PEMETAAN PERAN SERTA KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN RTH PUBLIK DI KOTA MATARAM DENGAN PENDEKATAN STAKEHOLDER ANALYSIS

Joni Safaat Adiansyah, Harry Irawan Johari, Agum Muladi

Abstract


Abstrak: Keterlibatan serta peran aktif dari para pihak menjadi faktor utama dari keberhasilannya pelaksanaan sebuah program pengelolaan ruang terbuka hijau publik. Tujuan dari penelitian ini untuk memetakan bagaimana stakeholder terlibat dalam pemeliharaan RTH Kota Mataram. Analisis pemangku kepentingan digunakan untuk mengidentifikasi secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan responden yang dipilih dengan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat DLH Kota Mataram, Perkim Kota Mataram, Bappeda Kota Mataram, dan PUPR Kota Mataram di kuadran I yang bertanggung jawab dalam mengelola RTH publik di Kota Mataram. Dinas Pariwisata, Perdagangan, Pertanian, BKD, dan Balitbang Kota Mataram berada di kuadran II. Pengelola lokasi, Pokdarwis Taman Wisata Rakyat Loang Baloq, terletak di Kuadran III. Masyarakat Kota Mataram berada di Kuadran IV. Ketidakmampuan stakeholder untuk berkoordinasi dan berkomunikasi secara maksimal serta minimnya pendanaan untuk pembebasan lahan dan potensi RTH Publik Kota Mataram menyebabkan tidak tercapainya target minimal RTH Publik Kota Mataram. Hal tersebut merupakan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan RTH Publik di Kota Mataram. Untuk memenuhi target minimal 20% dari luas wilayah perkotaan untuk RTH Publik di Kota Mataram, diperlukan peningkatan pendanaan untuk proses pembebasan lahan serta peningkatan komunikasi, koordinasi, serta kolaborasi multi stakeholder untuk menjamin ketersediaan dan keberlanjutan RTH Publik.


Abstract:  The involvement and active role of the parties are the main factors in the successful implementation of a public green open space management program. The purpose of this research is to map how stakeholders are involved in the maintenance of public green spaces in Mataram City. Stakeholder analysis was used to identify descriptively qualitative using respondents selected by snowball sampling. The results showed that there are DLH of Mataram City, Perkim of Mataram City, Bappeda of Mataram City, and PUPR of Mataram City in quadrant I which are responsible for managing public green spaces in Mataram City. The Tourism, Trade, Agriculture, BKD, and Balitbang of Mataram City are in quadrant II. The site manager, Pokdarwis Taman Wisata Rakyat Loang Baloq, is located in Quadrant III. The people of Mataram City are in Quadrant IV. The inability of stakeholders to coordinate and communicate optimally and the lack of funding for land acquisition and the potential of Public RTH in Mataram City has caused the minimum target of Public RTH in Mataram City not to be achieved. This is a challenge faced in managing public green spaces in Mataram City. To meet the target of at least 20% of the urban area for Public Green Space in Mataram City, it is necessary to increase funding for the land acquisition process and increase communication, coordination, and multi-stakeholder collaboration to ensure the availability and sustainability of Public Green Space.


Keywords


Stakeholder; Public Open Spaces; Snowball Sampling; Stakeholder Analysis; Mataram City

Full Text:

PDF

References


Battey, C. J., Ralph, P. L., & Kern, A. D. (2020). Space is the place: Effects of continuous spatial structure on analysis of population genetic data. Genetics, 215(1), 193–214. https://doi.org/10.1534/genetics.120.303143

Fauziyah, E., Diniyati, D., Widyaningsih, T. S., & Firdaus, N. (2014). Pemetaan stakeholder dalam pengelolaan hutan rakyat di Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Jurnal Penelitian Agroforestry, 2(2), 75–84.

Islami, M. Y., & Suheri, T. (2018). Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Banjarmasin. Jurnal Wilayah Dan Kota, 5(01), 18–26. https://doi.org/10.34010/jwk.v5i01.2139

Jiang, L., Zhou, H. feng, Bai, L., & Zhou, P. (2018). Does foreign direct investment drive environmental degradation in China? An empirical study based on air quality index from a spatial perspective. Journal of Cleaner Production, 176, 864–872. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.12.048

Khaerulyansyah, F., Murtejo, T., & Alimuddin, A. (2018). Kajian Dampak Lingkungan Terhadap Rencana Kegiatan Pembangunan Apartemen, Hotel, dan Area Komersil Olimpic City Bogor. Jurnal Koposit, 2(2), 30–36.

Maran, J. A., Marwa, J., & Sinery, A. S. (2017). SKEMA PEMBAGIAN MANFAAT DAN STAKEHOLDERS TERHADAP PENGELOLAAN HUTAN DAMAR (Agathis labilardieri Warb.) DISTRIK BIAK TIMUR KABUPATEN BIAK NUMFOR. Jurnal Kehutanan Papuasia, 3(1), 1–13.

Mastuti, A. (2017). Kondisi dan Prospek Pengembangan Eksisting Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Kota Surakarta. Journal of Politic and Government Studies, 6(3), 131–140.

Mayona, E. L. (2021). Konsep Ecological City Dalam Kerangka Konsep Ekologi Kota Dan Kota Berkelanjutan. Jurnal Planologi, 18(2), 226. https://doi.org/10.30659/jpsa.v18i2.17978

Nurdiani, N. (2014). Teknik Sampling Snowball dalam Penelitian Lapangan. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(2), 1110–1118. https://doi.org/10.21512/comtech.v5i2.2427

Nurhanafi, I., Purnaweni, H., & Hidayat, Z. (2016). Implementasi Kebijakan Penataan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Semarang. Journal Of Public Policy And Management Review, 5(2), 1–15.

Purwanti, S. (2022). Memaksimalkan Fungsi Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Publik. Jurnal Jendela Inovasi Daerah, 5(1), 56–70. https://doi.org/10.56354/jendelainovasi.v5i1.114

Puspasari, R. S., Purnaweni, H., & Rengga, A. (2015). Implementasi Penataan Ruang Terbuka Hijau Pada Taman di Kota Magelang Berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau. Journal of Public Policy And Management Review, 4(4), 1–12.

Setiawan, A., & Widiyastuti, D. (2018). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Jurnal Bumi Indonesia, 15(1), 1–10. https://core.ac.uk/download/pdf/196255896.pdf

Sholihah, I., & Sabarisman, M. (2018). Pemenuhan Kesejahteraan Sosial Melalui Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kawasaan Perkotaan Dalam Perspektif Hukum Dan Kebijakan. Sosio Informa, 4(1), 297–312. https://doi.org/10.33007/inf.v4i1.949

Suryani, S., Muljono, P., Susanto, D., & Harijati, S. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberlanjutan Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta. Jurnal Penyuluhan, 17(2), 237–245. https://doi.org/10.25015/17202135452

Suswita, I., Damanik, D., & Panjaitan, P. D. (2020). Pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Simalungun. Jurnal Ekuilnomi, 2(1), 1–11. https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v2i1.346




DOI: https://doi.org/10.31764/geography.v12i1.17870

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Email: [email protected] | p-ISSN 2339-2835 | e-ISSN 2614-5529

 EDITORIAL OFFICE: