ANALISIS KEMATIAN BAYI DI TIGA PROVINSI DENGAN PERSENTASE TERTINGGI DI INDONESIA

Suparna Parwodiwiyono, Witono Witono

Abstract


Abstrak: Kematian bayi di Indonesia secara umum masih relatif tinggi. Provinsi yang mempunyai persentase kasus kematian bayi tiga terbesar perlu mendapatkan perhatian faktor apa yang kemungkinan mempengaruhi terhadap kejadian tersebut. Hal ini perlu mendapatkan perhatian karena kasus ini akan berpengaruh terhadap kualitas hidup, kondisi kesehatan dan praktek penggunaan kontrasepsi. Tujuan penelitian ini untuk melihat kaitan umur, jarak kelahiran, jumlah anak masih hidup, dan pendidikan ibu terhadap kematian bayi di Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Gorontalo.  Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Umur memiliki hubungan signifikan dengan kejadian kematian bayi. Yang perlu diwaspadai bila umur ibu hamil kurang dari 20 tahun. Usia ini rentan   karena   masih   pada   tahap   masa reproduksi   awal   dan   organ   reproduksi belum tumbuh secara sempurna sehingga dapat berisiko terjadi gangguan pertumbuhan janin saat di kandungan. Demikian pula pada usia lebih dari 30  tahun seorang ibu sudah mulai muncul berbagai macam penyakit yang menurunkan kemampuan  ibu  untuk  melakukan  proses persalinan normal karena usia  maupun penyakit kronik yang dialaminya. Kematian bayi juga kemungkinan terjadi 1,695 kali lebih tinggi pada ibu yang memiliki 3 anak atau lebih dibandingkan pada ibu yang baru memiliki 1-2 anak yang masih hidup. 

Abstract:  Infant mortality in Indonesia in general is still relatively high. Provinces that have the third largest percentage of infant mortality cases need to get attention to what factors are likely to influence the incidence. This needs attention because this case will affect the quality of life, health conditions and the practice of contraceptive use. The purpose of this study was to look at the relationship of age, birth spacing, number of children still alive, and mother's education towards infant mortality in West Nusa Tenggara, South Kalimantan and Gorontalo. This study uses secondary data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). Age has a significant relationship with infant mortality. That need to be aware of if the age of pregnant women is less than 20 years. This age is vulnerable because it is still in the early reproductive stages and the reproductive organs have not fully grown so that there can be a risk of fetal growth disturbance when in the womb. Similarly, at the age of more than 30 years a mother has begun to emerge various kinds of diseases that reduce the ability of mothers to carry out normal childbirth due to age and chronic disease they experience. Infant mortality is also likely to occur 1,695 times higher in mothers who have 3 or more children compared to mothers who have only 1-2 children who are still alive.


Keywords


Kematian bayi; jumlah anak masih hidup; umur ibu

Full Text:

Download [PDF]

References


Agaba, P., & Misinde, C. (2019). Compared To Married Youth in Uganda Between 1995 And 2011. In Research Square.

Alifariki, L. O., Rangki, & A, K. (2019). Faktor determinan proksi kejadian kematian neonatus di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara. Berita Kedokteran Masyarakat, 35(4), 131–138.

Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, Kementerian Kesehatan, & USAID. (2018). Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2017. Bkkbn, 1–606.

Batubara, A. R., & Fitriani. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Bayi 0-28 Hari di Kabupaten Bireuen. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 5(2), 308–317. https://doi.org/e-ISSN : 2615-109X

BKKBN. (2017). Kurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi Dengan Ikut KB. BKKBN. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Fitri, A., Adisasmita, A., & Mahkota, R. (2017). Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kematian Bayi di Indonesia, Filipina, dan Kamboja (Analisis Data Survei Demografi Kesehatan). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 1(2), 45–52. https://doi.org/10.7454/epidkes.v1i2.1806

Harismi, A. (2020). Meski Terus Membaik, Angka Kematian Bayi di Indonesia Masih Tertinggal. Block Caving – A Viable Alternative?, 2 Maret 2020. https://doi.org/10.1016/j.solener.2019.02.027

Hussaini, K. S., Ritenour, D., & Coonrod, D. V. (2013). Interpregnancy intervals and the risk for infant mortality: A case control study of Arizona infants 2003-2007. Maternal and Child Health Journal, 17(4), 646–653. https://doi.org/10.1007/s10995-012-1041-8

Idris, E. D. (2019). Determinan Tingkat Mortalitas Di Provinsi Sumatera Barat. Kajian Ekonomi Dan Pembangunan, 1(1), 187–196. https://doi.org/10.16309/j.cnki.issn.1007-1776.2003.03.004

Kabano, I. H., Broekhuis, A., & Hooimeijer, P. (2016). The effect of pregnancy spacing on fetal survival and neonatal mortality in Rwanda: A Heckman selection analysis. Journal of Biosocial Science, 48(3), 358–373. https://doi.org/10.1017/S0021932015000231

Kurniati, A., Nadyah, & Darmawansyah. (2019). Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Nifas Menggunakan Jasa Dukun di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar 2017. 1(1), 40–57.

Kusumandari, W. (2010). Bidan Sebuah Pendekatan Midwifery of Knowledge. 148. [email protected]

Lamichhane, R., Zhao, Y., Paudel, S., & Adewuyi, E. O. (2017). Factors associated with infant mortality in Nepal: A comparative analysis of Nepal demographic and health surveys (NDHS) 2006 and 2011. BMC Public Health, 17(1), 1–18. https://doi.org/10.1186/s12889-016-3922-z

Maharrani, A. (2019). Rapor Merah Angka Kematian Bayi di Indonesia. Beritagar.Id, 14 April 2019. https://doi.org/.1037//0033-2909.I26.1.78

Manaloto, R. (2014). The Philippine Reproductive Health Legislation: Politics beyond Metaphysics. Asian Biometrics Review Journal, 6(4), 343–358. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Mckinney, D., House, M., Chen, A., & Muglia, L. (2017). The Influence of Interpregnancy Interval on Infant Mortality David. HHS Public Access, 216(3), 1–19. https://doi.org/10.1016/j.gde.2016.03.011

Salam, R. (2017). Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Kematian Bayi Di Indonesia Menggunakan Analisis Data Panel. Jurnal Ilmiah Widya, 4 No.2 Agu, 315–320.

Wandira, A. K., & Indawati, R. (2012). Faktor Penyebab Kematian Bayi Di Kabupaten Sidoarjo. JurnalBiometriks Dan Kependudukan, 1(1), 33–42. https://doi.org/10.1080/10826079608013999

WHO. (2017). Global Health Observatory (GHO) data - Infant Mortality. In World Health Organization website. WHO. https://www.who.int/gho/child_health/ mortality/neonatal_infant_text/en




DOI: https://doi.org/10.31764/geography.v8i2.2701

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Email: [email protected] | p-ISSN 2339-2835 | e-ISSN 2614-5529

 EDITORIAL OFFICE: