Peningkatan Pemahaman Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Covid-19 Melalui Penyuluhan Kepada Warga Terdampak Di Desa Masbagik Utara Baru
Abstract
Seperti penyakit pernapasan lainnya, COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 80% kasus dapat pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap. Walaupun angka kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 3%), namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah. Melihat perkembangan hingga saat ini, lebih dari 50% kasus konfirmasi telah dinyatakan membaik, dan angka kesembuhan akan terus meningkat. Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapatmenyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saatbatuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda disekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudahterkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata,hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengajamenghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita pentinguntuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untukmenentukan sumber virus, jenis paparan, dan cara penularannya. Tetappantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembanganpenyakit ini. Hasil kegiatan pendampingan Peningkatan Pemahaman Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Covid-19 Melalui Penyuluhan Kepada Warga Terdampak Di Desa Masbagik Utara Baru bisa menjadi dasar untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahayanya covid 19 di Indonesia khususnya di Lombok.
Full Text:
PDFReferences
Burhan Ashofa, 2007, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta
Kusmiati, C. Y. (2005). Menuju Perbaikan Manajemen Penanggulangan Bencana di Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, 4(2).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan menteri kesehatanRepublik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI. Pencegahan danPengendalian Infeksi (PPI).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi MERSCoV di Indonesia.
Martini, R. (2007). Peran Birokrasi Dalam Penanggulangan Bencana Alam. In FORUM: Majalah Pengembangan Ilmu Sosial (Vol. 35, No. 1, pp. 5-10). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Undip.
Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi CoronaVirus Disesase (Covid-19) Maret 2020.
Zitri, I., Rifaid, R., & Lestanata, Y. (2020). Implementasi Dana Desa dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Journal of Governance and Local Politics (JGLP), 2(2), 164-190.
Lestanata, Y., & Zitri, I. (2020). Optimalisasi Sektor Pariwisata Pulau Kenawa Guna Meningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes). Journal of Governance and Local Politics (JGLP), 2(1), 25-47.
Profil Desa Masbagik Utara Baru Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018.
Utami, P., Arham, Z., & Khudzaeva, E. (2016). Rancang Bangun Spasial Web Service Ancaman dan Resiko Bencana Alam (Studi Kasus: Wilayah Pemantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana). STUDIA INFORMATIKA: JURNAL SISTEM INFORMASI, 9(1).
Lestanata, Y., Pratama, I. N., & Zitri, I. (2021). Pendampingan Pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Pemasaran Produk Secara Online Ditengah Covid-19 Di Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. TRANSFORMASI: JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT, 1(1), 10-15.
DOI: https://doi.org/10.31764/jamin.v1i1.5346
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This publication is indexed by: