Penguatan Pendidikan Karakter Siswa dalam Kesantunan Berbahasa

Rudi Arrahman, habiburrahman Habiburrahman, Arsyad Abd Gani, Siti Lamusiah, Halus Mandala

Abstract


Abstrak: Pada hakikatnya, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi),dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Realisasi prinsip kesantunan digunakan untuk membangun budaya santun yang berbasis kelas, budaya sekolah, dan budaya masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, penguatan pendidikan karakter dapat dicapai dengan  cara mengatur pola tutur, memberikan, mengambil giliran tutur, mengatasi penyimpangan, dan mengatasi kesalahpahaman.  Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunanaan kesantuanan tindak tutur dalam penguatan pendidikan karakter siswa. Penelitian kesantunan ini merupakan salah satu penelitian dalam kajian pragmatik. Sesuai dengan pandangan tersebut, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Hasil peneltian menunjukkan bahwa penguatan pendidikan karakter pada siswa dapat dilakukan dengan menanamkan enam maksim kesantunan. Keenam maksim tersebut yaitu, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan atau kecocokan, dan maksim kesimpatian. Keenam maksim tersebut dapat direalisasikan di dalam kelas, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, kreatif, mandiri dan percaya diri siswa sesungguhnya dapat tertanam dengan kuat dari keenam maksim tersebut. 

Abstract: In essence, Strengthening Character Education (PPK) is an educational movement in schools to strengthen the character of students through harmonization of heart (ethics), taste (aesthetics), thought (literacy),and sports (kinesthetic) with the support of public involvement and collaboration between schools, families, and communities. The realization of politeness principles is used to build a polite culture based on class, school culture, and community culture. To achieve this goal, strengthening character education can be achieved by regulating speech patterns, giving, taking speech turns, overcoming deviations, and overcoming misunderstandings. The purpose of this study is to describe the use of politeness of speech acts in strengthening student character education. This politeness research is one of the studies in pragmatic studies. In accordance with this view, this research is classified as a qualitative descriptive study. The data collection in this study relates to the following matters: (1) preparation of data collection, (2) observation techniques, and (3) interview techniques. The results of the research show that strengthening character education in students can be done by instilling the six maxims of politeness. The six maxims are the maxim of wisdom, the maxim of generosity, the maxim of appreciation, the maxim of simplicity, the maxim of agreement or compatibility, and the maxim of sympathy. The six maxims can be realized in the classroom, school environment, and community environment. Discipline, honesty, responsibility, creativity, independence and self-confidence of students can actually be strongly embedded in the six maxims.


Keywords


Kesantunan, dan pendidikan karakter

Full Text:

PDF

References


Arifin. 2012. Bahan Ajar Pragmatik. Universitas Pendidikan Ganesha. Tidak Diterbitkan.

_____, 2008. Penggunaan Tindak Tutur Siswa dalam Percakapan di Kelas. Disertasi PPs. Universitas Negeri Malang. Tidak Diterbitkan.

Arikunto, Suharmini. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chaer, Abdul & Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Holmes, Janet. Tanpa Tahun. An Introduction to Sosiolinguitics (Terjemahan). Tidak Diterbitkan.

Ibrahim, Abd. Syukur. 2005. Kapita Selekta Pragmatik. PPs. Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan.

Leech, Geoffrey. 1982. Prinsip-prinsip Pragmatik (Terjemahan). Jakarta: Universitas Indonesia.

Pranowo. 2012. Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muhammadiyah University Press Universitas Muhammadiyah Muhammadiyah Surakata.

Shiffrin, Deborah. 2007. Ancangan Kajian Wacana (Terjemahan Unang dkk). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suandi, I Nengah. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Bahasa. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.31764/telaah.v7i1.7453

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


_________________________________________________________

Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN (Online) 2620-6226 | ISSN (Print) 2477-2429
Email: [email protected]
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.