Dakwah Islam di Media Massa
Abstract
Abstrak:
Kemajuan teknologi saat ini, telah mengantarkan perubahan dalam segala aspek kehidupan manusia khususnya dalam pemenuhan informasi. Masyarakat modern dalam memenuhi kebutuhan informasinya lebih mengandalkan media massa sebagai solusinya. Karena lebih mudah, cepat dan hemat, termasuk pemenuhan informasi tentang pengetahuan agamaan mereka. Mereka tinggal duduk manis didepan kotak ajaib (internet, radio, koran dan televisi), semua kebutuhan dan keingintahuannya akan tercukupi, mereka yaitu masyarakat menganggap apa yang di tampilkan dan ditayangkan oleh media massa adalah sebuah kebenaran yang tidak perlu diragukan lagi. Sehingga semua yang ada dimedia massa, masyarakat cenderung akan meniru atau melakukan apa yang di lihat dan di dengarkannya. Oleh karenanya dalam tulisan ini penulis akan membahas tentang bagaimana masyarakat muslim memeahami agama dengan pesan-pesan dakwah islami yang baik dari media massa yaitu baik dari internet dan televisi. Realita lain mengatakan bahwa para pelaku dan pemilik media massa sekarang ini kebanyakan dari kalangan non muslim. Pastinya pesan dan informasi yang disampaikan lewat mediamassa juga akan sangat dipengaruhi oleh pengelolanya. Karena kita tahu bahwa media tidak bebas nilai. Sehingga fenomena tersebut juga menjadi perhatian penulis dalam kesempatan kali ini. Tulisan ini menunjukan bahwa dakwah lewat media massa menjadi sebuah keharusan. Baik lewat media massa berbentuk, koran, televisi, internet, majalah atau yang lainnya. Karena menurut hemat penulis kegiatan dakwah adalah kegiatan mengajak, dan untuk konteks sekarang kegiatan mengajak akan lebih efektif dan efisien apabila lewat media massa. Sehingga kegiatan dakwah natinya akan lebih banyak dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan masyarakat.
Abstract:
This study addresses two main issues, namely: 1) How is mediator interpersonal communication with litigants in the divorce process in the Tulungagung Religious Court?. To answer this problem, researchers used descriptive qualitative methods oriented to divorce case studies that took place in the Tulungagung District Religious Court. In order to obtain detailed data results, researchers used three methods of data collection, namely interviews, observation and documentation as non-human data sources. The results showed that 1) Mediators applied 5 principles of interpersonal communication in conducting mediation with litigants in divorce cases at the Tulungagung Religion court, namely: empathy, respect, can be heard or understood, clarity of messages, and a humble attitude that was shown through attitude and speech mediator, 2) The success of the mediator in interpersonal communication to reduce divorce rates in the Tulungagung Religious Court is caused by the firm and neutral attitude of the mediator in directing the litigant party and the open attitude of the litigant party.However, on the other hand, interpersonal communication sometimes shows low success because of the problem of complicated bargaining related to property, the firm attitude of the parties to divorce, and reluctance to follow the mediation process as a way to speed up the divorce process.Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31764/jail.v3i1.1366
Refbacks
Copyright (c) 2019 Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Al-I’lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram.
Alamat Redaksi:
Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 1 Pagesangan – Mataram
Telpon 085946008096 | email: [email protected]
INDEXED BY: