Analisis Strategi Blended Learning di STKIP Pembangunan Indonesia
Abstract
Abstrak: Jenis penelitian yakni deskriptif kualitatif. Pelaksanaan penelitian pada bulan Juni – Agustus 2022. Tujuan penelitian yakni menganalisis proses pembelajaran di STKIP Pembangunan Indonesia menggunakan strategi Blended learning. Pemilihan sampel secara purposive sampling dengan alasan mahasiswa tersebut pernah melalui pembelajaran offline sebelum covid-19 dan online pada saat covid-19. Sampel penelitian adalah mahasiswa semester enam prodi Pendidikan Biologi. ... Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan melalui google form untuk memudahkan penelitian mengingat kondisi kampus yang masih melakukan pembelajaran terbatas. Sebelum digunakan, kuiesioner di validasi isi oleh tiga validator dan berada pada kategori sangat baik.Ada tiga tahap analisis data. Pertama, mengumpulkan seluruh data yang ada kemudian merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, serta membuang yang tidak diperlukan. Kedua, menyajikan data dalam bentuk uraian singkat yang bersifat naratif atau bagang. Ketiga, adalah penarikan kesimpulan.. Hasil penelitian menunjukkan 44,44% mahasiswa mengatakan google classroom merupakan aplikasi yang cocok digunakan dalam pembelajaran Blended learning. Hasil ini lebih besar dari pada aplikasi WhatsApp dan Learning Management System. Google Classroom dapat diakses kapan dan dimana saja. Pemberian materi dan pengumpulan tugasnya juga mudah dan terarah. 71,11% mahasiswa mengatakan strategi Blended learning efektif untuk diterapkan khususnya selama masa perkuliahan terbatas dengan penerapan protokol kesehatan. Mahasiswa masih bisa tetap ke kampus untuk bertatap muka sehingga dapat menanyakan hal-hal yang kurang dipahami. 55,56% mahasiswa mengatakan dalam kondisi yang normal tanpa adanya pembatasan-pembatasan dan protokol kesehatan pembelajaran Blended learning tidak efektif untuk diterapkan di kelas. Kendala yang umum dihadapi dalam pembelajaran Blended learning adalah kuota dan jaringan internet. 88,89% mahasiswa menginginkan pembelajaran tatap muka full dan 11,11% menginginkan kombinasi pembelajaran tatap muka dan online. Tatap muka langsung memungkinkan interaksi antara dosen dan mahasiswa serta penerimaan materinya juga akan lebih maksimal ketika bertemu secara langsung.
Abstract: The type of research is descriptive qualitative. The research will be carried out in June - August 2022. The aim of the research is to analyze the learning process at STKIP Pembangunan Indonesia using a blended learning strategy. The sample was selected using purposive sampling on the grounds that these students had gone through offline learning before covid-19 and online learning during the covid-19 outbreak. The research sample was sixth semester students in the Biology Education study program. The data collection technique uses a questionnaire. The questionnaire was given via google form to facilitate research considering the condition of the campus where learning is still limited. Before use, the questionnaire was content validated by three validators and was in the very good category. There are three stages of data analysis. First, collect all existing data then summarize, select the main things, focus on the important things, and throw away what is not needed. Second, present the data in the form of a short narrative and detailed descriptions. The third, is drawing conclusions. The research results showed that 44.44% of students said Google Classroom was an application that was suitable for use in blended learning. This result is greater than the WhatsApp application and learning Management System. Google classroom can be accessed anytime dan anywhere. Providing materials and collecting assignments is also easy and directed. 71.11% of students said the Blended learning strategy was effective to apply, especially during limited lecture periods with the implementation of health protocols. 55.56% of students said that under normal conditions without restrictions and health protocols, blended learning was not effective in the classroom. Common obstacles faced in blended learning are quotas and internet networks. 88.89% of students want full face-to-face learning and 11.11% want a combination of face-to-face and online learning. Direct face to face interaction allows interaction between lecturers and students, the reception of the material will also be maximized when meeting in person.
Keywords
Full Text:
DOWNLOAD [PDF]References
Al Aslamiyah, T., Setyosari, P., & Praherdhiono, H. (2019). Blended Learning Dan Kemandirian Belajar Mahasiswa Teknologi Pendidikan. JKTP Jurnal KAjian Teknologi Pendidikan, 2(2), 109–114. http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/index
Amalia, N. (2022). Analisis Model Pembelajaran Blended Learning Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Pada Sekolah Dasar Di Banjarbaru. Prosiding Conference of Elementary Studies, 1(1), 370–378. https://journal.um-surabaya.ac.id/Pro/article/view/14936/5444
Fadhilatunisa, D., Miftach, M., Universitas, F., & Makassar, N. (2020). Pengaruh Blended Learning Terhadap Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 18(2), 93–106. https://doi.org/10.21831/jpai.v18i2.35345
Isma, A., Syarif, A. A., Fitri, A., Ananda, N., Halfis, R. H., Juharman, M., & Fakhri, M. M. (2023). Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Jurnal Pendidikan Terapan: JUPITER, 01 (01), 11–16. https://journal.diginus.id/index.php/JUPITER/index
Nelliraharti, N., & Murnia Suri. (2021). Efektivitas Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid 19. METIK JURNAL, 5(2), 77–82. https://doi.org/10.47002/metik.v5i2.297
Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. (2022). Pengertian Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(6), 7911–7915. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/9498/7322
Rahayu, D., Stefanus Marpaung, D., Kusuma Prabu Ningrat, I., Solihah, R., Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, P., Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, F., & Sultan Ageng Tirtayasa, U. (2022). Efektivitas Pembelajaran Dengan Metode Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1). https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/view/2790/pdf
Rifelino, R., Syahri, B., Jalinus, N., & Abdullah, R. (2023). Meta Analisis: Efektifitas Pembelajaran Blended Learning terhadap Intelegensi Pasca Pandemi COVID-19. Asatiza: Jurnal Pendidikan, 4(3), 168–177. https://doi.org/10.46963/asatiza.v4i3.1010
Utomo, S. W., & Wihartanti, L. V. (2019). Penerapan Strategi Blended Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pada Era Revolusi Industri 4.0. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 7(1), 30–44. https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v7n1.p30--44
Zisca Diana, P., Wirawati, D., & Rosalia, S. (2020). Blended Learning Dalam Pembentukan Kemandirian Belajar. ALINEA: Jurnal Bahasa Dan Pengajaran, 9(1), 16–22. http://jurnal.unsur.ac.id/ajbsi
DOI: https://doi.org/10.31764/pendekar.v7i2.23938
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Eka Fitriana Hamsyah, Gustina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Contact Admin:
Email: [email protected]
WhatsApp: +62 853-3397-5477
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter already indexed: