Pengaturan Keterbukaan Pelaksanaan Persidangan Arbitrase (Studi Perbandingan Antara Indonesia Dan Singapura)

Yusuf Arifin, Titania Titania, Imam Hakiki

Abstract


Arbitration proceedings are conducted in private and confidential, a principle that is universally accepted in arbitration practice around the world. The private nature of arbitration proceedings ensures the confidentiality of the parties' disputes, given that arbitration is a forum for resolving business disputes where the evidentiary process often requires parties to present evidence in the form of business contracts containing company secrets. There are a number of countries that regulate the conduct of arbitration proceedings in an absolute closed manner, such as Indonesia. However, some countries, such as Singapore, regulate the conduct of arbitration proceedings in a non-absolute closed manner. Singapore's regulations allow for arbitration proceedings to be open in certain circumstances. Arbitration proceedings may be open if the parties to the dispute agree to open them. The arbitral tribunal may order arbitration proceedings to be open in disputes involving the public interest. Conducting arbitration proceedings in the open can provide legal protection for the public and fulfill the right to social control over an arbitration dispute involving the public interest. The concept of regulating open arbitration proceedings can be applied in Indonesia to disputes involving the public interest, such as arbitration disputes involving the government, local governments, state-owned company, and regional-owned company (known as BUMN and BUMD).


Full Text:

PDF

References


Alexander, A. (2023). Peran Masyarakat Dalam Penegakan Hukum di Indonesia. Indonesia Journal of Law Research, 1(1), 11–15.

Article 39.1 Singapore International Arbitration Centre Rule 6th Edition. (n.d.).

Asikin, Z. (2015). Hukum Acara perdata di Indonesia. Prenadamedia Group (Kencana).

Bianti, G. (2023). Pelaksanaan Eksekusi Putusan Arbitrase Internasional yang Berpotensi Menghambat Kegiatan Investasi Asing di Indonesia. Jurnal Crepido, 5(1), 64–78.

Fahmi, K., Kharisma, B., Nadilla, I., & Fikri, M. (2022). Penegakan Hukum Sesuai Prinsip Peradilan yang Berkepastian , Adil dan Manusiawi : Studi Pemantauan Proses Penegakan Hukum Tahun 2020 Hakikat negara Indonesia sebagai negara hukum seyogianya harus mencerminkan penegakan hukum yang berkualitas dan sesuai de. Riau Law Journal, 6(1), 48–74.

Hadi, S. (2020). Menumbuhkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Pelayanan Publik.

Ilhami, M., Abdallah, R., & Nugraha, J. M. A. (2023). Relevansi Kekuatan EKsekutorial Terhadap Sifat Kemandirian Putusan Arbitrase dari Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Pdjajaran Law Review, 11(2), 201–213.

Mareta, J. (2018). Prinsip Konstitusi Ekonomi dalam Privatisasi Badan Usaha Milik Negara The Economic Constitutional Principles in Privatization of State Owned Enterprises. Jurnal Konstitusi, 15(1), 119–139.

Nasaruddin, & Erwin, Y. (2023). Implementasi Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Baku Untuk Mewujudkan Keadilan bagi Para Pihak. Journal Law and Government, 1(1), 17–40. https://journal.ummat.ac.id/index.php/lago/article/view/12989

Online, T. H. (2024). Mengenal Arbitrase sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis. Hukumonline.com.

Pasal 27 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Penjelasan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Retnaningsih, S., Nasution, D. L. S., Velentina, R. A., & Manthovani, K. (2020). Pelaksanaan E-Court Menurut Perma Nomor 30 Tahun 2018 tentang Administrasi Perkara Pengadilan Secar Elektronik dan E-Litigation Menurut Perma Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik (Studi di (Pengad. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 50(1), 124–144.

Rismawati, A. (2019). Perjanjian Kerahasiaan, Informasi Rahasia, Rahasia Dagang, Hukum Kekayaan Intelektual. Aktualita, 2(1), 339–353.

Iskandar, S., Zitri, I., & Pratama, I. N. (2024). Socioeconomic-Based Management Strategies for Industrial Areas in West Sumbawa Regency. International Journal of Sustainable Development & Planning, 19(9).

Wulandari, S., Hadi, A., Zitri, I., & Subandi, A. (2024, June). STRATEGI KELOMPOK SADAR WISATA DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DENGAN MODEL PENTAHELIX (STUDI KASUS PANTAI WANE KABUPATEN BIMA). In SEMINAR NASIONAL LPPM UMMAT (Vol. 3, pp. 1085-1093).

Zitri, I., Rifaid, R., Lestanata, Y., & Kurniawan, C. (2024). Navigating digital tourism governance: a case study of branding strategies in the Mandalika special economic zones. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 14(1), 148-159.

Thea, A. (2021). 7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Proses Arbitrase Nasional. Hukumonline.com.

Widyorini, S. R. (2006). Penyelesaian Sengketa Dengan Cara Arbitrase. Hukum dan DInamika Masyarakat, 4(1), 56–66.




DOI: https://doi.org/10.31764/jlag.v3i1.29909

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexing Site

Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.