Pengaruh Lama Fermentasi Bahan Organik Pada Eco-Enzyme Terhadap Daya Hambat Bakteri Staphylococcus aureus

Mutiara Nur Suci Febrianti, Inur Tivani, Susiyarti Susiyarti

Abstract


Abstract:  Skin diseases are one of the most common most common health problems in Indonesia. One of the bacteria causing skin disease is Staphylococcus aureus. Eco-enzyme is an organic liquid resulting from the fermentation of organic waste, water and molasses sugar. This study aims to determine the effect of the length of fermentation of eco-enzyme organic material on the inhibitory activity activity and to find out the best fermentation time of eco-enzyme in inhibiting Staph bacteria. best in inhibiting Staphylococcus aureus bacteria. Research This research was conducted with a laboratory experimental approach using the simple random sampling method. Samples of eco-enzyme fermented for 3 months, 4 months and 5 months were tested for antibacterial activity against the growth of Staphylococcus aureus bacteria by the well diffusion method with aquadest as negative control. The results of the research data were analyzed statistically analyzed using One Way Anova test. Antibacterial test results of eco-enzyme that has been fermented for 3 months, 4 months, and 5 months inhibits the the growth of Staphylococcus aureus bacteria with an average inhibition zone of 13.73 mm, 17.73 mm, and 5 mm, respectively. 13.73 mm, 17.73 mm, and 21.4 mm, respectively. Based on this study, eco-enzyme fermentation time is proven to inhibit Staphylococcus aureus bacteria. aureus. Eco-enzyme that had the best bacterial inhibition was the eco-enzyme fermented with is eco-enzyme fermented for 5 months with an average inhibition zone of 21.4 mm. inhibition zone of 21.4 mm.

Abstrak: Penyakit kulit menjadi salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Salah satu bakteri penyebab penyakit kulit adalah bakteri Staphylococcus aureus. Eco-enzyme merupakan cairan organik hasil fermentasi limbah organik, air dan gula molase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi bahan organik eco-enzyme terhadap aktivitas daya hambat yang dihasilkannya serta mengetahui waktu fermentasi eco-enzyme yang paling baik dalam menghambat bekteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan eksperimen laboratorium menggunakan metode simple random sampling. Sampel eco-enzyme yang di fermentasi selama 3 bulan, 4 bulan dan 5 bulan diuji aktivitas antibakterinya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi sumuran dengan aquadest setril sebagai kontrol negatif. Hasil data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way Anova. Hasil uji antibakteri eco-enzyme yang telah difermentasi selama 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan rata-rata zona hambat masing-masing 13,73 mm, 17,73 mm, dan 21,4 mm. Berdasarkan penelitian ini, waktu fermentasi eco-enzyme terbukti dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Eco-enzyme yang memiliki daya hambat bakteri paling baik yaitu eco-enzyme yang difermentasi selama 5 bulan dengan rata-rata zona hambat sebesar 21,4 mm.


Keywords


Eco-enzyme; Waktu fermentasi; Antibakteri; Staphylococcus aureus

Full Text:

PDF

References


Angelica, N. 2013. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun dan Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanii (Nees & Th.Nees)) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya 2 (2) : 1-8.

Dewi, I. P., Orde, I. M., & Verawaty, V. (2020). Efektivitas Gel Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), 105–112. https://doi.org/10.33759/jrki.v2i2.84

Hapsari, R. F., & Dewi, S. P. 2019. Eco enzyme sebagai alternatif pupuk pertanian organik ramah lingkungan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 20(1): 34-42.

Hidayah, N., Mustikaningtyas, D., & Bintari, S. H. (2017). Aktivitas antibakteri infusa simplisia sargassum muticum terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Life Science, 6(2), 49-54.

Islami, S., Anggraini, D., & Deperiky, D. (2023). Inovasi Eco Enzyme Sebagai Solusi Ramah Lingkungan Di Nagari Lasi Kecamatan Canduang Kabupaten Agam. Jurnal Hilirisasi IPTEKS, 6(3), 228-242. https://doi.org/10.25077/jhi.v6i3.650

Kurniawati, E. (2017). Daya antibakteri ekstrak etanol tunas bambu apus terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan, 2(2), 193-199. http://dx.doi.org/10.56710/wiyata.v2i2.60

Larasati, Destyana, Astuti Andari, M. E. (2020). Uji Organoleptik Produk Ecoenzyme dari Limbah Kulit Buah. Seminar Nasional Edusainstek FMIPA UNIMUS 2020, 278–283.

Mahdia, A., Safitri, P. A., Setiarini, R. F., Maherani, V. F. A., Ahsani, M. N., Soenarno, M. S., Studi, P., Hasil, T., & Peternakan, F. (2022). Analisis Keefektifan Ekoenzim sebagai Pembersih Kandang Ayam dari Limbah Buah Jeruk (Citrus sp.). Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan, 10(30), 42–46. https://doi.org/10.29244/jipthp.10.1.42-46

Mastuti, S. (2022). Potensi Bakteriosin pada Bakteri Asam Laktat terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 25-30. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.650

Megah, Suswanto, dewi, Desi, Wilany, E. (2018). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Digunakan Untuk Obat Dan Kebersihan. Minda Baharu, 2(1), 50–58.

Rahayu, E. S., Hartatik, W., & Sari, R. N. 2020. Eco enzyme production from various agricultural wastes for sustainable agriculture. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 423(1): 012026.

Rinella, I., Mustika, I., Surianti, C., & Chairunnisa, C. (2020). Uji Daya Hambat Perasan Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata)(Vicill.)(K. Sch.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Health and Contemporary Technology Journal, 1(1), 10-12.

Rochyani, N., Utpalasari, R. L., & Dahliana, I. (2020). Analisis Hasil Konversi Eco Enzyme Menggunakan Nanas (Ananas comosus) Dan Pepaya (Carica papaya L.). Jurnal Redoks, 5, 135–140. https://doi.org/10.31851/redoks.v5i2.5060

Septiani, U., Najmi, & Oktavia, R. (2021). Eco Enzyme : Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Produk Serbaguna di Yayasan Khazanah Kebajikan. Jurnal Universitas Muhamadiyah Jakarta, 02(1), 1–7

Sudarmadji, S., Hadiyat, M. A., & Kresnowati, M. T. A. P. 2017. Pengembangan eco enzyme sebagai inovasi teknologi pertanian berkelanjutan. Jurnal Pertanian Terpadu, 2(1): 23-32.

Supriyani, Astuti, A. P., Tri, E., & Maharani, W. (2020). Pengaruh Variasi Gula Terhadap Produksi Ekoenzim Menggunakan Limbah Buah Dan Sayur. Seminar Nasional Edusainstek FMIPA UNIMUS 2020, 470–479.

Susanto, Sudrajat D, Ruga R. Studi kandungan bahan aktif tumbuhan meranti merah (Shorea leprosula Miq) sebagai sumber senyawa antibakteri. Mulawarmnan Scientific. 2012;11(2):181-90.

Suwarti, S., & Kristina, N. 2018. Pemanfaatan eco enzyme sebagai pupuk organik cair dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Jurnal Pertanian Agroindustri, 6(2): 61-70.

Tivani, I., & Sari, M. P. (2021). Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Nanas Madu dan Kulit Buah Pepaya terhadap Staphylococcus aureus. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 18(1), 45-53. https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i1.8030

Tivani, I., Amananti, W., Putri, A. R., No, J. M., & Indonesia, K. T. J. T. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Handwash Ekstrak Daun Turi (Sesbania Grandiflora L) Terhadap Staphylococus aureus. Jurnal Ilmiah Manuntung, 7(1), 86-91. https://doi.org/10.51352/jim.v7i1.426

Utami, Millenia, astuti, A. (2020). Manfaat Ekoenzim Dari Limbah Organik Rumah Tangga Angga Sebagai Pengawet Buah Tomat Cherry. Seminar Nasional Edusainstek FMIPA UNIMUS, 380– 392.

Widyastuti, R. E., Prabandari, S., & Berlian, A. A. (2018). Gambaran Penggunaan Obat Antibiotik Amoxicillin 500mg dan Cefadroxil 500mg Di Puskesmas Patimuan Kabupaten Cilacap 1,2 (pp. 1–6). pp. 1–6. Tegal: Politeknik Harapan Bersama.

Yanti, D., & Awalina, R. (2021). Sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi Eco-Enzyme. Warta Pengabdian Andalas, 28(2), 84-90. https://doi.org/10.25077/jwa.28.2.84-90.2021




DOI: https://doi.org/10.31764/justek.v7i1.21896

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JUSTEK Official: