Kajian Mitigasi Non Struktural Bencana Banjir di Desa Sedati Agung Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo

Moch. Shofwan, Achmad Ziyaul Haq, Pungut Pungut, Indri Suryawati

Abstract


Abstract: Floods are natural disasters that often occur in Sedati Agung Village. The purpose of this study was to determine the mitigation of non-structural forms of mitigation. This research method uses a combined research (mix method). The results showed that residential areas were the most affected areas, especially densely populated areas >50 meters from the river border. In addition to hydrometeorological factors, the flood was caused by various factors, namely the loss of river border function. Therefore, the community is expected to participate in maintaining the drainage facilities, and create an integrated drainage system to drain water directly into the river to prevent inundation.

Abstrak: Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Desa Sedati Agung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mitigasi bentuk mitigasi non strukturalnya. Metode penelitian ini menggunakan penelitian gabungan (mix method). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan permukiman menjadi kawasan yang paling terdampak, terutama kawasan padat penduduk yang berjarak >50 meter dari sempadan sungai. Selain faktor hidrometeorologi, banjir tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yaitu hilangnya fungsi sempadan sungai. Oleh karena itu masyarakat diharapkan berpartisipasi dalam memelihara parasarana drainase, dan membuat sistem pembuangan terpadu untuk mengalirkan air langsung ke sungai untuk mencegah terjadinya genangan.


Keywords


Flood; Sedati Village; Structural Mitigation.

Full Text:

PDF

References


Asdak, c. 2004. hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. gadjah madauniversity press:yogyakarta.

Bemmelen, van. 1934. sejarah letusan gunung tangkuban perahu http://www.kotasubang.com/2013/10/17/sejarah-letusan-gunungtangkuban-parahu/ diakses tanggal 15 november 2013.

Bencana. lembaran negara republik indonesia tahun 2007 nomor 66 :jakarta. anonim. 2007. undang-undang nomor 4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman. : jakarta.

Bnpb. (2016). data dan informasi bencana indonesia: profil kebencanaan. retrieved august 25, 2018, from http://bnpb.cloud/dibi/laporan4

Djauhari noor. 2011. geologi untuk perencanaan. yogyakarta : graha ilmu.

Hardjowigeno, s. 1993. klasifikasi tanah dan pedogenesis.akademika pressindo:jakarta.

Hartuti, rine, evi. 2009. buku pintar gempa. yogyakarta : diva press.

Heidari, a. 2009. structural master plan of flood mitigation measures. natural hazards and earth system science, 9(1), 61–75. https://doi.org/10.5194/nhess-9-61-2009

Hendarsah, haruman. 2012. penilaian kerentanan dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bahaya banjir lahar di kecamatan salam kabupaten magelang menggunakan metode sig partisipatif. tesis magisteryogyakarta : fak. geografi ugm

Kamus tata ruang. 2007. definisi permukiman : jakarta.

Kementerian agraria dan tata ruang/bpn. 2017. peningkatan kualitas tata ruang kawasan rawan bencana banjir kota bima : jakarta.

Klhk. 2017. mitigasi banjir das sari melalui rehabilitasi hutan dan lahan. :jakarta.

Kurniasih, sri. 2007. usaha perbaikan permukiman kumuh di petukangan utara- jakarta selatan. laporan penelitian : jakarta

Maharani, sholawatul dan hadmoko, sri, danang. 2012. pola adaptasi penduduk dan arahan mitigasi pada daerah banjir lahar hujan di bantaran sungai code. jurnal bumi indonesia vol. 1 no. 3. yogyakarta : fak. geografi ugm.

Mitigasi bencana itb. setiawan. 2012. analisis kerusakan pemukiman akibat banjir lahar pasca erupsi gunungapi merapi 2010 di sebagian kabupaten magelang. skripsi.surakarta : fakultas geografi ums.

Parker. 1992. pencegahan dan manajemen bencana. http://social- studies17.blogspot.com/2012/11/recognize-pencegahan-bencana-dan.html diakses tanggal 13 september 2013.

Pengembangan framework untuk mengukur kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam. jakarta : lipi-unesco/isdr.

Peraturan kepala badan nasional penanggulangan bencana tentang pedoman umum pengkajian risiko bencana. nomor 02 tahun 2012. jakarta

Peraturan menteri pekerjaan umum no.22/prt/m/2007, pendoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor.

Sadyohutomo, m. 2012.tata guna dan penggunaan lahan. surabaya: fakultas teknik sipil dan perencanaan universitas pgri adibuana.

Seniarwan, baskoro, 2013 d. p. t., & gandasasmita, k.. analisis spasial risiko banjir wilayah

Shofwan, moch. (2018) mitigasi bencana erosi dan longsor (kajian teori dan teknis). sidoarjo: mejatamu


Refbacks

  • There are currently no refbacks.