TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKSI UTAMA DAN BRANGKASAN JAGUNG DENGAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL DAN KOMPOS PADA LAHAN KERING DI NUSA TENGGARA BARAT

Budy Wiryono, Suwati Suwati, Muliatiningsih Muliatiningsih

Abstract


Abstrak: Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai keunggulan komperatif berupa  wilayah lahan kering yang cukup luas dan berpeluang besar untuk dikembangkan. Kanwil BPN Provinsi NTB (2001) dalam Bappeda (2003) menunjukkan  dari wilayah Provinsi NTB seluas 2.015.315 hektar, sebagian besar berupa lahan kering 1.673.476,307 hektar atau 83,04%. Penelitian ini bertujuan untuk; mengkaji besaran susut hasil panen padi tahap perontokkan, pengeringan, dan penggilingan, serta mengetahui dampak ekonomi susut hasil panen padi di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data dengan penelusuran pustaka dan mengambil data-data sekunder dari instansi terkait, buku-buku, laporan dan artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan perpaduan teknologi pengembangan jagung yang benar dan tepat  lahan kering dapat meningkatkan produksi utama serta brangkasan jagung; selanjutnya penggunaan varietas unggul baik hibrida maupun bersari bebas merupakan komponen penting dalam teknologi produksi jagung di lahan kering, karena berpotensi hasil utama untuk kebutuhan pangan dan bahan baku industri makanan serta pakan ternak dan potensi penyediaan limbah (daun dan berangkasan) tinggi yang berkualitas untuk pakan hijauan ternak, berumur pendek (genjah), tahan terhadap tekanan biotik dan abiotik, dapat menggunakan pupuk sebaik mungkin serta tahan terhadap hama penyakit; kemudian penggunaan kompos sebagai pupuk organik pada saat budidaya jagung cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia misalnya hasil panen lebih berat, lebih tahan disimpan, lebih segar dan tentunya lebih sehat karena lebih bebas dari residu kimia sekaligus dapat memperbaiki ekosistem di lingkungan sekitarnya; hasil lain penelitian ini yakni penggunaan varietas unggul disertai aplikasi pemanfaatan pupuk organik (kompos) diperkirakan akan dapat memberikan hasil utama produksi utama (biji) dan  penyedian limbah (daun dan berangkasan) lebih tinggi sekaligus berkualitas, menyehatkan dan menjaga keberlanjutan kesehatan lingkungan disekitarnya.

Kata Kunci : Teknologi; brangkasan; varietas; kompos; lahan kering


Full Text:

PDF

References


. Biro Pusat Statistik, 1996. Survei susut pascapanen MT. Balitbang Pertanian, 2007. Teknologi Produksi Jagung Melalui Pendekatan Pengelolaan Sumber Daya dan Tanaman Terpadu (PTT). Deptan RI. Jakarta. Hal 75-79;

. Bappeda Propinsi NTB, 2003. Rencana Strategis Pengembangan Wilayah Lahan Kering Propinsi NTB Tahun 2003-2007;

. BPS NTB, 2010. Press Rilis Angka Tetap Tahun 2009 dan Angka Ramalan II Tahun 2010 Produksi Tanaman Pangan Provinsi NTB;

. Dahlan, M., 1988. Pembentukan dan Produksi Benih Varietas Bersari Bebas Dalam Subandi, Mahyudin Syam dan Adi Wijono (eds) Jagung. Puslitbangtan. Bogor. Hal 101-118;

. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB, 2009. Program Unggulan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB;

. Grand Strategi Pengembangan Agribisnis Jagung di NTB (2009-2013). Membumikan Jagung Merebut Pasar.

. Hipi, A., Suriadi A, Zairin M, Sudarto, Mashur dan Suwardji, 2004. Teknologi Budidaya Jagung di Lahan Kering Beriklim Kering di Kabupaten Lombok Timur;

. Hipi, A., 2008. Peluang dan Tantangan Pengembangan Jagung di Lahan Kering di NTB;

. Ma’shum, M., Lolita, E.S dan Sukartono, 2002. Strategi Pengelolaan Lahan Kering Berwawasan Lingkungan di NTB. Prosiding Seminar Nasional Peningkatan Pendapatan Petani Miskin Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna. BPTP NTB, Badan dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian;

. Mediansyah, 2009. IPTEK. Pertanian Berkelanjutan adalah Masa Depan Kita;

. Nugraha, U., A. Hasanuddin dan Subandi, 2003. Perkembangan Teknologi Budidaya Jagung dan Industri Benih Jagung. Dalam Kasryno, E. Pasandaran dan A.M.Fagi (ed) Ekonomi Jagung Indonesia. Penyunting Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta. Hal 37-72;

. Pingali, P.L. and S. Pandey, 2001. Meeting World Maize Need; Technological Oppurtunities and Priorities For The Public Sector. Dalam Pingali, P.B (Ed) Meeting World Maize Needs; Technological Oppurtunities and Priorities For The Public Sector;

. Rukmana, R., 2007. Jagung. Budidaya, Pasca Panen dan Penganekaragaman Pangan. Penerbit CV. Aneka Ilmu. Edisi 1. Semarang;

. Sri Agung, I. G. A. M, 2008. Adaptasi Berbagai Varietas Jagung Dengan Densitas Berbeda Pada Akhir Musim Hujan Di Jimbaran Kabupaten Badung. Laporan Penelitian. Universitas Udayana Press. Denpasar;

. Sutanto, R., 2002. Penerapan Pertanian Organik. Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Penerbit Kanisius Yogyakarta;

. Suwardji, Ridwan D., Agustina D. A., Sapei G., 2008. Penggunaan Irigasi Sprinkler Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering Dengan Pendekatan 4P (Studi Kasus NTB);

. Suwardji, 2009. Diktat Pengelolaan Sumber Daya Lahan Kering. Program Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram;

. Utomo, 2002. Pengelolaan Lahan Kering Untuk Pertanian Berkelanjutan. Makalah Utama Pada Seminar Nasional IV. Pengembangan Wilayah Lahan Kering dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Ilmu Tanah Indonesia di Mataram, 27-28 Mei 2002;

. Walimin, 2009. Pengelolaan Tanaman Jagung Secara Terpadu. Penyuluh Pertanian Penyelia Pada Cabang Dinas PKP Demak I;

. Wangiyana, W., 1995. Pewilayahan Komoditas Tanaman Berdasarkan Kondisi Iklim; Suatu Tinjauan Permasalahan dan Prospek Jangka Panjangnya. Prosiding Seminar 30 Nopember 1995. Universitas Mataram Press. Mataram;

. Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. Kompos. Manfaat Kompos. http://www.wikipedia-definisi-kompos/diakses tanggal 12 April 2018.




DOI: https://doi.org/10.31764/jua.v22i1.580

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Ulul Albab