Strategi Mitigasi Bencana Hidrometeorologi untuk Mendukung Keberlanjutan Infrastruktur Pariwisata di Kawasan Pegunungan Lombok
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi mitigasi bencana hidrometeorologi, khususnya tanah longsor, di Kawasan Wisata Pegunungan Pulau Lombok, guna mendukung keberlanjutan sektor pariwisata. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis SWOT yang melibatkan pengelola wisata, masyarakat lokal, dan pemerintah daerah sebagai responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun masyarakat memiliki kesadaran akan risiko bencana, pemahaman tentang mitigasi bencana masih terbatas, dan keterlibatan masyarakat dalam upaya mitigasi juga rendah. Pemetaan risiko menunjukkan bahwa kawasan ini sangat rentan terhadap tanah longsor, terutama di daerah dengan medan curam dan curah hujan tinggi. Dampak bencana terhadap infrastruktur dan ekonomi lokal cukup signifikan, dengan kerusakan pada jalan akses dan fasilitas wisata yang menurunkan jumlah pengunjung. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi mitigasi yang meliputi pembangunan infrastruktur tahan bencana, pelibatan masyarakat dalam konservasi lingkungan, dan pemanfaatan teknologi peringatan dini. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan. Penelitian ini menyarankan agar upaya mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan dilakukan secara holistik untuk memastikan keberlanjutan pariwisata di Kawasan Wisata Pegunungan Pulau Lombok.
Abstract: This research aims to evaluate hydrometeorological disaster mitigation strategies, especially landslides, in the Lombok Island Mountain Tourism Area, in order to support the sustainability of the tourism sector. The method used is a qualitative approach with a SWOT analysis involving tourism managers, local communities and local governments as respondents. The results of the analysis show that although the community has awareness of disaster risk, understanding of disaster mitigation is still limited, and community involvement in mitigation efforts is also low. Risk mapping shows that this area is highly susceptible to landslides, especially in areas with steep terrain and high rainfall. The impact of the disaster on infrastructure and the local economy was significant, with damage to access roads and tourist facilities reducing the number of visitors. Therefore, mitigation strategies are needed that include building disaster-resistant infrastructure, involving the community in environmental conservation, and using early warning technology. Synergy between government, society and the private sector is very important to create sustainable tourism. This research suggests that disaster mitigation and environmental management efforts be carried out holistically to ensure the sustainability of tourism in the Lombok Island Mountain Tourism Area.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
(2022). Laporan curah hujan dan potensi bencana di NTB. Jakarta: BMKG.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
(2022). Laporan potensi bencana hidrometeorologi di NTB. Jakarta: BMKG.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2021).
Panduan mitigasi bencana untuk kawasan wisata. Jakarta: BNPB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2021).
Panduan penanganan bencana hidrometeorologi. Jakarta: BNPB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2021).
Peran infrastruktur hijau dalam mitigasi bencana. Jakarta: BNPB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2021).
Strategi mitigasi dan adaptasi bencana hidrometeorologi di Indonesia. Jakarta: BNPB.
Bappeda NTB. (2020). Strategi penanganan bencana di
wilayah rawan longsor NTB. Mataram: Bappeda NTB.
Bappeda NTB. (2022). Strategi mitigasi bencana di
kawasan wisata NTB. Mataram: Bappeda NTB.
Bappeda NTB. (2022). Strategi pengembangan pariwisata
berbasis lingkungan di kawasan Rinjani. Mataram: Bappeda NTB.
Dewi, R., et al. (2020). Analisis risiko bencana
hidrometeorologi di kawasan pegunungan. Jurnal Lingkungan Hidup, 12(3), 45–58.
Dewi, R., et al. (2020). Analisis risiko dan mitigasi bencana
di destinasi wisata alam. Jurnal Mitigasi Bencana, 15(4), 56–70.
Dewi, R., et al. (2020). Konsep pariwisata berkelanjutan di
daerah wisata pegunungan. Jurnal Pariwisata Berkelanjutan, 8(1), 12–25.
Environmental Study. (2021). Kajian lingkungan dan risiko
bencana di desa Kawasan wisata pengunungan Pulau Lombok. Environmental Study.
Environmental Study. (2021). Kajian lingkungan desa
Kawasan wisata pengunungan Pulau Lombok. Environmental Study.
Environmental Study. (2021). Kajian pengelolaan
lingkungan pariwisata di desa Kawasan wisata pengunungan Pulau Lombok. Environmental Study.
International Union for Conservation of Nature (IUCN).
(2020). Ecosystem-based adaptation guidelines for mountainous regions. Gland, Switzerland: IUCN.
Purnomo, A. (2019). Dampak perubahan iklim pada
bencana alam di Indonesia. Jakarta: Pustaka Ilmu.
Sari, M., et al. (2022). Pengaruh aktivitas manusia terhadap
risiko bencana. Jurnal Ekologi, 14(2), 33–47.
Shaw, R., et al. (2012). Community-based disaster risk
reduction. Bingley, UK: Emerald Group Publishing.
United Nations World Tourism Organization (UNWTO).
(2019). Sustainable tourism development: Guidelines and management. Madrid: UNWTO.
WCED (World Commission on Environment and
Development). (1987). Our common future. Oxford: Oxford University Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.