Jampi Maen Jaran dalam Tradisi Masyarakat Sumbawa: Kajian Semantik

Yulia Sumbawati, I Made Suyasa, Irma Setiawan, Sapiin Sapiin

Abstract


Abstrak: Tradisi maen jaran atau yang biasa disebut pacuan kuda, adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat Sumbawa. Penelitian ini berjudul Analisis Makna dan Fungsi Jampi Maen Jaran dalam Tradisi Masyarakat Sumbawa. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini: (1) Bagaimanakah makna jampi maen jaran dalam tradisi masyarakat Sumbawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, wawancara, metode terjemahan dan traskripsi, metode analisis data.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa makna jampi maen jaran dalam tradisi masyarakat Sumbawa mengandung beberapa makna yakni sebagai makna kekuatan, makna keselamatan, makna religi, dan makna spritual. Dengan mengetahui ikon, indeks, simbol dan lambang tersebut maka kita akan dapat memahami makna yang terkandung di dalamnya yang tidak lupa kita harus menerjemahkannya terlebih dahulu untuk memudahkan pemaknaan. jampi maen jaran menjadi tradisi yang diwariskan dari nenek moyang yang masih menjadi kebudayaanmasyarakat yang tidaklepasdarikehidupansehari-hari.

 

Abstract: The tradition of playing Jaran or commonly called horse racing, is a tradition carried out from generation to generation by the Sumbawa people. This research is entitled Analysis of the Meaning and Functions of MaenJaran incantations in the Sumbawa Community Tradition. The problems that will be studied in this research: (1) What is the meaning of jampimaenjaran in the tradition of the Sumbawa people. The method used in this research is descriptive qualitative. While the data collection method used is the method of observation, interviews, documentation, interviews, translation and transcription methods, data analysis methods. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the meaning of jampimaenjaran in the Sumbawa community tradition contains several meanings, namely the meaning of strength, the meaning of safety, the meaning of religion, and the meaning of spirituality. By knowing the icons, indexes, symbols and symbols, we will be able to understand the meaning contained in them, which we must not forget to translate first to facilitate the meaning. jampimaenjaran is a tradition passed down from ancestors which is still a community culture that cannot be separated from everyday life.


Keywords


Jampi Maen Jaran, tradisi Sasak, semantik

Full Text:

PDF

References


Cresswel, J. W. (2014). Research design:Qualitative, quantitative and moxed method. In Sage Publications Inc. Sage Publications Inc.

Halliday, M. A. . (2014). Haliday’s Systemic Functional Grammar 4th Edition (C. M. I. M. Matthiessen (ed.); FOUR EDITI). Routledge.

Hendy, M. (2022). Fungsi Dan Makna Tradisi Pacuan Kuda (Maen Jaran) Bagi Masyarakat Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa (Disertasi). Universitas Mataram.

Mbete, A. M. (2010). Strategi Pemertahanan Bahasa-Bahasa Nusantara. Seminar Nasional Pemertahanan Bahasa Nuasantara.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Third Edition. In The SAGE Handbook of Applied Social Research Methods.

Santoso, B. (2017). BAHASA DAN IDENTITAS BUDAYA. Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan. https://doi.org/10.14710/sabda.v1i1.13266

Setiawan, I. (2015). Social Dialect Variations in Sasak Monolingual Society: A Lingual Critical Study. International Journal of Linguistics, Literature and Culture, 1(1), 1. https://doi.org/10.21744/ijllc.v1i1.101

Setiawan, I. (2017). Relation of Sasak and Samawa Language: Diachronic Study in The Language Kinship of an Ethnic Group in Indonesia. International Journal of Linguistics, Literature and Culture, 3(5), 77. https://doi.org/10.21744/ijllc.v3i5.548

Setiawan, I. (2022). Language Kinship as Regional Conflict Resolution in West Nusa Tenggara : Comparative Historical Linguistic Study. Journal of Research and Innovation in Language, 4(1), 82–100. https://doi.org/https://doi.org/10.31849/reila.v4i1.9579

Sudaryanto. (2018). Tiga Fase Perkembangan Bahasa Indonesia (1928-2009): Kajian Linguistik Historis. AKSIS Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(1), 1–16. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/AKSIS.020101




DOI: https://doi.org/10.31764/telaah.v7i2.10486

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


_________________________________________________________

Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN (Online) 2620-6226 | ISSN (Print) 2477-2429
Email: [email protected]
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.