VALUASI EKONOMI DAMPAK PENCEMARAN MERKURI PASCATAMBANG EMAS TERHADAP KESEHATAN, EKOSISTEM DAN KELAYAKAN EKONOMI
Abstract
Abstrak: Pencemaran merkuri di wilayah pascatambang emas menimbulkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan, ekosistem, dan ekonomi masyarakat. Penelitian ini menganalisis eksternalitas negatif pencemaran merkuri menggunakan pendekatan valuasi ekonomi lingkungan dengan metode Cost of Illness (COI), Replacement Cost, dan Benefit Cost Ratio (BCR). Hasil menunjukkan bahwa merkuri menyebabkan gangguan kesehatan seperti kerusakan saraf dan organ, dengan estimasi COI sekitar Rp 1.820.000 per orang per tahun. Biaya pengganti untuk kebutuhan air bersih mencapai Rp 3.352.104 per bulan per rumah tangga, dan potensi kerugian total di tingkat kecamatan melebihi Rp 1 miliar per tahun. Nilai BCR < 1 menunjukkan bahwa kerugian sosial akibat pencemaran lebih besar dibanding manfaat ekonomi dari tambang emas, sehingga aktivitas tersebut tidak layak secara ekonomi maupun lingkungan. Penelitian ini menegaskan pentingnya penerapan kebijakan berbasis valuasi ekonomi dan pengendalian merkuri sesuai Konvensi Minamata.
Abstract: Mercury pollution in post-gold mining areas poses long-term impacts on public health, ecosystems, and local economies. This study analyzes the negative externalities of mercury contamination using an environmental economic valuation approach through the Cost of Illness (COI), Replacement Cost, and Benefit Cost Ratio (BCR) methods. The results show that mercury exposure leads to health issues such as neurological and organ damage, with an estimated COI of approximately IDR 1,820,000 per person per year. The replacement cost for clean water needs reaches IDR 3,352,104 per household per month, while total potential losses at the sub-district level exceed IDR 1 billion per year. The BCR value < 1 indicates that the social and environmental costs of mercury pollution outweigh the economic benefits of gold mining, rendering such activities economically and ecologically unfeasible. This study highlights the importance of implementing economic valuation-based policies and mercury control measures in line with the Minamata Convention.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abigani, R., Wartono, S., Indrajaya, F., dan Kristiawan, J. (2023). Analisis Pengaruh
Pertambangan Emas Tanpa Izin Berdasarkan Data Mutu Air Sungai Kahayan
Pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Teknologi
Mineral Ft Unmul, 11(2), 1.
Afrianti, S., dan Purwoko, A. (2020). Dampak kerusakan sumber daya alam akibat
penambangan batubara di Nagari Lunang, Kecamatan Lunang Silaut,
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Agroprimatech, 3(2),
–66.
Agustin, R., Muhammad, D., dan Kalsum, U. (2023). Durasi Kerja Berhubungan
dengan Risiko Kontaminasi Merkuri Pada Pekerja Penambangan Emas Skala
Kecil (PESK) di Kecamatan Limun, Sarolangun, Jambi. Jurnal Pembangunan
Berkelanjutan, 6(2), 88-98.
Amalia, K., Dandi, S., dan Wahyuningsih, Y. (2024). Kebijakan Lingkungan Terhadap
Permasalahan Tambang Pasir di Moro Kepulauan Riau Yang Berdampak
Pada Lingkungan Masyarakat Moro. Public Knowledge, 1(2), 139-157.
Anggara, R. (2024). Analisis Eksternalitas Pada Kegiatan Penambangan Pasir
Ditinjau Dari Perspektif Fiqih Lingkungan (Studi di Kecamatan Anak Tuha,
Kabupaten Lampung Tengah) (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
Anjami, T. (2017). Dampak Sosial Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) Di Desa
Sungai Sorik Kecamatan Kuantan Hilir Seberang Kabupaten Kuantan
Singingi. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Riau, 4(2), 1–13.
Arifin, Y. I., Pateda, S. M., Mamonto, S. M., Tudjaena, A. A., Gunawan, A. A., Mamonto,
A. F., dan Simbala, S. B. (2024). Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Pengelolaan Risiko Tambang Emas: Solusi Retort Untuk Mengurangi
Paparan Merkuri Di Desa Totopo, Monsu'ani Tano. Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 7(2), 106-128.
Ariya, S., Novian, R., dan Reflis, S. P. U. (2025). Pencemaran Tanah dan Air Akibat
Tambang Batubara di Bengkulu: Analisis dan Strategi. Integrative
Perspectives of Social and Science Journal, 2(03), 3750-3758.
Balali-Mood, M., Naseri, K., Tahergorabi, Z., Khazdair, M. R., dan Sadeghi, M. (2021).
Toxic Mechanisms of Five Heavy Metals: Mercury, Lead, Chromium,
Cadmium, and Arsenic. Frontiers in Pharmacology, 12(4), 1–19.
Bernadus, G. E., dan Rorong, J. A. (2021). Dampak Merkuri Terhadap Lingkungan
Perairan Sekitar Lokasi Pertambangan Di Kecamatan Loloda Kabupaten
Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Agri-Sosioekonomi, 17(2), 599-610.
Botutihe, A. N., dan Paksi, A. K. (2024). Dampak Strategi Investasi Nikel Indonesia
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Dalam Negeri. Journal of Shariah
Economics Research, 8(2), 178-192.
Bouty, A. A., Riogilang, H., dan Mangangka, I. R. (2022). Analisa Potensi Pencemaran
Merkuri Pada Sungai Ongkag Dumoga Akibat Kegiatan Pertambangan Emas
Tanpa Izin (PETI). Tekno, 20(82), 537-544.
Cabeza, M., dan Moilanen, A. (2006). Replacement cost: A practical measure of site
value for cost effective reserve planning. Biological Conservation.
Harianja, A. H., Saragih, G. S., Fauzi, R., Hidayat, M. Y., Syofyan, Y., Tapriziah, E. R., dan
Kartiningsih, S. E. (2020). Mercury exposure in artisanal and small-scale gold
mining communities in Sukabumi, Indonesia. Journal of Health and
Pollution, 10(28), 201209.
Ismail, I., Mangesa, R., dan Irsan, I. (2020). Bioakumulasi logam berat merkuri (Hg)
pada mangrove jenis Rhizophora mucronata di Teluk Kayeli Kabupaten
Buru. Biosel Biology Science and Education, 9(2), 139-153.
Izati, D. W., Tualeka, A. R., Singga, S., Rahmawati, P., Russeng, S. R., Wahyu, A., dan
Ahsan, A. (2019). Safe concentration of mercury (Hg) exposure in fish
consumed by the residents of bulawa subdistrict, Bone Bolango District,
Gorontalo Province, Indonesia. Indian Journal Of Public Health and Research
& Development, 10(10), 2332-2336.
Jo, C. (2014). Cost-of-illness studies: concepts, scopes, and methods. Clinical and
molecular hepatology, 20(4), 327.
Listiyani, N. (2017). Dampak pertambangan terhadap lingkungan hidup di
Kalimantan Selatan dan implikasinya bagi hak-hak warga negara. Al-Adl:
Jurnal Hukum, 9(1), 67–85.
Lovenda, E. (2025). Kajian Ekonomi Lingkungan: Biaya Eksternal dalam Aktivitas
Industri Pertambangan. Circle Archive, 1(7).
Nafilah, A. D. (2020). Valuasi Ekonomi Sumber Daya Perikanan Pantai Wonokerto
Kabupaten Pekalongan. Jurnal Ilmiah Bidang Keuangan Negara, 5(6), 1–65.
Nurfadila, N., Imfyan, H. D., dan Zulkarnaini, Z. (2024). Efektivitas Kebijakan
Penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin Dalam Mengurangi Kerusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten Kuantan Singingi. In Prosiding Senadika:
Seminar Nasional Akademik, 1(1), 916-926.
Nurfitriani, S., Chasanah, U., Nuraini, Y., Fiqri, A., dan Handayanto, E. (2019).
KemampuanAkumulasi Merkuri oleh Bakteri yang Diisolasi dari Tailing
Tambang Emas Skala Kecil. In Seminar Nasional Lahan Suboptimal, 366-375.
Oktryaningsih, R., Afifi, M., dan Senopati, I. D. K. Y. (2024). Dampak Pertambangan
Emas Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Desa Lalar Liang Kecamatan
Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Sosial Ekonomi dan
Humaniora, 10(3), 386-393.
Pattynama, F. M. (2025). Tanggung jawab hukum perusahaan pertambangan dalam
reklamasi pasca tambang di Indonesia. Journal of Mandalika Literature, 6(1),
-163.
Pinontoan, S. (2018). Gambaran Kadar Merkuri pada Rambut Pekerja Tambang di
Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Desa Tatelu Kecamatan Dimembe.
Jurnal Kesmas. 7(5).
Pirmana, V., Alisjahbana, A. S., Yusuf, A. A., Hoekstra, R., dan Tukker, A. (2021).
Environmental costs assessment for improved environmental-economic
account for Indonesia. Journal of Cleaner Production, 280, 124521.
Purtomo, F., Herniti, D., Anafiati, I. A., dan Widyaputra, P. K. (2020). Valuasi Ekonomi
Lahan Pasca Tambang pada Perusahaan PT. Indra Pratama Kabupaten Luwu
Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 20(2).
Siregar, E. S., Adawiyah, R., dan Putriani, N. (2021). Dampak aktivitas pertambangan
emas terhadap kondisi ekonomi dan lingkungan masyarakat muara soma
kecamatan batang natal. Jurnal Education and development, 9(2), 556-567.
Suardana, A. E. (2020). Kajian Perubahan Lingkungan Pasca Kegiatan Penambangan
Emas Ilegal di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara (Doctoral
dissertation, School of Postgraduate).
Sumarjono, E. (2020). Kompleksitas Permasalahan Merkuri Dalam Pengolahan Bijih
Emas Berdasarkan Perspektif Teknis Lingkungan Manusia Dan Masa Depan.
Kurvatek, 5(1), 113–122.
Vajpayee, S. K., dan Sarder, M. D. (2019). Fundamentals of economics for applied
engineering. CRC Press.
Yoga, G. P., Sari, A. A., Nurhati, I. S., dan Hindarti, D. (2022). Mercury contamination
on aquatic organisms in related to artisanal small-scale gold mining activity
in Indonesia: A mini review. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 1062 (1), 012023.
Yuniar, F. P. (2024). Metode valuasi ekonomi dalam pengambilan kebijakan
lingkungan di sektor pertambangan. Journal of Economic, Business &
Accounting Research, 1(2).
Yuniarno, S., Widiyanto, A. F., dan Sugiharto, S. B. (2024). Evaluation of mercury (Hg)
control analysis in water bodies near traditional gold mines. BKM Public
Health and Community Medicine, 40(9), 16231.
DOI: https://doi.org/10.31764/jeptec.v1i3.36518
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Journal of Environmental Policy and Technology

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.