EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KEDELAI DI DESA SANOLO KECAMATAN BOLO KABUPATEN BIMA

Suhairin Suhairin, Anjas Arianto, Muliatiningsih Muliatiningsih

Abstract


Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu dari 3 provinsi di Indonesia sebagai penghasil komoditas kedelai. Komoditas kedelai tersebar di kecamatan Bolo desa Sanolo sebagai penunjang komoditas kedelai NTB, yang selama ini masih terbagi dengan kedelai impor. Agar kualitas dan tingkat produksinya tinggi maka perlu dilihat karaketristik dan kesesuaian lahannya, hal ini penting mengingat di desa Sanolo adalah daerah dekat pantai yang berpotensi terganggu oleh tingkat salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk tanaman kedelai (Glycine Max L.). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan survei. Parameter kesesuaian untuk tanaman kedelai yang ditetapkan meliputi temperatur, salinitas, curah hujan, kondisi drainase, tekstur, pH, kelembaban relatif, C-organik, KTK, dan kondisi erosi. Kelas kesesuaian lahan terdiri atas kelas “sangat sesuai”, “cukup sesuai”, “sesuai marginal” dan “tidak sesuai”. Hasil penelitian menunjukkan kelas kesesuaian lahan pada lokasi 1 yaitu N (Tidak Sesuai) dengan faktor pembatas berupa tekstur tanah yang bersifat pasir berlempung. pH tanah sebesar 7,55, C-Organik 1,22% dan angka salinitasnya sebesar 1,03. Pada lokasi 2 kelas kesesuaian lahannya N dengan faktor pembatas berupa tekstur tanah yang berpasir. pH tanah sebesar 6,94, C-Organik 2,6%, salinitas sebesar 0,83. Pada lokasi 3 kelas kesesuaian lahannya N dengan faktor pembatasnya ialah tekstur tanah yang berpasir. pH tanah sebesar 6,42, C-Organik 1,22%, salinitas sebesar 0,83. Dan pada lokasi yang ke 4 kelas kesesuaian lahan adalah juga tergolong N dengan faktor pembatas tekstur tanah yang berpasir; pH tanah sebesar 6,09, C-Organik sebesar 1,94%, dan salinitas sebesar 6,1. Dengan demikian pengembangan tanaman kedelai (Glycine Max L.) di desa Sanolo kecamatan Bolo perlu diperbaiki kualitas lahannya dengan penambahan bahan organik berupa pupuk kandang (sapi, kambing, unggas), pupuk kompos, pupuk hijau dan blotong.

Keywords


evaluasi lahan; faktor pembatas; kedelai;

Full Text:

PDF

References


Ayu, IW., Prijono, S., Soemarno. 2013. Evaluasi Ketersediaan Air Tanah Lahan Kering di Kecamatan Unter Iwes, Sumbawa Besar. J-PAL. 4 (1): 18-25.

Beutler, A.N., J.F. Centurion1 and A.P. da Silva. 2005. Soil Resistance to Penetration and Least Limiting Water Range for Soybean Yield in a Haplustox from Brazil. Brazilian Archives of Biol and Tech 48(6): 863–871.

Botta, G.F., D. Jorajuria, R. Balbuena, and H. Rosatto. 2004. Mechanical and cropping behavior of direct drilled soil under different traffic intensities: effect on soybean (Glycine max L.) yields. Soil & Tillage Res. 78: 53–58.

Djuanda, J. S., M. Assaad Warsana. 2004. Kajian Laju Infiltrasi dan Beberapa Sifat Fisik Tanah Pada Tija Jenis Tanaman Pangan Dalam Sistem Budidaya Lorong. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 4: 25-1

Djukri, 2009. Cekaman salinitas terhadap pertumbuhan tanaman. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

FAO (Food and Agriculture Organization). 1976. A Framework for Land Evaluation. FAO Soil Bulletin 52. Soil Resources Management and Conservation Service Land and Water Development Division.

Hardjowigeno, S. 2003 Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta. Pp 1- 25.

Hanifah, 2009. Fungsi efensiesi lahan pertanian. Insan mandiri Jakarta.

Khoirunisa I., Budiman, Ratih Kurniasih. 2021. Pengaruh Kadar Air Tanah Tersedia dan Pengelolaan Pupuk terhadap Pertumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri). Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 2

Kristiono, A, Purwaningrahayu, RD, & Taufiq, A, 2013, Respons Tanaman Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau Terhadap Cekaman Salinitas, Bluetin Palawija, no. 20, hal. 45-60.

Munns, R. 2002. Comparative Physiology Of Salt and Water Stress. Plant, cell & environment, 25(2), pp.239-250.

Notohadiprawiro, T.R.M. 1985. Selidiki Cepat Ciri Tanah di Lapangan. Cet. I. Penerbit Ghalia Indonesia

Okalia, D., Ezward, C. and Haitami, A. 2017. Pengaruh berbagai dosis kompos, JURNAL AGROQUA, 15(1), pp. 8–19. Available at: https://journals.unihaz.ac.id/index.ph p/agroqua/article/view/523.

Putri, F. 2011. Bertani Di Lahan Pasir Pantai. BBPP Lembang.

Rismaneswati. 2006. Pengaruh terracottem, kompos, dan mulsa jerami terhadap sifat fisik tanah, pertumbuhan dan hasil kedelai pada tanah Alfisol. J. Agrivigor 6(1):49–56.

Sarief, SE. 2016. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung.

Madura. Jurnal embryo wol. 502: 176-183.

Sudarto, M. Zairin, Awaludin, H., Surahman, A. 2003. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Pastura 14 (1): 2-16.

Supriyadi, 2008. Kandungan bahan organic sebagai dasar pengelolaan tanah di lahan kering

Sutanto, R. 2002 . Penerapan Pertanian Organik. Permasyarakatan dan Pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


_______________________________________________

 

Creative Commons License

Prosiding Seminar Nasional Pertanian
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

______________________________________________

PROSIDING TERINDEKS:

 

SEKRETARIAT PANITIA: