Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce dalam Novel “Titip Rindu ke Tanah Suci” Karya Aguk Irawan

Mochamad Aris Yusuf, Wava Najmi Nibrosa

Abstract


Abstrak:
Dakwah adalah mengharapkan terjadinya perubahan dalam bentuk sikap dan perilaku sesuai dengan ajaran Islam. Penyampaian dakwah ini dapat menggunakan berbagai macam media agar tercapai tujuannya. Media yang dapat digunakan sebagai komunikasi dakwah ialah novel. Novel “Titip Rindu ke Tanah Suci” mengkisahkan tentang ekonomi rendah dari seorang janda yang memiliki anak satu dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya menunaikan ibadah haji. Sehingga artikel ini memiliki tujuan untuk mengetahui analisis semiotika berdasarkan teori Charles Sanders Peirce. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif jenis kepustakaan. Teknik pengumpulan data membaca dan mengamati isi dari novel dan dokumentasi berupa dialog dalam novel. Sumber data berupa novel “Titip Rindu ke Tanah Suci”, jurnal dan buku yang relevan dengan penelitian. Hasil temuan dalam penelitain menujukkan dialog antar tokoh berfungsi sebagai representasi atau tanda, dan alasan munculnya dialog memiliki interpreten, yang mengandung qawlan baligha, qawlan ma’rufan, qawlan saddidan, qawlan karima, dan qawlan adhima

Abstract:
Da'wah is expecting changes in attitudes and behavior in accordance with Islamic teachings. The delivery of this da'wah can use a variety of media to achieve its goals. The media that can be used as da'wah communication is the novel. The novel “Titip Rindu ke Tanah Suci” tells the story of the low economy of a widow who has one child and works hard to fulfill her dream of performing the pilgrimage. So this article aims to find out semiotic analysis based on Charles Sanders Peirce's theory. This research approach uses descriptive qualitative type of literature. Data collection techniques are reading and observing the contents of the novel and documentation in the form of dialogue in the novel. The data sources are the novel “Titip Rindu to the Holy Land”, journals and books that are relevant to the research. The findings in the research show that dialogue between characters functions as a representation or sign, and the reason for the emergence of dialogue has interpreters, which contain qawlan baligha, qawlan ma'rufan, qawlan saddidan, qawlan karima, and qawlan adhima


Keywords


da'wah media; novels; semiotics; charles sanders pierce;

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11143

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Mochamad Aris Yusuf, Wava Najmi Nibrosa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Al-I’lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram.

Alamat Redaksi:
Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 1 Pagesangan – Mataram
Telpon 085730002007 | email: [email protected]

 

INDEXED BY: