Peningkatan Kesehatan Kulit Nelayan Desa Kuranji Melalui Edukasi “SABAR” dan Pemanfaatan Lulur Tradisional Berbasis Bahan Alami

Musyarrafah Musyarrafah, Suci Nirmala

Abstract


Enhancing the dermatological well-being of fishermen through educational initiatives and methodologies rooted in indigenous knowledge represents a strategic endeavor to foster sustainable tourism while simultaneously improving the quality of life for coastal communities. This community-oriented investigation, with a particular focus on dermal injuries associated with solar exposure, aimed to tackle health-related issues pertinent to fishermen residing in Kuranji Bangsal Hamlet, Lombok Barat Regency. This initiative is congruent with broader efforts designed to facilitate the sustainable development of coastal tourism. The identification of priority health concerns was conducted through the application of the Delphi technique, concentrating on skin injuries resulting from prolonged exposure to sunlight. In May 2024, a cohort of 80 participants was administered questionnaires to collect relevant data. The intervention strategy encompassed educating fishermen on the appropriate management of wounds utilizing the SABAR approach (Stop, Analyze, Bandage, Apply, and Rest) and instructing them on the preparation of traditional body cleansers utilizing natural resources. The results indicated that 96.2% of fishermen suffered from dermal injuries, predominantly as a result of inadequate personal hygiene practices and insufficient protective gear. The intervention markedly enhanced the participants' understanding and methodologies concerning wound management, motivating them to embrace healthier lifestyles and to employ locally obtained natural resources for dermal protection. This initiative not only improved the quality of life for the fishermen but also bolstered their contribution to sustainable coastal tourism through ecologically responsible practices. By incorporating educational initiatives and the utilization of indigenous resources, the program exemplified a comprehensive strategy for tackling community health challenges, while promoting self-sufficiency and resilience within coastal communities


Key word: Health education, Traditional scrub, Skin wounds, Coastal fishermen, Sustainable tourism

 

Abstrak

Peningkatan kesehatan kulit nelayan melalui pendekatan berbasis edukasi dan kearifan lokal menjadi langkah strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir sekaligus keberlanjutan pariwisata. Penelitian berbasis masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kesehatan kulit pada nelayan di Dusun Kuranji Bangsal, Kabupaten Lombok Barat, yang berfokus pada luka kulit akibat paparan sinar matahari. Kegiatan ini sejalan dengan upaya mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah pesisir. Metode Delphi digunakan untuk mengidentifikasi masalah prioritas, dengan menyoroti luka kulit sebagai dampak dari paparan sinar matahari yang berkepanjangan. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang melibatkan 80 responden pada Mei 2024. Intervensi meliputi edukasi penanganan luka menggunakan metode SABAR (Stop, Analyze, Bandage, Apply, and Rest), yang menekankan praktik perawatan luka yang tepat, serta demonstrasi pembuatan lulur tradisional berbahan alami, seperti beras (Oryza sativa), kencur (Kaempferia galanga), bangle (Zingiber montanum), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), dan temugiring (Curcuma heyneana). Lulur ini menjadi solusi inovatif untuk mengurangi dampak buruk paparan sinar matahari pada kulit. Hasil menunjukkan bahwa 96,2% nelayan mengalami luka kulit yang umumnya disebabkan oleh kurangnya kebiasaan personal hygiene dan penggunaan alat pelindung diri. Intervensi ini secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan praktik nelayan dalam merawat luka, sekaligus mendorong mereka untuk menjalani gaya hidup sehat dan memanfaatkan bahan lokal sebagai pelindung kulit. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup nelayan, tetapi juga memperkuat peran mereka dalam mendukung pariwisata pesisir yang berkelanjutan melalui praktik ramah lingkungan.Dengan mengintegrasikan edukasi dan pemanfaatan sumber daya lokal, program ini menunjukkan pendekatan holistik terhadap kesehatan masyarakat pesisir, yang dapat meningkatkan kemandirian dan ketahanan komunitas. 


Kata kunci: Edukasi kesehatan, Lulur tradisional, Luka kulit, Nelayan pesisir, Pariwisata berkelanjutan



Full Text:

PDF

References


Adwiyah, R. (2021). Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Keluhan Penyakit Kulit di Desa Rambung Merah Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun Universitas Islam Negeri Sumatera Utara].

Anandhyta, A. R., & Kinseng, R. A. (2020). Hubungan tingkat partisipasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dalam pengembangan Wisata Pesisir. Jurnal Nasional Pariwisata, 12(2), 68-81.

Azizah Hasibuan, W. (2022). Formulasi dan Evaluasi Sediaan Krim Lulur dari Ektrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza L.)

Hasnidar, H., Fitriani, F., Sulaeman, S., Tahir, M., & Laela, N. (2024). Hubungan Personal Hygiene dengan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Karamat T Kab. BOL. SAKTI BIDADARI (Satuan Bakti Bidan Untuk Negeri), 7(2), 99-106.

Julianti, J., Febiana, P., & Syuhada, K. (2024). Potret Kehidupan Lansia Pesisir: Kasus Pantai Kuranji Lombok Barat. Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi),

Juniarsih, N., Ramdani, T., & Rahmawati, R. (2024). Strategi Adaptasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir dalam Menghadapi Perubahan Iklim: Studi Kasus Masyarakat Nelayan Desa Kuranji Dalang Kabupaten Lombok Barat. Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi),

Kamagi, T. W. N., & Tanggasari, D. (2022). Karakteristik Mutu Kimia Masker Wajah Beras Putih (Oryza sativa)-Lo’i Monca Tradisional Dompu. Biocity Journal of Pharmacy Bioscience and Clinical Community, 1(1), 1-9.

Nurhaeni, H., Hidayani, H., & br Ginting, A. S. (2023). Pengaruh Pemberian Jahe Merah dan Personal Hygine Terhadap Penyembuhan Luka Prenium Pada Ibu Nifas 0-7 Hari di PMB H, Desa Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Banten Tahun 2022: Pemberian Jahe Merah untuk Meningkatkan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas. SIMFISIS: Jurnal Kebidanan Indonesia, 3(2), 630-636.

Patel, B., Kothari, V., & Acharya, N. (2021). Mainstreaming Traditional Practices for Wound Management. Wound Healing Research: Current Trends and Future Directions, 219-245.

Pereira, R. F., & Bartolo, P. J. (2016). Traditional therapies for skin wound healing. Advances in wound care, 5(5), 208-229.

Salsabila, S. (2020). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kecelakaan Kerja Pada Nelayan di Wilayah Pesisir Belawan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara].

Suparyana, P. K., Indrawan, I. P. E., & Syaputra, M. (2021). Peran modal sosial kelompok nelayan menghadapi cuaca buruk di Pesisir Pantai Desa Kuranji Dalang. Emasains: Jurnal Edukasi Matematika Dan Sains, 10(1), 181-188.

Syaputra, M. (2020). Konservasi Penyu Di Pantai Kuranji Desa Kuranji Dalang Kabupaten Lombok Barat. Media Bina Ilmiah, 14(9), 3225-3232.

Zainab, P., & Roopa, R. Work-Induced Morbidity of Skin Injuries among Fishermen.

Zais, M. F. (2021). Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Lulur Tradisional Akademi Farmasi Surabaya].




DOI: https://doi.org/10.31764/lpk.v2i1.29048

Refbacks

  • There are currently no refbacks.