PEMBERDAYAAN CAREGIVER LKS LU PANGESTI LAWANG ACCEPTENCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT) SESI I DAN II

Yafet Pradikatama Prihanto, Sr. Felisitas A Sri S Misc, Oktavia Indriyani

Abstract


ABSTRAK

LKS LU Pangesti Lawang memiliki 13 caregiver dan 1 orang Perawat, dan telah mendapatkan pelatihan terapi untuk mengatasi masalah psikogeriatri. Meskipun demikian salah satu caregiver mengatakan bahwa diperlukan kombinasi terapi untuk mengatasi masalah psikogeriatri, karena kondisi psikologis lansia berbeda dan kadang berubah dengan cepat. Berdasarkan temuan tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat bermaksud untuk mengajarkan terapi sederhana untuk mengurangi kecemasan lansia kepada caregiver, yaitu acceptance and commitment therapy (ACT). Terapi ini dapat dilakukan oleh siapa saja yang telah mendapatkan pelatihan dari perawat. Terapi ini mengajarkan kepada lansia untuk menerima pikiran yang mengganggu dan tidak menyenangkan dengan menempatkan diri sesuai dengan nilai yang dianut sehingga ia akan menerima dengan kondisi yang ada. Kegiatan ini telah dilaksanakan melalui 3 tahapan. Tahap pertama yaitu melakukan perijinan dan koordinasi dengan pengelola panti terkait rencacna pelaksanaan. Tahap kedua adalah pemberian materi dan praktik Acceptance and Commitment Therapy (ACT) tahap I dan II. Tahap ketiga adalah evaluasi kegiatan yang meliputi evaluasi perasaan Caregiver setelah melakukan terapi ACT beserta  evaluasi pre test dan post test. Kegiatan ini telah terlaksana selama bulan November - Desember 2022, dan diikuti oleh 1 Perawat dan 13 Caregiver lansia. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah ; pada pretest 14 peserta rata-rata mendapatkan nilai 5,20. Setelah dilakukan pelatihan dan dilakukan evaluasi akhir atau posttest pada 14 peserta didapatkan rata-rata nilai 8,50 atau terdapat kenaikan nilai rata-rata sebesar 24%. Dari hasil observasi didapatkan data bahwa caregiver dapat melakukan terapi ACT sesi I dan II kepada lansia secara langsung dengan nilai rat-rata 80. Berdasarkan hasil pre dan post test  dengan perubahan yang signifikan dan hasil observasi dengan nilai yang baik, maka dapat disimpulkan bahwa peserta pengabdian masyarakat  mampu melakukan praktikum ACT Sesi I dan II dengan baik dan tepat. Secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar karena dukungan dari pengelola Panti.

 

Kata Kunci : caregiver; lansia;  kecemasan; panti werdha; acceptance and commitment therapy (ACT)

 

ABSTRACT

LKS LU Pangesti Lawang has 13 caregivers and 1 nurse, and has received therapy training to deal with psychogeriatric problems. Even so, one of the caregivers said that a combination of therapies was needed to deal with psychogeriatric problems, because the psychological conditions of the elderly were different and sometimes changed rapidly. Based on these findings, the community service team intends to teach a simple therapy to reduce the anxiety of the elderly to caregivers, namely acceptance and commitment therapy (ACT). This therapy can be done by anyone who has received training from a nurse. This therapy teaches the elderly to accept disturbing and unpleasant thoughts by placing themselves according to their values so that they will accept the existing conditions. This activity has been carried out through 3 stages. The first stage is obtaining permits and coordinating with the management of the orphanage regarding the implementation plan. The second stage is the provision of material and practice of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) stages I and II. The third stage is activity evaluation which includes evaluating the Caregiver's feelings after carrying out ACT therapy along with pre-test and post-test evaluations. This activity was carried out during November - December 2022, and was attended by 1 nurse and 13 elderly caregivers. The results of this service activity are; in the pretest 14 participants averaged a score of 5.20. After the training was carried out and the final evaluation or posttest was carried out on 14 participants, an average value of 8.50 was obtained or there was an increase in the average value of 24%. From the observation results, it was found that caregivers can perform ACT sessions I and II therapy directly for the elderly with an average value of 80. Based on the results of the pre and post tests with significant changes and the results of observations with good scores, it can be concluded that the service participants the community is able to carry out ACT Sessions I and II practicum properly and correctly. Overall the activity ran smoothly due to the support from the Panti management.

 

Keywords: caregiver; elderly; anxiety; nursing home; acceptance and commitment therapy (ACT)


Keywords


caregiver; elderly; anxiety; nursing home; acceptance and commitment therapy (ACT)

Full Text:

PDF

References


Ardhani, A. N., & Nawangsih, S. K. (2020). Pengaruh Acceptance and Commitment Therapy (ACT) terhadap Penurunan Kecemasan pada Perempuan Korban Kekerasan Seksual. PHILANTHROPY: Journal of Psychology, 4(1), 69. https://doi.org/10.26623/philanthropy.v4i1.2139

Astrida, D. N., Nasyith, A., & Lestari, W. (2022). PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN OPEN BROADCASTING SYSTEM ( OBS ) SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF PASCA PANDEMI COVID-19. 6, 2272–2276.

Livia Prajogo, S., & Yudiarso, A. (2021). Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 26(1), 85–100. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol26.iss1.art5

Niken, S., Heny, P., & Puspitasari, E. (2018). Pengaruh Pemberian Acceptance Comitment Therapy (ACT) dan Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap Penurunan Depresi pada Ibu Postpartum. Jurnal Keperawatan, 10(1), 1–8.

Rospia, E. D., Cahyaningtyas, D. K., Lestari, C. I., Amilia, R., & Pamungkas, C. E. (2022). Pemberdayaan lansia melalui senam lansia sebagai upaya meningkatkan kesehatan fisik dalam mendukung lansia tangguh. 6, 3047–3051.

Sri, F. A., Pradikatama, Y., & Lahardo, D. (2022). Pemberdayaan Caregiver Untuk Merubah Perilaku Negatif. 6(September), 1124–1128.

Sulistiowati. (2014). Pengaruh acceptance and commitment therapy terhadap gejala dan kemampuan klien dengan resiko perilaku kekerasan. Jurnal Keperawatan Jiwa, 2(1), 51–57. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/3910

Wadana, C. P., Krimadi, R., Siregar, R., Lestari, E. D., & Salimo, H. (2016). Profil Terapi Artemisinin Combination Therapy (ACT) pada Malaria Anak di RSUD. Scholoo Keyen, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Studi Retrospektif. Sari Pediatri, 17(5), 323. https://doi.org/10.14238/sp17.5.2016.323-326




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i1.12284

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: