URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER TOLERANSI SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM PARIWISATA HALAL LOMBOK-NTB
Abstract
Abstrak: Pendidikan sebagai pintu bagi setiap orang yang berkeinginan berubah ke arah yang lebih baik. Peradaban manusia mengalami perubahan tatkala proses pendidikan terselenggaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya penguatan pendidikan karakter toleransi pada masyarakat Pesisir Pantai Kuta untuk menunjang program pariwisata halal di Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Jenis penelitian ini yakni kuantitatif survey para pihak dengan model proportional random sampling. Para pihak yang ditunjuk adalah tokoh adat, agama, perwakilan pemuda, dan parawisatawan sebagai responden. Lokasi survey di Pantai Kuta Lombok Tengah sebagai lokasi yang ditunjuk sebagai tujuan wisata halal. Hasil penelitian menggunakan angket likert scale 5 pilihan, diperoleh data bahwa respon tokoh lokal terhadap sikap toleran masyarakat lokal berada pada skor 68. Skor tersebut lebih dekat dengan skor 64 (katagori toleran). Namun cukup jauh dari skor 80 (diinginkan). Hal itu, menjadi perhatian agar pemerintah terus menerus melakukan upaya meningkatkan pemahaman masyarakat setempat. Dan disadari bahwa pendidikan sebagai cara yang efektif untuk membangun sikap toleransi masyarakat. Jika sikap toleransi sudah terbangun dengan baik, maka program pariwisata halal akan berjalan dengan baik dan sukses.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Blij, 1995. Human geography “Culture, Society, and Space (Vol. 5) Canada: Simultaneously Published
Battour, Muhammad dan Ismail, Nazari. Muhammad, 2015. Halal Tourism: Concept, practices, Challenges, and Future. Journal Tourism Management Perspectives. Dari http://dx.doi.org/10.1016/j.tmp.2015.12.008
Besacon, ML. 2005. Relative Resource: In equality In Etnic Wars, Revolutions, and Grand Genocides (online). (http:[email protected])
Bueno de Mesquita B. 1985. The war trap revisited. American Political Science Review 79 (1).
C. W. Von Bergen and Diane Bandow. 2010. “Tolerance” in HR Education”. Journal of human resources education, Creswell. W.Jhon, 2016. Research Design “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Edisi ke-tiga). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Cigler, A. & Joslyn, M. R. 2002. ‘The extensiveness of group membership and social capital: The impact on political tolerance attitudes’ Political Research Quarterly, 55(1), 7–25.
CNN-Indonesia, 3 November 2016 “Ayo Vote Indonesia di World Halal Tourism Award”
Gibson, J. L. 1995. ‘The Political Freedom of African-Americans – a Contextual Analysis of Racial-Attitudes, Political Tolerance, and Individual Liberty’Political Geography, 14(6–7), 571–599.
Gibson, James L. 2005. ‘On the nature of tolerance: Di-chotomous or continuous? ’Political Behavior, 27(4), 313–323.
Hall, Collin. M and Page, Stephen. 2006. The geography of tourism and recreation, environment, place and space. New Zealand: Psycology Press.
Lickona, T. (2002). Making sense of tolerance and diversity. The Fourth and Fifth Rs, 8, 1-3.
Maykel; Slooter, Luuk. 2007. “Tolerance of Muslim beliefs and practices Verkuyten, Published in: International Journal of Behavioral Development,
Modul Penguatan Pendidikan Karakter, 2016. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-RI.
McDowell, J., & Hostetler, B. (1998). The new tolerance: How a cultural movement threatens to destroy you, your faith, and your children. Wheaton, IL: Tyndale House.
Majdi, 2015. Nusa Tenggara Barat Dalam Angka. BPS (online), (http://NTB.BPS.or.id), diakses 02 Desember 2017
Mandala, Halus, 2015. Capaian Pariwisata NTB Terkini. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional-Penyelidikan Alam Semesta, Institut Alam dan Tamaddun Melayu dan Universitas Muhammadiyah Mataram, Malaysia: 15 Pebruari 2017
Maslow, A. 1954. Motivation and Personality. New York: Harper
NTB dalam Angka, 2015
Odell, M. (n. d.). 2008, An American idol: “Oxymoronic” tolerance. Retrieved from http://www.ablazerevolution.com/, diakses 1 Desember 2017
Pigram, J. (1990). Sustainable tourism policy considerations.Journal of Tourism Studies, 1(2), 2 9.
Persell, C. H., Green, A. & Gurevich, L. 2001. ‘Civil soci-ety, economic distress, and social tolerance’Sociological Forum, 16(2), 203–230
Popkin, S. 1979. The Rational Peasant. Berkeley: University of California Press
Reimer, S. & Park, J. Z. 2001. ‘Tolerant (in) civility? A longitudinal analysis of white conservative Protestants’ willingness to grant civil liberties’. Journal for the Scien-tific Study of Religion, 40(4), 735–745.
SuaraLomboknews. 2017. Warga Desa Jago Resah, Tolak Ajaran salafi. (online), (http://www.suaralomboknews.com)
Stetson, B., & Conti, J. G. (2005). The truth about tolerance: Pluralism, diversity, and the culture wars. Downers Grove, IL: InterVarsity
Teaching Tolerance. (n.d.). 2008. teaching tolerance (online). http://www.google.com, diakses pada 1 Desember 2017
Tantowi Y, 2012. Tingkat kerawanan Konflik Agama NTB (online). (http://www.lensantb.com), di akses 4 Desember 2017
Triandafyllidou, A and The ACCEPT PLURALISM Project, 2013. Tolerance, Pluralism and social Cohesion: Responding to the Challenges of the 21st Century in Europe (online). (http://www.accept-pluralism.eu), diakses 25 November 2017
Unesco....”Apa itu Unesco (online)”. (http://educasinesia.com), diakses, 4 Desember 2017
Visi Indonesia 2050. elemen-pariwisata-dan-keragaman-budaya (online). http://indonesia2050.info/ / diakses pada 1 Desember 2017
Zaki, Abdillah, 2015. Pengembangan dan Tantangan (cabaran) Wisata Halal (Halal Tourism) di Pulau Lombok. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional-Penyelidikan Alam Semesta, Institut Alam dan Tamaddun Melayu dan Universitas Muhammadiyah Mataram, Malaysia: 15 Pebruari 2017.
DOI: https://doi.org/10.31764/geography.v10i1.8303
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Email: [email protected] | p-ISSN 2339-2835 | e-ISSN 2614-5529
EDITORIAL OFFICE: