Analisis Dampak Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024

Syafruddin Syafruddin, Siti Hasanah

Abstract


Melalui Pasal 201 UU No 10 Tahun 2016, diputuskan peniadaan penyelenggaraan pilkada bagi daerah-daerah yang seharusnya melakukan pemilihan pada 2022 dan 2023. Pembatalan Revisi Undang-Undang memberikan konsekuensi apabila 101 Kepala Daerah purna tugas pada tahun 2022 dan 171 Kepala Daerah purna tugas pada tahun 2023 maka akan terjadi kekosongan kepemimpinan. Kekosongan kepemimpinan tersebut akan diisi dengan skema pengangkatan pejabat (Gubernur, Bupati, Walikota). Dampak lain dari penundaan Pilkada 2022 dan 2023 adalah pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang perlu untuk percepatan dalam merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024.


Keywords


Pemilu;Pilkada;Kepala Daerah

Full Text:

PDF

References


Bella Rofi Ulyanisa1 Yoga Satrio, Hambatan Dan Tantangan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 (The Obstacles And Challenges on Regional Head Elections 2020) Jurnal Legal Reasoning Vol. 3, No. 2, Juni 2021 P-ISSN 2654-8747

Cucu Sutrisno, Partisipasi Warga Negara dalam Pilkada, (Universitas Muhammadiyah Ponorogo: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 2, 2017),

Eko Noer Kristiyanto, Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Di Indonesia: Studi Di Batam, Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 17 No. 1, Maret 2017,

Heru Nugroho, “Demokrasi Dan Demokratisasi: sebuah kerangka konseptual untuk memahami dinamika sosial-politik di Indonesia”, Jurnal Pemikiran Sosiologi, Vol.1 No.1, (2012)

Hasrul Harahap, Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2015, Jurnal Renaissance Mei 2016,

Maulida Rita Widyana, Addien Fikriansyah, Analisis SOAR: Dampak Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 SOAR Analyze: The Impact of the 2024 Simultaneous Regional Elections, Jurnal Adhyasta Pemilu ISSN 2809 -3321 Vol. 4 No. 2 2021,

Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Cet ke-4 (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010),

Pangi Syarwi Chaniago, Dalam Jurnal “Evaluasi Pilkada Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2015”, Indonesian Political Science Review, Vol.1 No.2, (2016),

Rais Agil Bahtiar, Kebutuhan Penjabat Dalam Pengisian Kekosongan Jabatan Kepala Daerah, Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, info singkat, Vol. XIV, No.8/II/Puslit/April/202.

https://m.mediaindonesia.com/opini/491530/akuntabilitas-pengisian-penjabat-kepala-daerah

https://news.detik.com/berita/d-5494081/mendagri-di-2016-tak-ada-fraksi-tolak-pilkadadigelarserentak-2024,

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/02/14514481/pemilu-dan-pilkada-serentak-2024-alasan-urgensi-dan-tantangan?page=3

https://publika.rmol.id/read/2022/05/23/534563/problematika-pengangkatan-penjabat-kepala-daerah.




DOI: https://doi.org/10.31764/jgop.v4i2.11825

Copyright (c) 2022 Syafruddin Syafruddin

This publication is indexed by: