ANALISIS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM HUTAN MANGROVE DI KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA

Abstract

Abstrak: Mangrove adalah komunitas tanaman yang dapat hidup di antara laut dan darat karakteristik pertumbuhan yaitu dipengaruhi oleh pasang surut air laut habitat tempat terletak di tempat pertemuan air laut muara. Ekosistem mangrove merupakan tempat mencari makan, (feeding ground), pemijahan (Spawning ground), daerah asuhan (nursery ground) dan berkembang biak bagi berbagai organisme air. Perlindungan pesisir dan menguntungkan ekonomi lokal salah satu ekosistem pesisir yang paling banyak menyerap CO₂karbon. Hutan mangrove merupakan ekosistem pesisir di perairan tropis dan memiliki berbagai potensi manfaat bagi lingkungan dan manusia. Manfaat yang dapat dirasakan langsung diantaranya berupa kayu pohon mangrove yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan, kayu bakar, bahan untuk membuat arang, pulp, tanin (zat penyamak), chipwood, dan sebagai obat tradisional Serta pengekspor bahan organik yang berguna untuk menunjang kelestarian biota akuatik. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hutan mangrove di teluk kendari disebabkan yaitu : peralihan kawasan hutan mangrove menjadi tambak dan Peralihan fungsi hutan mangrove menjadi pemukiman, menunjukan Hasil dari perubahan luas kawasan hutan mangrove akibat pemanfaatan ruang kawasan pesisir pada tahun 2019 mencapai 75.05 ha, seterusnya pada tahun 2020 mengalami penurunan kawasan hutan mangrove mencapai 50.01 ha dan pada tahun 2021 mencapai 76.25 ha mengalami peningkatan kembali untuk penggunaan kawasan mangrove.