The Impact of AI-Powered Pronuounciation Apps on EFL Learners’ Speaking Skill

Abstract

Abstract: This study aims to evaluate the impact of artificial intelligence (AI)-powered pronunciation applications on the speaking skills of English as a Foreign Language (EFL) learners. Employing a Systematic Literature Review (SLR) approach, this research synthesizes findings from scholarly articles published within the last five years. The analysis reveals that applications such as ELSA Speak, Speechace, and SmallTalk2Me have significantly contributed to improvements in learners’ pronunciation accuracy, fluency, and speaking confidence. Key features that enhance the effectiveness of these tools include real-time feedback, adaptive learning materials, and conversational simulations that closely resemble real-life communication. Furthermore, the integration of AI-based chatbots and mind-mapping technologies has proven effective in reducing speaking anxiety and promoting active learner engagement. Despite these benefits, several challenges remain, including limited access to technology, low levels of digital literacy, and insufficient focus on suprasegmental aspects of pronunciation. Accordingly, the integration of AI applications in language learning demonstrates strong potential for advancing EFL speaking competence, provided that adequate infrastructure, educational policies, and pedagogical readiness are in place. This study recommends that future research should focus on examining the influence of AI on suprasegmental features and pragmatic competence in spoken communication.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penggunaan aplikasi pelafalan berbasis kecerdasan buatan (AI) terhadap peningkatan keterampilan berbicara peserta didik English as a Foreign Language (EFL). Kajian ini dilakukan melalui pendekatan Systematic Literature Review (SLR) dengan menelaah sejumlah artikel ilmiah yang diterbitkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa aplikasi seperti ELSA Speak, Speechace, dan SmallTalk2Me secara signifikan memberikan kontribusi positif terhadap aspek-aspek keterampilan berbicara, antara lain pelafalan, kefasihan, serta kepercayaan diri peserta didik. Fitur-fitur utama yang mendukung efektivitas aplikasi ini mencakup pemberian umpan balik secara real-time, penyajian materi pembelajaran yang adaptif, dan simulasi percakapan yang menyerupai kondisi nyata. Lebih lanjut, integrasi chatbot dan teknologi pemetaan pikiran berbasis AI terbukti mampu menurunkan tingkat kecemasan berbicara serta mendorong keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran. Kendati demikian, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa kendala, seperti keterbatasan akses terhadap teknologi, rendahnya literasi digital, serta kurangnya perhatian terhadap aspek suprasegmental dalam pembelajaran pelafalan. Dengan demikian, integrasi aplikasi AI dalam pembelajaran bahasa dinilai memiliki potensi strategis dalam meningkatkan keterampilan berbicara pelajar EFL, sepanjang didukung oleh infrastruktur, kebijakan pendidikan, dan kesiapan pedagogis yang memadai. Studi ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya difokuskan pada eksplorasi dampak AI terhadap aspek suprasegmental dan kompetensi pragmatik dalam komunikasi lisan.