Mortalitas Kutu Rambut (Pediculus humanus) Pasca Treatment Larutan Daun Kirinyuh (Chromolena odorata)

Sukarman Hadi Jaya Putra, Estina Sawu

Abstract


Abstract:  Pediculus humanus, also known as head lice, is a parasitic organism that can suck blood on the human head. Itching and leaving scars will appear as a result of being infested with head lice, besides that it can cause pediculus capitis. The way that can be done to kill head lice is treatment with a solution of diluted leaves by applying it all over the scalp. The basic compounds that are believed to be able to kill head lice are phenols, tannins and saponins in kirinyuh (Chromolena odorata) leaves. This study aims to determine the effect of using kirinyuh leaf solution treatment on head lice mortality with different concentrations. This study used an experimental method in the form of a completely randomized design (CRD) with a concentration of kirinyuh leaf juice solution, namely 0%, 8%, 16%, 24%. Each treatment was repeated 5 times, so that 20 units of treatment were obtained. The results showed that kirinyuh leaf juice had a very significant effect (P<0.05) on head lice mortality. Each treatment has a different effect on the mortality of head lice. The most effective concentration in killing head lice was 24%, where all lice sampled died within 30 minutes. while the control treatment was not able to kill head lice at the same time. The most effective concentration of kirinyuh leaf juice for head lice mortality was 24%.

Abstrak: Pediculus humanus, juga dikenal sebagai kutu rambut, adalah organisme parasit yang dapat menghisap darah di kepala manusia. Gatal dan meninggalkan bekas luka akan muncul akibat terserang kutu rambut, selain itu dapat menyebabkan pediculus capitis. Cara yang bisa dilakukan untuk membunuh kutu rambut adalah pengobatan dengan larutan daun encer dengan mengoleskannya ke seluruh kulit kepala. Senyawa dasar yang dipercaya mampu membunuh kutu rambut adalah fenol, tanin dan saponin pada daun kirinyuh (Chromolena odorata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan perlakuan larutan daun kirinyuh terhadap mortalitas kutu rambut dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen berupa rancangan acak lengkap (CRD) dengan konsentrasi larutan perasan daun kirinyuh yaitu 0%, 8%, 16%, 24%. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali, sehingga diperoleh 20 unit perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan daun kirinyuh berpengaruh sangat signifikan (P<0,05) terhadap mortalitas kutu rambut. Setiap perlakuan memiliki efek yang berbeda pada kematian kutu rambut. Konsentrasi paling efektif dalam membunuh kutu rambut adalah 24%, di mana semua kutu yang diambil sampelnya mati dalam waktu 30 menit. sedangkan pengobatan kontrol tidak mampu membunuh kutu rambut pada saat yang bersamaan. Konsentrasi jus daun kirinyuh yang paling efektif untuk kematian kutu rambut adalah 24%.


Keywords


Chromolena odorata; Leaves; Mortalitas; Pediculus humanus;

Full Text:

PDF

References


Alzweiri, Muhammed, Ali Al Sarhan, Kamal Mansi, Mohammad Hudaib, and Talal Aburjai. 2011. “Ethnopharmacological Survey of Medicinal Herbs in Jordan, the Northern Badia Region.” Journal of Ethnopharmacology 137(1):27–35. doi: 10.1016/j.jep.2011.02.007.

Eriadi, Aried, and Helmi Arifin. 2016. “Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Chromolaenodorata (L) R.M.King & H. Rob) Pada Mencit Putih Jantan.” 8(2):11.

Firdaus, Firdaus, and Saripah Ulpah. 2018. “Uji Efektifitas Beberapa Konsentrasi Larutan Daun Kirinyuh (Choromolaena odorata (L.) King & Robinson) Terhadap Ulat Tritip (Plutella xylostella L) Pada Tanaman Kubis (Brassica oleraceae var. capitata) DI LABORATORIUM.” Jurnal Agribisnis 18(2):132–41. doi: 10.31849/agr.v18i2.774.

Frastika, Dian, Ramadhanil Pitopang, and I. Nengah Suwastika. 2017. “Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata (L.) R. M. King Dan H. Rob) Sebagai Herbisida Alami Terhadap Perkecambahan Biji Kacang Hijau (Vigna Radiata (L.) R.Wilczek) Dan Biji Karuilei (Mimosa Invisa Mart. ex Colla).” Natural Science: Journal of Science and Technology 6(3). doi: 10.22487/25411969.2017.v6.i3.9195.

Jana, Sonali, and G. S. Shekhawat. 2011. “Critical Review on Medicinally Potent Plant Species: Gloriosa Superba.” Fitoterapia 82(3):293–301. doi: 10.1016/j.fitote.2010.11.008.

Jaya Putra, Sukarman Hadi, and Sri Sulystyaningsih Natalia Daeng Tiring. 2021. “The effectiveness of soaking Moringa leaves (Moringa oleifera L) on the internal quality of chicken eggs Gallus gallus domestica.” Jurnal Biologi Tropis 21(3):838–44. doi: 10.29303/jbt.v21i3.2957.

Palit, Finka Bella, Henny Lieke Rampe, and Marhaenus Rumondor. 2019. “Intensitas Serangan Akibat Hama Pemakan Daun Setelah Aplikasi Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata) Pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.).” Jurnal Ilmiah Sains 19(2):99. doi: 10.35799/jis.19.2.2019.23894.

Permatasari, Safira Celia, and Mahanani Tri Asri. 2021. “Efektivitas Ekstrak Ethanol Daun Kirinyuh (Eupatorium odoratum) Terhadap Mortalitas Larva Spodoptera litura.” LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi 10(1):17–24. doi: 10.26740/lenterabio.v10n1.p17-24.

Pollio, A., A. De Natale, E. Appetiti, G. Aliotta, and A. Touwaide. 2008. “Continuity and Change in the Mediterranean Medical Tradition: Ruta Spp. (Rutaceae) in Hippocratic Medicine and Present Practices.” Journal of Ethnopharmacology 116(3):469–82. doi: 10.1016/j.jep.2007.12.013.

Pritacindy, Ardhita Prilly, Supriyadi Supriyadi, and Agung Kurniawan. 2017. “Uji Efektifitas Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum) Sebagai Insektisida Terhadap Kutu Rambut (Pediculus Capitis).” Preventia : The Indonesian Journal of Public Health 2(1):1. doi: 10.17977/um044v2i1p1-9.

Priyadarshi, Ashok, Gaurav K. Keshri, and Asheesh Gupta. 2022. “Hippophae Rhamnoides L. Leaf Extract Diminishes Oxidative Stress, Inflammation and Ameliorates Bioenergetic Activation in Full-Thickness Burn Wound Healing.” Phytomedicine Plus 2(3):100292. doi: 10.1016/j.phyplu.2022.100292.

Shikov, Alexander N., Igor A. Narkevich, Elena V. Flisyuk, Vladimir G. Luzhanin, and Olga N. Pozharitskaya. 2021. “Medicinal plants from the 14th edition of the Russian Pharmacopoeia, recent updates.” Journal of Ethnopharmacology 268:113685. doi: 10.1016/j.jep.2020.113685.

Siharis, Fatma Sari, Himaniarwati Himaniarwati, and Rekal Regikal. 2018. “Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata ) Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.” Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1):20–27. doi: 10.35311/jmpi.v4i1.20.

Smith, Philip W., Kristin Watkins, and Angela Hewlett. 2012. “Infection Control through the Ages.” American Journal of Infection Control 40(1):35–42. doi: 10.1016/j.ajic.2011.02.019.

Vineeta, Gopal Shukla, Jahangeer A. Bhat, and Sumit Chakravarty. 2022. “Species Richness and Folk Therapeutic Uses of Ethnomedicinal Plants in West Bengal, India – A Meta-Analysis.” Phytomedicine Plus 2(1):100158. doi: 10.1016/j.phyplu.2021.100158.

Warahmah, Nurul Mawaddah. 2021. “Pembuatan Sampo Anti Kutu Rambut Dari Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia).” Islam Negeri Alauddin Makassar, Makassar.

Ziadaturrif’ah, Diah, Sri Darmanti, and Rini Budihastuti. 2019. “Potensi Autoalelopati Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.).” Buletin Anatomi dan Fisiologi 4(2):129–36. doi: 10.14710/baf.4.2.2019.129-136




DOI: https://doi.org/10.31764/justek.v5i2.11887

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JUSTEK Official: