Konflik Sosial Penanganan Covid-19 dalam Kajian Kesantunan
Abstract
Pada hakikatnya, realisasi prinsip kesantunan digunakan untuk menunjukkan citra baik aparatur desa sebagai orang yang santun di tengah masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, aparatur desa mengendalikan percakapan dengan cara mengatur pola tutur, memberikan, mengambil giliran tutur, mengatasi penyimpangan, dan mengatasi kesalahpahaman. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunanaan kesantuanan tindak tutur penyelesaian konflik sosial penanganan covid-19. Penelitian kesantunan ini merupakan salah satu penelitian dalam kajian sosiopragmatik. Sesuai dengan pandangan tersebut, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Analisis. Hasil peneltian menunjukkan bahwa aparatur desa bajur merealisasikan enam maksim kesantunan untuk menyelesaikan masalah konflik sosial penanganan covid-19. Keenam maksim tersebut yaitu, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan atau kecocokan, dan maksim kesimpatian. Keenam maksim tersebut sangat erat kaitannya dengan jiwa besar seorang pemimpin yang patut diteladani dan dihormati dalam bertutur sehingga permasalahan dalam masyarakat dapat terselesaikan dengan baik dan pemimpin tersebut dikategorikan sebagai seorang yang santun. Selain itu, keenam maksim tersebut cocok untuk diterapkan di tengah masyarakat pedesaan dalam menciptakan keharmonisasian antar warga masyarakat dan tokoh masyarakat.
In essence, the realization of the principle of politeness is used to show a good image of the village apparatus as a polite person in the community. To achieve this goal, village officials control the conversation by regulating speech patterns, giving, taking turns, overcoming deviations, and overcoming misunderstandings. The purpose of this study is to describe the use of politeness speech acts to resolve social conflicts in the handling of COVID-19. This politeness research is one of the studies in sociopragmatic studies. In accordance with this view, this research is classified as a qualitative descriptive study. The data collection in this study relates to the following matters: (1) preparation of data collection, (2) observation techniques, and (3) interview techniques. Analysis. The results of the study show that the Bajur village apparatus realizes the six maxims of politeness to solve the problem of social conflict in handling COVID-19. The six maxims are the maxim of wisdom, the maxim of generosity, the maxim of appreciation, the maxim of simplicity, the maxim of agreement or compatibility, and the maxim of sympathy. The six maxims are closely related to the great spirit of a leader who should be imitated and respected in speaking so that problems in society can be resolved properly and the leader is categorized as a polite person. In addition, the six maxims are suitable to be applied in rural communities in creating harmony between community members and community leaders.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin. 2012. Bahan Ajar Pragmatik. Universitas Pendidikan Ganesha. Tidak Diterbitkan.
_____, 2008. Penggunaan Tindak Tutur Siswa dalam Percakapan di Kelas. Disertasi PPs. Universitas Negeri Malang. Tidak Diterbitkan.
Arikunto, Suharmini. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaer, Abdul & Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Holmes, Janet. Tanpa Tahun. An Introduction to Sosiolinguitics (Terjemahan). Tidak Diterbitkan.
Ibrahim, Abd. Syukur. 2005. Kapita Selekta Pragmatik. PPs. Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan.
Leech, Geoffrey. 1982. Prinsip-prinsip Pragmatik (Terjemahan). Jakarta: Universitas Indonesia.
Pranowo. 2012. Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhammadiyah University Press Universitas Muhammadiyah Muhammadiyah Surakata.
Shiffrin, Deborah. 2007. Ancangan Kajian Wacana (Terjemahan Unang dkk). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suandi, I Nengah. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Bahasa. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
DOI: https://doi.org/10.31764/telaah.v6i2.5473
Refbacks
- There are currently no refbacks.
_________________________________________________________
Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN (Online) 2620-6226 | ISSN (Print) 2477-2429
Email: [email protected]
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.