Saputra, K. D. (2020). Memasyarakatkan Kesalehan: Dimensi Tasawuf dalam Etika Sosial Profetik Kuntowijoyo. ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab, 1(2), 317–325.

Senoaji, G. (2011). Perilaku masyarakat Baduy dalam mengelola hutan, lahan, dan lingkungan di Banten Selatan. Humaniora, 23(1), 1–15.

Sulaiman, S. P., & SI, M. (2022). Upaya Memperkuat Kemandirian Pangan Pulau-Pulau Kecil. Penerbit Qiara Media.

Yani, A., Handayani, O. W. K., Rohidi, T. R., & Kes, N. M. (2021). Potensi Pariwisata Olahraga Berselancar" Ombak Bono". Ahlimedia Book.




DOI: https://doi.org/10.31764/jces.v6i1.29945

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


=======================

JCES (Journal of Character Education Society)
Universitas Muhammadiyah Mataram

Contact Admin: 
Email: [email protected]
WhatsApp: +62 852-3764-1341

=======================

======================= 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

JCES (Journal of Character Education Society) already indexed:

            

  

EDITORIAL OFFICE: