PERANAN PERPUSTAKAAN DESA BERBASIS INKLUSI SOSIAL GUNA PENINGKATAN LITERASI KOMUNIKASI MASYARAKAT DI KABUPATEN ENREKANG
Abstract
Literasi komunikasi merupakan salah satu faktor utama dalam melakukan aktivitas komunikasi, salah satunya yaitu komunikasi yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan budaya tudang sipulung di Desa Patondonsalu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan perpustakaan desa guna meningkatkan literasi komunikasi yang diterapkan dalam budaya tudang sipulung di Desa Patondonsalu Kabupaten Enrekang. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif serta menggunakan pendekatan dakwah dan komunikasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan 4 tahapan, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan desa belum mengambil peranan dalam kegiatan tudang sipulung di Desa Patondonsalu khususnya untuk peningkatan literasi komunikasi para pelaku budaya tudang sipulung. Yang mana ditemukan bahwa literasi komunikasi yang diterapkan selama ini dalam kegiatan tudang sipulung masih kontemporer, yaitu belum memanfaatkan penggunaan teknologi informasi serta belum menghasilkan literatur/sumber referensi yang membahas budaya tudang sipulung di Desa Patondonsalu, baik itu literatur tercetak maupun non-cetak. Perpustakaan belum berperan serta untuk meningkatkan literasi komunikasi masyarakat. Sebagai implikasi dari penelitian ini adalah guna memaksimalkan pemanfaatan perpustakaan desa sebagai perpustakaan yang berbasis inklusi sosial untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat.
Full Text:
PDF (13-32)References
Asnawi. (2015). Perpustakaan desa sebagai sumber layanan informasi utama. Media Pustakawan, 22(3), 41–42.
Bahaudin, M. S., & Wasisto, J. (2018). Peran perpustakaan desa dalam pemberdayaan masyarakat (studi kualitatif perpustakaan “pelita” desa muntang). Jurnal Ilmu Perpustakaan, 7(2), 61–70.
Dawes, L. (2019). Faculty perceptions of teaching information literacy to first-year students: A phenomenographic study. Journal of Librarianship and Information Science, 51(2), 545–560. https://doi.org/10.1177/0961000617726129
Dollah, B. (2016). Tudang sipulung as the communication group to share information (tudang sipulung sebagai komunikasi kelompok dalam berbagi informasi). Journal Pekommas, 1(2), 177. https://doi.org/10.30818/jpkm.2016.2010207
Erlinger, A. (2018). Outcomes assessment in undergraduate information literacy instruction: A systematic review. College and Research Libraries, 79(4), 442–449. https://doi.org/10.5860/crl.79.4.442
Feng, L., & Ha, J. L. (2016). Effects of teachers’ information literacy on lifelong learning and school effectiveness. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 12(6), 1653–1663. https://doi.org/10.12973/eurasia.2016.1575a
Firdiani, D., Busa, Y., & Idham Haliq, M. (n.d.). Literatur konten lokal dan kebudayaan kabupaten enrekang.
Ibrahim, A. (2018). Pengantar ilmu perpustakaan dan kearsipan. Gunadarma Ilmu.
Kurniasih, N. (2017). Optimalisasi penggunaan media sosial untuk perpustakaan. 1–10. https://doi.org/10.31227/osf.io/aj2z9
Lockerbie, H., & Williams, D. (2019). Seven pillars and five minds: small business workplace information literacy. Journal of Documentation, 75(5), 977–994. https://doi.org/10.1108/JD-09-2018-0151
Mardiatiningsih, M. N. (2019). Gambaran pola komunikasi keluarga pada lansia di dusun kwarasan desa nogotirto kecamatan gamping sleman. Nuevos Sistemas de Comunicación e Información, 2013–2015.
Munawwarah Ridwan, M., Muhammad Aminullah, A., Jamaluddin, N., Elihami, E., & Perpustakaan, P. (2020). Analisis penerapan komunikasi interpersonal dalam melayani pemustaka di perpustakaan uin alauddin makassar. 3(1).
Proceeding, I. (2014). Islam, literasi dan budaya lokal. UIN Alauddin Press.
Siagian, H. F. (2015). Pengaruh dan efektivitas penggunaan media sosial sebagai saluran komunikasi politik dalam membentuk opini publik. Al-Khitabah, 11, 17–26.
Storksdieck, M. (2016). Critical information literacy as core skill for lifelong STEM learning in the 21st century: reflections on the desirability and feasibility for widespread science media education. Cultural Studies of Science Education, 11(1), 167–182. https://doi.org/10.1007/s11422-015-9714-4
Suprapto, H. A. (2018). Pengaruh komunikasi efektif untuk meningkatkan hasil belajar kewirausahaan mahasiswa. Lectura : Jurnal Pendidikan, 9(1), 1–9. https://doi.org/10.31849/lectura.v9i1.913
Suryana, Ms. (2012). Metodologi penelitian : metodologi penelitian model praktis penelitian kuantitatif dan kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia, 1–243. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Walsh, A. (2015). Playful information literacy: play and information literacy in higher education. Nordic Journal of Information Literacy in Higher Education, 7(1), 80–94. https://doi.org/10.15845/noril.v7i1.223
Widayanto, M. T. (2020). Optimalisasi perpustakaan desa untuk meningkatkan budaya literasi di desa jatiadi, kabupaten probolinggo. Jurnal Pengabdian Barelang, 2(01), 32–39. https://doi.org/10.33884/jpb.v2i01.1640
Xu, A., & Chen, G. (2016). A study on the effects of teachers’ information literacy on information technology integrated instruction and teaching effectiveness. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 12(2), 335–346. https://doi.org/10.12973/eurasia.2016.1222a
Zuwirna. (2016). E-tech. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan | Vol.I No.1 November 2016 Diterbitkan Jurusan KTP FIP UNP. 1, 1–8.
DOI: https://doi.org/10.31764/jiper.v5i1.13643
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing: