ANALISIS POLA SEBARAN FASILITAS WISATA DAN KARAKTERISTIK KAWASAN BISNIS PARIWISATA DI KOTA CIREBON

Arla Janitra Berliana, Apik Budi Santoso, Saptono Putro, Edi Kurniawan

Abstract


Abstrak: Kawasan Binis Pariwisata terbentuk karena adanya kelengkapan fasilitas yang semula ditunjukkan untuk pelayanan umum dan kegiatan yang bersifat komersial beralih menjadi daya tarik wisata. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola sebaran fasilitas wisata dan karakteristik Kawasan Bisnis Pariwisata serta tingkat kepuasan wisatawan di Kota Cirebon. Analisis data menggunakan teknik Analisis Tetangga Terdekat untuk menganalisis pola sebaran fasilitas wisata, Analisis spasial berbasis SIG untuk menganalisis karakteristik Kawasan Bisnis Pariwisata dan Importance Performance Analysis (IPA) untuk menganalisis tingkat kepuasan wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pola sebaran fasilitas wisata di Kota Cirebon memiliki pola mengelompok pada setiap Landmark yang ada dengan nilai T = 0,597. 2) Karakteristik Kawasan Bisnis Pariwisata memiliki 4 karakteristik yang terbentuk dari integrasi antara Core Attraction, Central Business District Function dan Essential Services. 3) Tingkat kepuasan wisatawan menunjukkan bahwa 4 Atribut di Kuadran A, 7 Atribut di Kuadran B, 12 di Kuadran C dan 2 di Kuadran D.

 

Abstract:  Tourism Business District is formed due to completeness of facilities that were originally intended for public services and commercial activities that have turned into tourist attractions. This study analyzes the distribution pattern of tourism facilities, TBD characteristics, and tourist satisfaction levels in Cirebon City. Data analysis uses the Nearest Neighbor Analysis technique to analyze the distribution pattern of tourism facilities, GIS-based spatial analysis to analyze the characteristics of Tourism Business Districts and Importance Performance Analysis (IPA) to analyze the level of tourist satisfaction. The results of the study show that: 1) The distribution pattern of tourism facilities in Cirebon City has a clustered pattern on each existing Landmark with values T = 0.597. 2) The characteristics of the Tourism Business District have 4 characteristics formed from the integration between Core Attraction, Central Business District Function, and Essential Services. 3) The level of tourist satisfaction shows that there are 4 Attributes included in Quadrant A, 7 in Quadrant B, 12 in Quadrant C and 2 in Quadrant D.


Keywords


Tourist Facilities; Tourism Business District; Level of Tourist Satisfaction

Full Text:

PDF

References


Annisa, F. N., Koestoer, R. H., & Anggrahita, H. (2024). Spatial Pattern of Tourism Business District (TBD) In Bogor City. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1291(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/1291/1/012003

Bai, X., Kremer, H., Nations, U., Programme, E., Lampis, A., & Mcevoy, D. (2015). Coastal Zones and Urbanization. IhDp, June.

Cirebon, R. K. (2023a). BAB II Kota Cirebon 2018 - 2023 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Cirebon 2018 - 2023 (Vol. 20).

Cirebon, R. K. (2023b). BAB IV Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Cirebon 2018 - 2023 (Vol. 20).

Dede, M., Asdak, C., & Setiawan, I. (2022). Spatial-ecological approach in cirebon’s peri-urban regionalization. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1089(1), 8–13. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1089/1/012080

Dhamayanti, A. (2009). Universitas Indonesia Pola Tourism Business District ( TBD) Di Kota Solo.

Fanggidae, R. P. C., & R. Bere, M. L. (2020). Pengukuran Tingkat Kepuasan Wisatawan terhadap Fasilitas Wisata di Pantai Lasiana. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 4(1), 53–66. https://doi.org/10.12962/j26151847.v4i1.6833

Hardati, P., Putro, S., & Artikel, I. (2017). Sebaran Lokasi dan Karakteristik Modal Industri Kecil Rumah Tangga di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. 6(1).

Hendro, E. P. (2014). Perkembangan Morfologi Kota Cirebon Dari Masa Kerajaan Hingga Akhir Masa Kolonial. Paramita, 24(1), 17–30.

Indriyani, A., & Kurniawan, E. (2022). Daya Dukung Wisata Agro Jollong 1 Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Jawa Tengah. Jurnal Geo Image, 11(2), 76–81. https://doi.org/10.15294/geoimage.v11i2.56993

Jayanti, T. B. (2017). Strategi Pengembangan Urban Heritage Tourism Kota Cirebon, Jawa Barat. Jurnal Koridor, 8(2), 195–205. https://doi.org/10.32734/koridor.v8i2.1347

Neng, I., & Yulia, A. (2013). Penerapan Program Linear Untuk Pemanfaatan Lahan di Kawasan Pesisir Kota Cirebon. 13(1), 1–16.

Pemerintah, K. C. (2008). Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Cirebon Tahun 2005 – 2025.

Prisca Bicawasti Budi Sutanty, & Wiwik Dwi Pratiwi. (2022). Analisis Konsep Tourism Business District di Kawasan Cikini Jakarta. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 11(4), 188–197. https://doi.org/10.32315/jlbi.v11i4.17

PUSPITA, A. (2008). Tourism Business District ( Tbd ) Di Dki Jakarta Bagian Utara.

Rahmat, C., & Putro, S. (2020). Kajian Pengembangan Fasilitas Pariwisata Berdasarkan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan Candi Gedongsongo Kabupaten Semarang. 9(1), 14–21.

Rudiana, D., & Hastuti Lestari Komarlina, D. (2023). Pengukuran Tingkat Kepuasan Wisatawan.

Sahfitri, V. (2017). Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pemanfaatan Facebook Commerce Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA). Jurnal Ilmiah MATRIK, 19(1), 79–90.

Vashanti. (2012). Pola Keruangan Tourism Business District (TBD) Kota Yogyakarta dan Sekitarnya.




DOI: https://doi.org/10.31764/geography.v13i2.31508

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Email: [email protected] | p-ISSN 2339-2835 | e-ISSN 2614-5529

 EDITORIAL OFFICE: