SOSIALISASI PENTINGNYA GIZI SEIMBANG DALAM MENURUNKAN RISIKO STUNTING PADA ANAK DI DESA JAGARAGA, KECAMATAN KURIPAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

Arif Maulana, Ammar Muis, Abelia Putri, Muhammad Zainul Fani, Yulianti Yulianti, Endang Rahmawati

Abstract


ABSTRAK

 

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, terutama di daerah dengan tingkat kesejahteraan rendah seperti Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada masa awal kehidupan anak, yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif mereka. Tingginya prevalensi stunting di wilayah ini menunjukkan perlunya intervensi terpadu untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan pola makan bergizi seimbang. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menurunkan risiko stunting melalui edukasi tentang gizi seimbang kepada ibu dengan anak di bawah tiga tahun, pemberian makanan tambahan (PMT), dan peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pemberian kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman ibu terkait gizi. Intervensi ini juga dilengkapi dengan pendistribusian PMT yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak. Mitra sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu dan kader Pos PAUD di Desa Jagaraga, dengan total partisipasi sebanyak 26 ibu, 28 anak, 4 kader Pos PAUD, dan 1 perwakilan perangkat desa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 96% ibu memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya gizi seimbang, sedangkan 4% lainnya masih membutuhkan edukasi lanjutan. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang untuk anak, yang diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Desa Jagaraga. Intervensi ini dapat menjadi model untuk diterapkan di wilayah lain dengan permasalahan serupa.

 

Kata Kunci: Stunting; gizi seimbang; pemberian makanan tambahan (PMT.); pengabdian masyarakat.

ABSTRACT

Stunting is a significant health problem in Indonesia, especially in low-welfare areas such as Jagaraga Village, Kuripan District, West Nusa Tenggara Province. This condition is caused by a lack of nutritional intake in the early years of a child's life, which impacts their physical growth and cognitive development. The high prevalence of stunting in this area indicates the need for integrated interventions to increase awareness and implementation of a balanced nutritious diet. This service activity aims to reduce the risk of stunting through education about balanced nutrition to mothers with children under three years old, providing additional food (PMT), and increasing community understanding of the importance of a healthy diet. The methods used include socialization, training, and administration of questionnaires to measure the level of understanding of mothers regarding nutrition. This intervention is also complemented by the distribution of PMT tailored to the nutritional needs of children. The target partners in this activity were mothers and PAUD cadres in Jagaraga Village, with a total participation of 26 mothers, 28 children, 4 PAUD cadres, and 1 representative of village officials. The results of the activity show that 96% of mothers have a good understanding of the importance of balanced nutrition, while 4% still need further education. This activity succeeded in increasing community awareness and understanding of the importance of balanced nutrition for children, which is expected to reduce stunting rates in Jagaraga Village. This intervention can be a model to be applied in other areas with similar problems.

Keywords: Stunting; balanced nutrition; supplementary feeding; community service.

Keywords


Stunting., gizi seimbang., pemberian makanan tambahan (PMT.)., pengabdian masyaraka.

Full Text:

PDF

References


Admin. (2022). Mengenal Stunting, Penyebab Hingga Cara Pencegahannyaitle. Https://Rsudblora.Blorakab.Go.Id/. https://rsudblora.blorakab.go.id/2022/12/15/mengenal-stunting-penyebab-hingga-cara-pencegahannya/

Ariati, L. I. P. (2019). Faktor-Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Stunting Pada Balita Usia 23-59 Bulan. OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah Kebidanan, 6(1), 28–37. https://doi.org/10.35316/oksitosin.v6i1.341

dp2kbp3alobar. (2023). Capaian Luar Biasa Dalam Penurunan Angka Stunting di Desa Jagaraga Indah Kecamatan Kediri. Dp2kbp3alobar. https://dp2kbp3a.lombokbaratkab.go.id/berita/wakil-bupati-lombok-barat-mengapresiasi-capaian-luar-biasa-dalam-penurunan-angka-stunting-di-desa-jagaraga-indah-kecamatan-kediri/

Kristanti, L. A., & Sebtalesy, C. Y. (2019). Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri Purworejo 3 Kabupaten Madiun. Jurnal Komunikasi Kesehatan, X(1), 73–80.

Martony, O. (2023). Stunting di Indonesia: Tantangan dan Solusi di Era Modern. Journal of Telenursing (JOTING), 5(2), 1734–1745. https://doi.org/10.31539/joting.v5i2.6930

Mustikawati, M. (2023). The Effect of Early Numerical Literacy on Early Childhood Cognitive Development. PPSDP International Journal of Education, 2(2), 315–324. https://doi.org/10.59175/pijed.v2i2.132

Pengendalian, P. D. A. N. (2009). Standar Operasional Prosedur.

Suriany Simamora, R., & Kresnawati, P. (2021). Pemenuhan Pola Makan Gizi Seimbang Dalam Penanganan Stunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Rawalumbu Bekasi. In Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan (Vol. 11, Issue 1, pp. 34–45). https://doi.org/10.52643/jbik.v11i1.1345




DOI: https://doi.org/10.31764/jce.v3i2.27239

Refbacks

  • There are currently no refbacks.