HUBUNGAN JENIS PERSALINAN DENGAN KEJADIAN HIPERBILIRUBINEMIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO
Sari
Abstract: One of the maternal factors that cause hyperbilirubinemia is the type of delivery. Labor is the process of expelling a fetus that can live outside the womb through the birth canal or stomach. The type of delivery consisted of pathological delivery and normal delivery. A few days of life at the age of 0-28 days that undergo major changes from inside the womb to outside the womb are called newborns. Increased bilirubin levels in newborns > 5 mg/dl will cause hyperbilirubinemia. Objective To determine the relationship between type of delivery and the incidence of hyperbilirubinemia in newborns at RSIA Bunda Arif Purwokerto. This study is an analytic survey study with a retrospective approach. The sampling technique was purposive sampling with a total of 89 newborns with hyperbilirubinemia. The research instrument used a checklist sheet. Data analysis using lambda correlation test and chi square test. The results showed that 52.8% of newborns at RSIA Bunda Arif Purwokerto experienced pathological delivery. The incidence of hyperbilirubinemia in newborns at RSIA Bunda Arif Purwokerto was 36% experiencing hyperbilirubinemia in the grade V category. There is a relationship between pathological delivery and the incidence of hyperbilirubinemia in newborns at RSIA Bunda Arif Purwokerto with a moderate strength p-value of 0.0001 (p-value<) and lambda (λ) 0.576. Type of delivery has a moderate relationship with the incidence of hyperbilirubinemia in newborns.
Abstrak: Salah satu faktor maternal yang menyebabkan hiperbilirubinemia yaitu jenis persalinan. Persalinan merupakan proses pengeluaran janin yang dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau perut. Jenis persalinan terdiri dari persalinan patologis dan persalinan normal. Beberapa hari kehidupan di usia 0-28 hari yang mengalami perubahan besar dari dalam rahim ke luar rahim disebut bayi baru lahir. Peningkatan kadar bilirubin pada bayi baru lahir >5 mg/dl akan menyebabkan hiperbilirubinemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jenis persalinan dengan kejadian hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir di RSIA Bunda Arif Purwokerto. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan retrospektif. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel 89 bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia. Instrumen penelitian menggunakan lembar cheklist. Analisis data menggunakan uji korelasi lambda dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan jenis persalinan pada bayi baru lahir di RSIA Bunda Arif Purwokerto sebanyak 52,8% mengalami persalinan patologis. Kejadian hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir di RSIA Bunda Arif Purwokerto sebanyak 36% mengalami hiperbilirubinemia dalam kategori derajat V. Ada hubungan persalinan patologis terhadap kejadian hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir di RSIA Bunda Arif Purwokerto dengan kekuatan sedang nilai p-value sebesar 0.0001 (p-value < α) dan lambda (λ) 0.576. Jenis persalinan memiliki hubungan yang sedang dengan kejadian hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adiputra, I. M. S., Trisnadewi, N. W., Oktaviani, N. P. W., Munthe, S. A., Hulu, V. T., Budiastutik, I., Faridi, A., Ramdany, R., Fitriani, R. J., Tania, P. O. A., Rahmiati, B. F., Lusiana, S. A., Sianturi, E., & Suryana. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Althomali, R., Aloqayli, R., Alyafi, B., Nono, A., Alkhalaf, S., Aljomailan, A., ALHarbi, H., Alqahtani, A., Alherz, H., & Aldebani, M. (2018). Neonatal jaundice causes and management. International Journal Of Community Medicine And Public Health, 5(11), 4992. https://doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20184604
Atikah, M. ., & Jaya, P. (2015). Buku Ajar Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: CV.Trans Info Media.
Auliasari, N. A., Etika, R., Krisnana, I., & Lestari, P. (2019). Faktor Risiko Kejadian Ikterus Neonatorum. Pediomaternal Nursing Journal, 5(2), 183. https://doi.org/10.20473/pmnj.v5i2.13457
Bahar, I. N. (2017). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Ikterus Pada Neonatus Di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Jurnal Universitas Hasanuddin, 1(1), 1–10.
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & ERB’S Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. In Pearson Education Inc.
Cholifah, Djauharoh, & Machfudloh, H. (2017). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Hiperbilirubinemia Di RS Muhammadiyah Gersik. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Sidoarjo, 3(1), 14–25.
Faiqah, S. (2014). Hubungan Usia Gestasi Dan Jenis Persalinan Dengan Kadar Bilirubinemia Pada Bayi Ikterus Di RSUP NTB. Jurnal Kesehatan Prima, 8(2), 1355–1362.
Halisanti, O., & Wildan, M. (2021). Hubungan Antara Sepsis Neonatorum Dengan Terjadinya Ikterus Neonatorum. Jurnal Publikasi Ilmiah UMS, 9(1), 1–15.
Heriyanti, A., Widiasih, R., & Murtiningsih, M. (2020). Efektifitas Terapi Caring Support Neobil terhadap Perubahan Kadar Bilirubin Serum Total Hyperbilirubinemia pada Neonatus Di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Health Information : Jurnal Penelitian, 12(1), 30–37. https://doi.org/10.36990/hijp.vi.154
Hidayat, A. A. (2020). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan. In Salemba Medika. Jakarta: Salemba Medika.
Johan, H., & Noorbaya, S. (2019). Panduan Belajar Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Goysen Publishing.
Juwita, & Prisusanti. (2020). Asuhan Neonatus. Pasururuan: Qiara Media.
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kosim, M. . (2014). Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Kurniawan, W., & Agustini, A. (2021). Metodologi Penelitian kesehatan dan Keperawatan. Cirebon: CV Rumah Pustaka.
Lawn, J. E., Blencowe, S., Oza, D., You, A. C., Lee, P., Waiswa, M., Laili, C., & Mathers, S. N. (2019). Every Newborn. Lancet, 348(938), 189–205.
Madiastuti, M., & Chalada, S. (2016). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Neonatus Hiperbilirubin Di Rsb Pasutri Bogor Provinsi Jawa Barat Tahun 2016. Ilmu Dan Budaya, 40(55), 6385–6404.
Marcdante, K. ., Kliegman, R. ., Jenson, H. ., & Behrman, R. (2014). Hiperbilirubinemia Kedokteran Fetal dan Neonatal. Singapore: Saunders Elsevier.
Marmi, K. . (2015). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maryunani, A., & Sari, E. . (2013). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta: CV Trans Info Media.
Maternity, D., & Anjani, A. D. (2018). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, Dan Anak Prasekolah. Yogyakarta : Andi offset.
Mathindas, S., Wilar, R., & Wahani, A. (2013). Hiperbilirubinemia Pada Neonatus Ikterus klinis. Jurnal Biomedik, 5(1), 4–10.
Mitra, S., & Rennie, J. (2017). Neonatal jaundice: Aetiology, diagnosis and treatment. British Journal of Hospital Medicine, 78(12), 699–704. https://doi.org/10.12968/hmed.2017.78.12.699
Mojtahedi, S. Y., Izadi, A., Seirafi, G., Khedmat, L., & Tavakolizadeh, R. (2018). Risk factors associated with neonatal jaundice: a cross-sectional study from iran. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 6(8), 1387–1393. https://doi.org/10.3889/oamjms.2018.319
Moncrieff, G. (2018). Bilirubin in the newborn: Physiology and pathophysiology. British Journal of Midwifery, 26(6), 362–370. https://doi.org/10.12968/bjom.2018.26.6.362
Nanny, L. (2014). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2015). Fundamental Keperawatan Buku 1 Ed. 7. In Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: Salemba Medika.
Pratiwi, G. N., & Kusumaningtiar, D. A. (2021). Kejadian Hiperbilirubin Bayi Baru Lahir Di Rs Swasta Jakarta. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 8(2), 72. https://doi.org/10.29406/jkmk.v8i2.2502
Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Ke-4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rasyd, W. (2019). Faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian ikterus neona-torum di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Universitas ’Aisyiyah. Yogyakarta.
Roselina, E., Pinem, S., & Rochimah. (2016). Hubungan_Jenis_Persalinan_dan_Prematuritas_dengan_. Jurnal Vokasi Indonesia, 1(1), 1–8.
Rudolph, A. M., Hofman, J. I. E., & Rudolph, C. D. (2015). Buku Ajar PediatricRudolph (Buku kedokteran). Jakarta : Rineka Cipta.
Saifuddin, A. . (2014). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Sarwono Prawirohardjo.
Sugiyono. (2016). Research Methods Quantitative, Qualitative, and R&D. In Bandung: Alfabeta.
Syapitri, H., Amila, & Aritonang, J. (2021). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Malang: Ahlimedia Press.
Teacher, T. (2012). Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Watchko, J. F., & Tiribelli, C. (2013). Bilirubin-Induced Neurologic Damage — Mechanisms and Management Approaches. New England Journal of Medicine, 369(21), 2021–2030. https://doi.org/10.1056/nejmra1308124
Widagdo. (2012). Tatalaksana Masalah Penyakit Anak dengan Ikterus. Jakarta: CV. Agung Seto
DOI: https://doi.org/10.31764/mj.v8i2.10660
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
_________________________________________________________
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram
ISSN 2503-4340 (Print) | ISSN 2614-3364 (Online)
Email: [email protected] | Kontak: 081329321276
Tel/fax: (0370)-633723 / (0370)-641906
_________________________________________________________
MIDWIFERY JOURNAL is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Midwifery Journal terindeks di: