IDENTIFIKASI WISATA MENGGUNAKAN INDEKS KESESUAIAN WISATA (IKW) DI PANTAI WATUKARUNG KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
Abstract
Abstrak: Pantai Watukarung dengan keindahan panorama memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi wisata unggulan di Kabupaten Pacitan. Pantai Watukarung kurang dikenal dan diminati oleh masyarakat karena ombak yang cukup besar dan kurangnya informasi bagi pengunjung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian wisata Pantai Watukarung dengan menentukan nilai indeks kesesuaian wisata kategori rekreasi dan berenang. Metode menggunakan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan primer dan sekunder, metode pengumpulan data adalah survei dan pengukuran secara langsung. Pemilihan titik lokasi pengukuran menggunakan metode purpossive sampling, terbagi tiga stasiun. Hasil penilaian Indeks Kesesuaian Wisata dari ketiga stasiun adalah S3 “Sesuai bersyarat” dengan nilai stasiun 1 54.6%, stasiun 2 58.6%, stasiun 3 sebesar 56%. Faktor yang menjadi pembatas adalah kedalaman dan biota berbahaya bulu babi. Kegiatan yang cocok dilakukan bersantai, jalan-jalan, dan bermain di sekitar bibir pantai.
Abstract: Watukarung Beach has a beautiful panorama that has the potential to be further developed into a leading tourism destination in Pacitan Regency to improve the economy of the surrounding community and the region. Watukarung Beach is less well known and in demand by the community compared to other beaches in Pacitan Regency due to its large waves and lack of information for visitors. The purpose of the research was to identify the suitability index of Watukarung beach tourism to assess suitable activities carried out by visitors in the area other than surfing and activities that are not allowed in the beach area. Research objectives The assessment was carried out through measurement and observation of several physical and biological parameters. The method used in this research is descriptive quantitative. The data used are primary and secondary data, data collection methods by survey and direct measurement. Selection of measurement location points using purposive sampling method, divided into three stations. The results of the Tourism Suitability Index assessment of the three stations are S3 “Conditionally Suitable” with a value of station 1 of 54.6%, station 2 of 58.6%, station 3 of 54.6%. The limiting factors are large waves, water depth especially in high tide conditions, and dangerous biota namely sea urchins. Activities that are suitable for Watukarung beach are relaxing, sightseeing, playing around the shoreline while remaining vigilant, and swimming.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aini, D. N., Winarno, A., Wahyuni, W., Rizha, M., Sembiring, E. P., & Putri, E. K. (2022). Pelestarian Potensi Budaya Tradisional Mentaraman Sebagai Ikon Kampung Seni Dan Budaya Di Desa Pagelaran Kabupaten Malang. Jurnal Graha Pengabdian, 4(2), 183. https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p183-192
Armos, N. H. (2013). Studi Kesesuaian Lahan Pantai Wisata Boe Desa Mappakalompo Kecamatan Galesong Ditinjau Berdasarkan Biogeofisik. Skripsi Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar, Makassar.
Ashgaf, I. M., Sunu, N., & Giriwati, S. (2024). Partisipasi Berbasis Masyarakat dalam Pembangunan di Pantai Watukarung Pacitan Community-Based Participation in Development at Watukarung Beach Pacitan. 13(167).
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan. (2024). BP. https://pacitankab.bps.go.id/
Barreto, M., & Giantari, I. G. A. K. (2015). STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA AIR PANAS DI DESA MAROBO, KABUPATEN BOBONARO, TIMOR LESTE.
Dellia Mukhtar, P., Rudiyanti, S., & Purwanti, F. (2016). ANALISIS KESESUAIAN WISATA DI PANTAI NYALO [KAWASAN MANDEH] KABUPATEN PESISIR SELATAN, SUMATERA BARAT. DIPONEGORO JOURNAL OF MAQUARES, 5, 420–426.
Dwanita Ayu Pratesthi, P., Purwanti, F., & Rudiyanti, S. (2016). Studi Kesesuaian Wisata Pantai Nglambor Sebagai Objek Rekreasi Pantai Di Kabupaten Gunungkidul. 5, 433–442.
Dwi Sahputro, Ridho; Hartanto, T. (2024). Development of watu karung beach tourism based on local culture and surfing potential in pacitan district with a neo vernacular architectural approach. II(Ii), 82–93.
Evitin, E. (2019). Jurnal-Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata Di Kabupaten Pacitan.
Febyanto, F., Pratikto, I., & Koesoemadji. (2015). Analisis Kesesuaian Wisata Pantai Di Pantai Krakal Kabupaten Gunungkidul. Journal Of Marine Research, 12(2), 1.
Insani, N., A’rachman, F. R., Sanjiwani, P. K., & Imamuddin, F. (2019). Studi kesesuaian dan strategi pengelolaan ekowisata Pantai Ungapan, Kabupaten Malang untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Jurnal Teori Dan Praksis Pembelajaran IPS, 4(1), 49–58. https://doi.org/10.17977/um022v4i12019p049
Jihab, I., Adibrata, S., Pratiwi, D., Perairan, M. S., Pertanian, F., Belitung, U. B., Kelautan, J. I., & Pertanian, F. (2024). Analisis Kesesuaian Dan Daya Dukung Kawasan Wisata Kategori Berenang Pantai Tanjung Langka Kelurahan Padang Mulia Kabupaten Bangka Tengah Analysis of Suitability and Supportability of Tanjung Langka Beach Tourism Area , Padang Mulia Village , Central Bang. Aquatic ScienceJurnal Ilmu Perairan, 6(April), 10–18.
Koroy, K., Nurafni, N., & Pina, F. (2019). Analiysis of Coastal Ecosystem A Marine Ecotourism at Kokoya Island, Morotai Island District. Musamus Fisheries and Marine Journal, 2(1), 63–76. https://doi.org/10.35724/mfmj.v2i1.2231
La Dimuru, A. H. (2023). Pengembangan Destinasi Pariwisata Pantai Di Pulau Hatta Kecamatan Banda Naira. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(7), 3005–3020. https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i7.5286
Maharuju, S., Lihawa, F., & Koem, S. (2023). Karakteristik Kawasan Wisata Pantai Taula’a Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. JPIG (Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Geografi), 8(2), 103–113. https://doi.org/10.21067/jpig.v8i2.6427
Maidiana, M. (2021). Penelitian Survey. ALACRITY : Journal of Education, 1(2), 20–29. https://doi.org/10.52121/alacrity.v1i2.23
Mutmainah, H., Kusumah, G., Altanto, T., & Ondara, K. (2016). Kajian kesesuaian lingkungan untuk pengembangan wisata di Pantai Ganting, Pulau Simeulue, Provinsi Aceh. Depik, 5(1), 19–23. https://doi.org/10.13170/depik.5.1.3844
Nusi, A. F., Talib, D., & Sunarti, S. (2022). Potensi Pantai Kurenai Sebagai Daya Tarik Wisata Bahari Di Kabupaten Gorontalo. Tulisan Ilmiah Pariwisata (TULIP), 5(2), 50. https://doi.org/10.31314/tulip.5.2.50-57.2022
Putra, S., Sikka, M., Kolly, Y., Renggi, C., Embewe, M., Ahab, M., Al-Wahab, U., Taping, L., Donata, Shary, M., & Embewe, J. (2024). STRATEGI KOMUNITAS DALAM MENDUKUNG PENANAMAN POHON KETAPANG SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN PANTAI DARI ABRASI DI DESA NANGAHALE, KECAMATAN SIKKA. Communnity Development Journal, 5(5), 9380–9388.
Putri, L. R. (2020). Pengaruh Pariwisata Terhadap Peningkatan Pdrb Kota Surakarta. Pengaruh Pariwisata Terhadap Peningkatan Pdrb Kota Surakarta, 21(1), 1–7.
Rif’an, A. A. (2018). Daya Tarik Wisata Pantai Wediombo Sebagai Alternatif Wisata Bahari Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Geografi, 10(1), 63. https://doi.org/10.24114/jg.v10i1.7955
Subandi, I. K., Dirgayusa, I. G. N. P., & As-syakur, Abd. R. (2017). Indeks Kesesuaian Wisata di Pantai Pasir Putih, Kabupaten Karangasem. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(1), 47. https://doi.org/10.24843/jmas.2018.v4.i01.47-57
Suryanti, S., Fatimah, P. N. P. N., & Rudiyanti, S. (2020). Morfologi, Anatomi dan Indeks Ekologi Bulu Babi di Pantai Sepanjang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Buletin Oseanografi Marina, 9(2), 93–103. https://doi.org/10.14710/buloma.v9i2.31740
Wulan Sayogi, K., & Demartoto, A. (2018). Pengembangan Pariwisata Bahari. Journal of Development and Social Change, 1(1), 9–17.
DOI: https://doi.org/10.31764/geography.v13i1.28662
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Email: [email protected] | p-ISSN 2339-2835 | e-ISSN 2614-5529
EDITORIAL OFFICE: