SOSIALISASI SERTA EDUKASI DALAM MEMPERKUAT PARTISIPASI POLITIK WARGA BINAAN PERMASYARAKATAN MENYAMBUT PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024

Franciscus Xaverius Wartoyo, David Harlingan, Evy Harjono, Genta Maghribi, Rita Mulyani

Abstract


Abstrak: Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu pilar demokrasi yang vital dalam menjaga kesehatan suatu negara. Dalam konteks ini, perlu memperhatikan kelompok unik, yaitu Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) yang berada di dalam lembaga pemasyarakatan. WBP sering menghadapi keterbatasan dalam akses terhadap informasi, pendidikan, dan partisipasi politik yang diperlukan untuk menjadi pemilih yang terinformasi dan terlibat dalam proses demokrasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan politik di kalangan WBP, meningkatkan partisipasi politik mereka, serta pengembangan keterampilan sosial dan hidup yang berguna setelah pembebasan. WBP menjadi lebih percaya diri dalam berperan aktif dalam proses politik. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan politik di kalangan WBP, meningkatkan partisipasi politik mereka, serta pengembangan keterampilan sosial dan hidup yang berguna setelah pembebasan. WBP menjadi lebih percaya diri dalam berperan aktif dalam proses politik. Kegiatan edukasi di dalam lembaga pemasyarakatan berperan penting dalam mempersiapkan mental dan meningkatkan partisipasi politik WBP. Meskipun memiliki dampak positif, terdapat tantangan dalam hal sumber daya dan akses teknologi yang perlu diatasi. Dengan pengalokasian sumber daya yang tepat dan solusi kreatif, kegiatan edukasi ini dapat memainkan peran penting dalam memperkuat partisipasi politik dan kualitas demokrasi. Kegiatan edukasi di dalam lembaga pemasyarakatan membantu mempersiapkan WBP secara mental dan meningkatkan partisipasi politik mereka, menjaga kesehatan demokrasi, dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan demokratis.

Abstract: General elections (Pemilu) are one of the vital pillars of democracyin maintaining the health of a nation. In this context, it is important to consider a unique group, namely Incarcerated Citizens (WBP) within correctional institutions. WBP often face limitations in accessing information, education, and political participation necessary to become informed voters and engage in the democratic process. Research results indicate that an increase in political knowledge among WBP enhances their political participation and the development of social and life skills that are useful after their release. WBP become more confident in actively participating in the political process. Research findings also reveal that political education activities within correctional institutions play a crucial role in preparing the mindset and enhancing the political participation of WBP. Despite having a positive impact, there are challenges related to resourcesand technological access that need to be addressed. With proper resource allocation and creative solutions, these educational activities can play a significant role in strengthening political participation and the quality of democracy. Educational activities within correctional institutions aid in mentally preparing WBP and increasing their political participation, thereby safeguarding the health of democracy and creating a more inclusive and democratic society.


Keywords


Pemilihan Umum; Warga Binaan Permasyarakatan; Edukasi.

Full Text:

PDF

References


Akbar, A. Z. (1997). Kritik Sosial, Pers dan Politik Indonesia. Unisia, 44–51.

Ariyanti, D., Nawangsih, V., RizaAisyah, R. R., Yuniarti, M., Nurrahmana, A., Maulina, R., & Presetyo, R. (2021). Mewujudkan Lingkungan Demokratis Melalui Edukasi Pemilu dengan Asas Luberjurdil. Ikra-Ith Abdimas, 4(3), 219–229.

Bukhori, B. (2012). Hubungan kebermaknaan hidup dan dukungan sosial keluarga dengan kesehatan mental narapidana. Jurnal Ad-Din, 4(1), 1–19.

Daha, M. K. (2012). Demokrasi.

Enggarsasi, U. (2013). Pola pembinaan narapidana dalam memberikan kontribusi keberhasilan pembinaan narapidana di Indonesia. Perspektif, 18(3), 157–168.

Kusumaningsih, L. P. S. (2017). Penerimaan diri dan kecemasan terhadap status narapidana. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 9(3), 234–242.

Marijan, K. (2019). Sistem politik Indonesia: Konsolidasi demokrasi pasca orde baru. Kencana.

Nasution, Z. (1990). Komunikasi Politik Suatu Pengantar. In Ghalia Indonesia.

Pamungkas, S. (2009). Perihal pemilu. Laboratorium Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Jurusan Ilmu Pemerintahan ….

Sardini, N. H. (2011). Restorasi penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Fajar Media Press.

Shofia, F. (2009). Optimisme masa depan narapidana. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Surbakti, A. H., Wahyuningsih, S. K., Batubara, M. H., Ratih, R., Ginting, M. A. B., & Nurmalina, N. (2023). Edukasi dan Sosalisasi Demokrasi Dan Politik Indonesia. JPMA-Jurnal Pengabdian Masyarakat As-Salam, 3(1), 28–33.

Ula, S. T. (2014). Makna hidup bagi narapidana. Jurnal Hisbah, 11(1), 16–35.

Utami, P. N., & Indonesia, H. (2017). Keadilan Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. J. Penelit. Huk. E-Issn, 2579, 8561.

Wartoyo, F. X. (2019). The Consept And Its Implementation Of Indonesian Legislative Elections Based On The Pancasila Democracy Perspective. Yustisia Jurnal Hukum, 8(1), 109–118.

Wartoyo, F. X., & Ginting, Y. P. (2023). Money Politics Crimes in Elections from the Perspective of Dignified Justice. SASI, 29(2), 259–268.




DOI: https://doi.org/10.31764/jces.v7i2.21951

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


=======================

JCES (Journal of Character Education Society)
Universitas Muhammadiyah Mataram

Contact Admin: 
Email: [email protected]
WhatsApp: +62 852-3764-1341

=======================

======================= 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

JCES (Journal of Character Education Society) already indexed:

            

  

EDITORIAL OFFICE: