Pengetahuan dan Pola Swamedikasi Penggunaan Obat Tradisional dan Cara Pengobatan Tradisional Sebagai Terapi Komplementer di Wilayah Kerja Yandu Wredasari 07, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta

Wahyu Tusi Wardani, Muhammad Muhlis

Abstract


ABSTRAK

Meningkatnya tingkat pendidikan, informasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti  sehat, mendorong masyarakat untuk melakukan swamedikasi. Termasuk swamedikasi menggunakan obat tradisional dan cara pengobatan tradisional sebagai terapi komplementer semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan pola swamedikasi menggunakan obat tradisional dan cara pengobatan tradisional sebagai terapi komplementer pada Yandu Wredasari 07, Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat non eksperimen, Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota Yandu Wredasari 07, Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta dan memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan oleh peneliti. Pengambilan sampel dilakukan tanpa acak (nonprabability sampling) dengan teknik pengambilan consecutive sampling. Responden yang pernah melakukan pengobatan komplementer dengan obat tradisional sebanyak 81,6%. 83,3% diantaranya merasakan tidak muncul efek samping obat selama menggunakan obat tradisional. Sedangkan Responden yang pernah melakukan pengobatan komplementer dengan cara tradisional sebanyak 39,5%. Hanya satu yang merasakan efek samping yaitu dari pijat tradisional, muncul warna agak biru, njarem dan linu linu.

Kata kunci: swamedikasi, obat tradisional, cara pengobatan tradisional, terapi komplementer.

 

ABSTRACT

The increasing level of education, information and public awareness of the importance of healthy meaning, encourages people to carry out swamedication. Including self-medication using traditional medicine and ways of traditional medicine as complementary therapies is increasing. This study aims to determine the description of knowledge and patterns of self-medication using traditional medicine and traditional medicine as a complementary therapy in Yandu Wredasari 07, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta City. This study was an observational study that was non-experimental in nature. The sample used in this study was a member of Yandu Wredasari 07, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta City and met the sample criteria set by the researcher. Sampling is done without random (nonprabability sampling) with consecutive sampling techniques. Respondents who had taken complementary medicine with traditional medicine were 81.6%. 83.3% of them felt there were no side effects of drugs while using traditional medicines. While the respondents who had done complementary medicine in the traditional way were 39.5%. Only one felt the side effects of traditional massage, appearing a little blue, njarem and rheumatic pain.

Keywords: self-medication, traditional medicine, traditional medicine, complementary therapy.

 


Keywords


self-medication, traditional medicine, traditional medicine, complementary therapy

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Depkes, (2006), Acuan Sediaan Herbal, Cetakan Pertama, Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Ismiyana, (2013), Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kemenkes RI, (2013), Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI

Kemenkes RI. (2011). Pengobatan Komplementer Tradisional-Alternatif. http://buk.Depkes.go.id. Kemenkses

Notoatmodjo. (2012). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Permenkes RI, (1993), permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993 ttg Kriteria Obat Yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep, Menteri Kesehatan RI




DOI: https://doi.org/10.31764/lf.v1i2.2539

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


EDITORIAL OFFICE: