Exploring Language and Culture Through English Research

Abstract

Abstract: This study aims to explore the relationship between language and culture in the context of English language learning through a systematic literature review approach. By examining various indexed sources published between 2013 and 2025, the study identifies the significant contribution of cultural integration in language teaching to enhancing students’ communicative competence, both in terms of linguistic abilities and intercultural understanding. The findings indicate that language and culture are interdependent and inseparable entities. Understanding cultural contexts is crucial for interpreting meaning, developing cross-cultural communication skills, and ensuring effective language learning. However, several challenges remain, including the limited representation of local cultures in teaching materials, low teacher capacity in integrating cultural content, and the lack of curriculum responsiveness to students’ diverse backgrounds. Furthermore, the dominance of pedagogical approaches centered on native-speaker cultures may hinder students’ emotional engagement and cultural identity development. Therefore, it is necessary to develop more inclusive and contextualized curricula and learning strategies to bridge these gaps.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara bahasa dan budaya dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris melalui pendekatan kajian pustaka sistematis (systematic literature review). Dengan menelaah berbagai sumber literatur yang terindeks dari tahun 2013 hingga 2025, penelitian ini mengidentifikasi kontribusi signifikan integrasi unsur budaya dalam proses pengajaran bahasa terhadap peningkatan kompetensi komunikatif siswa, baik dari segi kemampuan linguistik maupun pemahaman antarbudaya. Hasil telaah menunjukkan bahwa bahasa dan budaya merupakan entitas yang saling membentuk dan tidak dapat dipisahkan. Pemahaman konteks budaya terbukti penting dalam memaknai ekspresi, mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya, dan meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa. Meskipun demikian, masih ditemukan sejumlah tantangan, seperti terbatasnya representasi budaya lokal dalam materi ajar, rendahnya kapasitas guru dalam mengintegrasikan konten budaya, dan belum optimalnya kurikulum dalam merespons keberagaman latar belakang peserta didik. Selain itu, dominasi pendekatan pedagogis yang berorientasi pada budaya negara penutur asli dinilai dapat menghambat pembentukan identitas kultural siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan kurikulum dan strategi pembelajaran yang lebih inklusif dan kontekstual untuk menjembatani kesenjangan tersebut.