TRADISI SELAMATAN PERAHU MASYARAKAT PESISIR DIDESA BUGIS KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA

Dian Eka Mayasari Sri Wahyuni, Rosada Rosada

Abstract


Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terbentuknya tradisi selamatan perahu dan proses pelaksanaan selamatan perahu di Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima. penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penuajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu Terbentunya Tradisi Selamatan Perahu (syukuran sampa) dikenalka oleh Masyarakat Nelayan Desa Bugis Sejak sebelum masa pemrintahan Sultan Abdul Kahir (1640 M). Proses pelaksanaan acara selamatan perahu pada masyarakat pesisir di Desa Bugis melalui dua tahap yaitu: prosesi pertama ini merupakan awal tradisi selamatan dimulai, disebut dengan hanta haju (peletakan kayu), prosesi kedua dilakukan dari do‟a selamatan akan berhasilnya atau selesainya pembuatan perahu yang dikerjakan selama minimal bulan ketika perahu turun kelaut akan mengadakan selamatan karena kepercayaan masyarakat perahu akan mendapatkan rezeki dan jauh dari musibah ketika sudah melakukan selamatan.

Abstract: The purpose of this study was to determine the formation of a tradition of boat salvation and the process of carrying out boat salvation in the Bugis Village, Sape District, Bima Regency. this research is descriptive qualitative. Data collection techniques include observation, interviews and documentation. Data analysis includes data reduction, data assessment and conclusion drawing. The results of the study are the establishment of a Boat Rescue Tradition (thanksgiving until) known by the Bugis Village Fishermen Society since before the reign of Sultan Abdul Kahir (1640 AD). The process of carrying out a boat salvation event on coastal communities in Bugis Village through two stages: the first procession is the beginning of the tradition of salvation starting, called hanta haju (laying of wood), the second procession carried out from do'a salvation will succeed or completion of the boat for at least a month when the boat goes down to sea it will hold a salvation because the trust of the boat community will get sustenance and far from disaster when they have done their salvation.


Keywords


Tradisi; Masyarakat; Pesisir.

Full Text:

PDF

References


Arikunto. 2002. Penelitian Pendidikan: PT Rineka Cipta.

Abdurahman. 2007. Penggunaan Ilmu Sejarah, Jakarta Prapanca.

Daldjoeni. 2006. Sosiologi Pedesaan,Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gardiner Patrick. 2008. Metode Sejarah. terjemahan Abdulgani: Jakarta Universitas Gaja Mada.

Geertz, Clifford. 2009.The Religion of Java. California: The Free Press.

Gultom, F. J. H. 2006. Jenis-Jenis Pembuatan PerahuDan Pembuatan Perahu Tradisionaldi Kabupaten Manokwari,Sarjana Kehutanan Fakultas Cendrawasih

Hartomo, Arkum Aziz. 2009.Ilmu Sosial Dasar, Penerbit PT. Bumi Aksara. Haryanto. 2009. Kebudayaan Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia Hadari Nawawi. 1998. Metode penelitian pendidikan: PT Bumi Aksara

Ismail, M. Hilir., (2008), Pembangkitan Islam di Dana Mbojo (Bima) (1540-1950), Penerbit CV. Dinasti, Bogor.

Koentjaaraningrat. 2005.Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta Gramedia Notonegoro, H. 2007. Sejarah Budaya.yogjakarta: Universitas Gaja Mada.

Partanto, A. Pius & Al Barry M. Dahlan. 2008.Kamus Populer Ilmiah. Surabaya:Arkola.

Poerwadarminto. 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Satria. 2004. Kebudayaan Masyarakat. Jakarta: Balai Pustaka.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Suhardi. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Yogyakarta: Utama.

Suharsimi Arikunto. 2000. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta Sunarto. 1993. Kebudayaan Sosial. Jakarta: PT Gramedia. Surono. 2008. Kamus ACIBI. Solo: Tiga Serangkai.




DOI: https://doi.org/10.31764/historis.v6i2.7895

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ALAMAT REDAKSI:
Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Mataram