Makna Matra Wacana Ritual Toho Dore Ompu Rangga
Abstract
Abstrak: Ritual toho dore merupakan salah satu tradisi yang yang menghubungkan antara manusia dengan hal gaib. Tulisan ini membahas tentang makna mantra dalam wacana ritual toho dore ompu rangga pada masyarakat Lambu. Hal yang menjadikan masyarakat Lambu percaya, sebuah penyakit dapat disembuhkan dengan cara melakukan ritual toho dore dengan cara membacakan mantra-mantra yang sesuai dengan kebutuhan pasien, cara ini dilakukan selain dari sarana pengobatan dokter. Tujuan tulisan ini menjelaskan makna mantra dalam wacana ritual toho dore ompu rangga pada masyarakat Lambu Kabupaten Bima. Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, transkip dan terjemah. Sedangkan teori yang digunakan teori wacana, teori fungsi, dan hermeneutika. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masyarakat Lambu ada 6 mantra yang digunakan yaitu mantra toho dore supu ringu (gangguan jiwa), toho dore diperuntukan untuk ibu yang kehilangan anak dalam rahimnya, mantra toho dore parafu, mantra toho dore pengobatan gangguan jin dan setan, mantra pengasihan untuk mendekatkan jodoh, mantra keselamatan dan keberkahan usaha. Makna mantra ritual toho dore ompu rangga ada empat makna yaitu makna keselamatan, makna kekuatan, makna spiritual dan makna kasih sayang.
Abstract: The Toho Dore ritual is a tradition that connects humans with the supernatural. This article discusses the meaning of mantras in the discourse of the Toho Dore Ompu Rangga ritual in the Lambu community. The thing that makes the Lambu community believe is that a disease can be cured by performing the toho dore ritual by reciting mantras that suit the patient's needs, this method is carried out apart from medical treatment. The purpose of this article is to explain the meaning of the mantra in the Toho Dore Ompu Rangga ritual discourse in the Lambu community of Bima Regency. The method used is a qualitative descriptive method. Data was obtained through observation, interview, transcription and translation techniques. While the theories used are discourse theory, function theory, and hermeneutics. The results of the study showed that in the Lambu community there are 6 mantras used, namely the toho dore supu ringu mantra (mental disorders), toho dore is intended for mothers who have lost their children in their wombs, the toho dore parafu mantra, the toho dore mantra for treating disturbances from jinns and demons, the love mantra to bring one's soul mate closer, the mantra for safety and blessings of business. The meaning of the Toho Dore Ompu Rangga ritual mantra has four meanings, namely the meaning of safety, the meaning of strength, the spiritual meaning and the meaning of compassion.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggoro. 2013. Struktur Mantra Primbon Ajimantrawara. Semarang: Universitas Negri Semarang
ARFAH, A. (2023). Analisis Bentuk Fungsi Dan Makna Mantra Pengobatan Masyarakat Bima Di Kecamatan Monta Desa Wilamaci Dusun Tanjung Mas (Doctoral dissertation, Universitas_Muhammadiyah_Mataram).
Arwan, A., & Istiqomah, N. (2021). Analisis Makna Dan Fungsi Mantra Pengobatan Di Desa Kaleo Kecamatan Lambu. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(4).
Aswinarko, A. (2013). Kajian Deskriptif Wacana Mantra. Deiksis, 5(02), 119-128.Bandung: Alfabet
Humaidi, A., Alfarisi, M., & Susilawati, E. (2022). Mantra Pengobatan Masyarakat Banjar di Desa Pulau Alalak Kabupaten Barito Kuala. Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan--Edisi Khusus ISETA, 241-248.
IRA, P. (2023). Analisis Mantra Pengobatan Basalagong Masyarakat Dayak Kanayatn Desa Bengkarek Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya (Doctoral dissertation, IKIP PGRI PONTIANAK).
Putri, N. Q. H., Sulistyowati, E. D., Saputra, M. J., & Rokhmansyah, A. (2024). Mantra penyambutan kelahiran anak pada ritual belian melas suku Dayak Tunjung. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(3), 521-530.
Rahadi, D. R. 2020. Konsep Penelitian Kualitatif Plus Tutorial NVivo. PT. Fikrindo, Bogo.
Saputri, R. (2022). Struktur Dan Fungsi Mantra Pengobatan Di Kenagarian Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman (Doctoral dissertation, Sastra Indonesia). Sekadau. Jurnal Metamorfosa, 7(2), 259-268.
Sumbawati, Y., Suyasa, I. M., Setiawan, I., & Sapiin, S. (2022). Jampi Maen Jaran dalam Tradisi Masyarakat Sumbawa: Kajian Semantik. Jurnal Ilmiah Telaah, 7(2), 253-257.
Syarofi, M. (2022). Implementasi Manajemen Risiko Pada Lembaga Keuangan Non-Bank Syariah (Studi Analisis Unit Simpan Pinjam Pola Syariah Ausath Banyuwangi). RIBHUNA: Jurnal Keuangan Dan Perbankan Syariah, 1(1), 001-013.
Trisnawati, T. (2024). Sastra Lisan pada Mantra Pengobatan Tradisional di Cibaliung Banten. Jurnal Artikula, 7(1), 9-16.
Unsu, R. P., Andra, V., & Heriadi, M. (2022). Analisis Struktur Fisik dan Batin Mantra Pengobatan Tradisional Suku Serawai di Desa Tebing Penyamun Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. JPI: Jurnal Pustaka Indonesia, 2(3), 11-25.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yunaini, Y., & Sholeh, K. 2018. Sejarah Pengobatan Tradisional di Desa Simpang Tais Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pem belajaran Sejarah, 4(1), 48-59.
Syaharuddin, Vera, M., dan Dewi, P. (2017). Pengembangan Modul Pemrograman Komputer Berbasis Matlab. Prosiding Seminar Nasional IKIP Mataram, Mataram, Indonesia, 12-14.
DOI: https://doi.org/10.31764/telaah.v10i2.32660
Refbacks
- There are currently no refbacks.
_________________________________________________________
Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN (Online) 2620-6226 | ISSN (Print) 2477-2429
Email: [email protected]
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.