PERAN MADRASAH DALAM PEMBELAJARAN FIQIH TERHADAP TRADISI MERARIQ FAKTOR PENDUKUNG DIPERTAHANKANNYA OLEH MASYARAKAT KEKAIT KECAMATAN GUNUNGSARI LOMBOK BARAT (Studi Kasus Peranan Madrasah di Desa Terpencil)

Husnan Husnan

Abstract


Pada masyarakat Islam sasak di Lombok terdapat dua bentuk proses pernikahan sebelum terjadinya akad nikah yaitu merariq dan ngelakoq. Merariq merupakan  proses perkawinan yang dilakukan dengan cara melarikan atau mencuri gadis (calon pengantin wanita) menuju rumah  keluarga calon pengantin pria untuk selanjutnya dinikahkan. Perkawinan dengan cara seperti ini disebut juga dengan memaling (mencuri). Merariq  merupakan adat masyarakat yang memiliki landasan hukum di dalam Islam sendiri yaitu `urf. `urf  oleh para ulama` dapat dijadikan sumber pengambilan hukum selama tidak bertentangan dengan sumber utama yaitu al-Qura`an dan al-Hadits serta akal sehat. Merariq dapat dikategorikan sebagai `urf, oleh karena itulah masyarakat sampai hari ini tetap menjalankannya.  Akan tetapi ‘urf yang berlaku di masyarakat Kekait sering memicu permasalahan antar kedua belah pihak. Nah disinilah peranan madrasah untuk memberikan penerangan dan jalan keluar terhadap permasalahan merariq (menikah) ini.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana untuk memperoleh berbagai data digunakan pendekatan fenomenologi diskrif. Adapun teknik-teknik yang digunakan untuk memperoleh data dilapangan yaitu: teknik observasi, wawancara terbimbing dan dokumentasi. Dari penelitian  ini ditemukan bahwa relevansi tradisi merariq perlu untuk dipertimbangkan kembali sebagai salah satu adat masyarakat Sasak karena dampak negatif  yang timbulkannya. Merariq tidak lagi sebagai simbul heroisme seperti makna dasar filosofisnya, bahkan sebaliknya merariq merupakan simbul ketidak beranian seseorang untuk meminta izin kepada orang tua si perempuan.


Keywords


Merariq, Ngelakoq, `Urf

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Amin, Studi Agama Normativitas atau Historisitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1999.

Abi Bakar, Sayid, Ianatut tahlibin, jilid 3, Surabaya: al-Hidayah.

Al-kahlani, Muhammad ibn Ismail, Subulussalam, jilid 3, Bandung: Maktabah Dakhlan.

Budiwanti, Erni, Islam Sasak Wetu Telu Versus Waktu Lima, Yogyakarta: LKis, 2000.

Furchan, Arief , Pengantar Metode Penulisan Kualitatif, Surabaya:Usaha Nasional, 1992.

Hamim Ilyas, DKK, Perempuan Tertindas Kajian Hadis-Hadis “Misoganis”, Yogyakarta, eLSAQ Press 2005.

Siti Ruhaini, DKK, Rekonstruksi Metodologis Wacana Kesetaraan Jender dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002

Syakur, Ahmad Abd, Akulturasi Nilai-nilai Islam dalam Budaya Sasak, Yogyakarta: Adab Press, 2006.

Saebani, Beni Ahmad, Fiqih Munakahat, Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:Alvabeta, 2009.

Muhammad Abu zahrah, Ushul Fiqih, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2007.

Imam sudiayat, Hukum Adat Sketsa Asas, Yogyakarta: Liberty, 2007

Jurnal Transfomasi Fakultas Ilmu social Politik Universitas Muhammadiyah, 2011.




DOI: https://doi.org/10.31764/ibtidaiy.v3i1.1053

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Ibtidaiy Stats

IBTIDA'IY: Teacher Education Madrasah Ibtidaiyah | p-ISSN: 2502-504X dan e-ISSN 2615-1332.

Email: ibtidaiy@ummat.ac.id| Contact: 082333380383

CURRENT INDEXING

     

         

EDITORIAL OFFICE