PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DENGAN MODEL KAUSALITIK PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan model pembelajaran kausalitik untuk mrngukur tingkat kemampuan berpikir kreatif momentum dan impuls peserta didik. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan desain menggunakan model 4D. Prosedur penelitian yang dilakukan dalam mengacu pada langkah-langkah pengembangan model 4D yaitu define, design, develop, dan disseminate. Namun pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap develop. Perangkat pembelajaran model kausalitik untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kreatif momentum dan impuls peserta didik berupa instrumen tes kemampuan berpikir kreatif (KBK). Pengumpulan data dilakukan melalui validasi perangkat pembelajaran oleh validator. Hasil validasi instrument kemampuan berpikir kreatif mencapai rata-rata nilai validitas 88,02% dengan kriteria sangat valid. Sedangkan rata-rata nilai realibilatasnya adalah 92.04%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen kemampuan berpikir kreatif model kausalitik untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kreatif momentum dan impuls peserta didik layak dalam pembelajaran
Kata kunci: model pembelajaran kausalitik; kemampuan berpikir kreatif; momentum dan impuls
ABSTRACT
This research aims to determine the feasibility of the creative thinking ability instrument using a causality learning model to measure students' level of momentum and impulse creative thinking ability. This type of research is a research and development study using a 4D model design. The research followed the 4D development model steps, which are defined, designed, develop, and disseminated, but only until this research's development stage. The causality learning model tool to measure students' level of momentum and impulse creative thinking ability is an innovative thinking ability test (KBK) instrument. Data was collected through the validation of the learning tool by a validator. The results of the creative thinking ability instrument validation showed an average validity score of 88.02% with the criteria being very valid. Meanwhile, the average reliability score was 92.04%. Based on these results, it can be concluded that the causality learning model instrument to measure students' momentum and impulse creative thinking ability is feasible in learning.
Keywords: causality learning model; creative thinking ability; momentum and impulse
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hudha, M. N., Aji, S., & Rismawati, A. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika. SEJ (Science Education Journal), 1(1), 36–51. https://doi.org/10.21070/sej.v1i1.830
Anshori, I. al, Rokhmat, J., & Gunada, I. W. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Kausalitik Dalam Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 5(2), 205–212. https://doi.org/10.29303/jpft.v5i2.1215
Armandita, P. (2018). Analisis kemampuan berpikir Kreatif pembelajaran Fisika di kelas XI MIA 3 SMA Negeri 11 kota Jambi . Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 10(2), 129. https://doi.org/10.21831/jpipfip.v10i2.17906
Avila, E. C., Abin, G. J., Bien, G. A., Acasamoso, D. M., & Arenque, D. D. (2021). Students’ Perception on Online and Distance Learning and their Motivation and Learning Strategies in using Educational Technologies during COVID-19 Pandemic (Vol. 1933, No. 1, p. 012130). IOP Publishing.10.1088/17426596/1933/1/012130
Azizah, B. M. N., Rokhmat, J., Sutrio, S., & Susilawati, S. (2022). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Kausalitik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Peserta Didik Pada Materi Momentum dan Impuls. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(3), 1219–1228. https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.707
Borich, G. D. (1994). Observation Skill for Effective Teaching. Macmillan Publishing Company.
Erfan, M., & Ratu, T. (2018). Pencapaian HOTS (Higher Order Thinking Skills) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Samawa. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 4(2), 208–212. https://doi.org/10.29303/jpft.v4i2.831
Fanani, Moh. Z. (2018). Strategi Pengembangan Soal HOTS pada Kurikulum 2013. EDUDEENA, 2(1). https://doi.org/10.30762/ed.v2i1.582
Fatmawati, A. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Konsep Pencemaran Lingkungan Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk SMA Kelas X. Jurnal EduSains, 4(2), 94-103. https://doi.org/10.23971/eds.v4i2.512
Gunawan. (2017). Keterampilan Berpikir dalam Pembelajaran Sains. Arga Puji Press.
Kanık, M. (2021). Students’ perception of and engagement in reactive online education provided during the COVID-19 pandemic. International Online Journal of Education and Teaching (IOJET), 8(2). 1063-1082.
Munandar, U. (2012). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta.
Mursidik, E. s M., Samsiyah, N., & Rudyanto, H. E. (2015). Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Memecahkan Masalah Matetatika Open-Ended Ditinjau Dari Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Sekolah Dasar. Pedagogia : Jurnal Pendidikan, 4(1), 23–33. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v4i1.69
Ommundsen, P. (2001). Problem-based learning in biology with 20 case examples. http://capewest.ca/pbl.html
Panjaitan, A. H., & Surya, E. (2017). Creative Thinking (Berpikir Kreatif) dalam Pembelajaran Matematika. https://www.researchgate.net/publication/321849189_CREATIVE_THINKING_BERPIKIR_KREATIF_DALAM_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA
Putra, T. T., Irwan, & Vionanda, D. (2012). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dengan Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 22–26.
Rahman, K. (2020). LEARNING AMID CRISIS: EFL STUDENTS’ PERCEPTION ON ONLINE LEARNING DURING COVID-19 OUTBREAK. ETERNAL (English, Teaching, Learning, and Research Journal), 6(2), 179. https://doi.org/10.24252/Eternal.V62.2020.A1
Rohim, F., Susanto, H., & Ellianawati. (2012). Penerapan Model Discovery Terbimbing pada Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Unnes Physics Education Journal, 1(1), 1-5. https://doi.org/10.15294/upej.v1i1.775
Rokhmat, J., Setiawan, A., & Rusdiana, D. (2012). Pembelajaran Fisika Berbasis Proses Berpikir Kausalitas dan Berpikir Analitik (PBK-BA), Suatu Pembiasaan Berpikir Secara Terbuka (Muzzazinah, A. Saputra, M. Ramli, & B. A. Prayitno, Eds.; pp. 391–397). Universitas Sebelas Maret.
Ronodirdjo, M. Z., Rokhmat, J., Busyairi, A., & Warodiah, Y. N. (2022). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Kausalitik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik: Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran Fisika Indonesia, 4(2), 1–9. https://doi.org/10.29303/jppfi.v4i2.192
Sakkir, G., Musri S., A., Dollah, S., & Ahmad, J. (2022). Students’ Perception of the Presentation Activities in Online Speaking Class. EduLine: Journal of Education and Learning Innovation, 2(3), 255–260. https://doi.org/10.35877/454RI.eduline1074
Thiagarajan. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exaptational Children. Indiana University.
Wagner, T. (2010). Overcoming the global achievement gap (online). Cambridge, Mass.
DOI: https://doi.org/10.31764/orbita.v9i1.14564
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
ORBITA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika
p-ISSN 2460-9587 || e-ISSN 2614-7017
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
EDITORIAL OFFICE: