Peran Agama Islam Dalam Pembentukan Pendidikan Karakter Usia Remaja
Abstract
ABSTRAK
Pada usia remaja merupakan masa perkembangan anak yang digolongkan dalam tingkat pendidikan masa usia MTs-MA, kemudian digolongkan lagi menjadi remaja awal umur 12-15 dan remaja akhir umur 15-20, seperti dikutip dari BKKBN. Dari penggolongan ini bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja yang secara psikologi masa remaja merupakan masa perkembangan, di mana anak sudah belajar membuat pilihan dan menentukannya. Penentuan pilihan dan keinginan si anak membutuhkan pendamping untuk mengawal perjalanan si anak tersebut baik berupa keluarga, masyarakat sekitar serta suplemen lain berupa bacaan dan pemerolehan pengetahuan yang didapat. Banyak remaja terjebak pada pilihan dan keinginannya yang selalu harus dipenuhi kemudian lepas kendali dan diklaim jelek oleh norma masyarakat dan agama. Pada masa remaja juga menampilkan indikator karakter yang belum mapan sedangkan kemapanan karakter terlihat setelah ada pembiasaan sikap dan perilaku yang dibarengi kontrol keluarga dan sosial serta realisasi dari pengetahuan baik umum maupun agama dalam keseharian (internalisasi). Kontribusi agama dalam menentukan sikap dan perilaku juga sangat signifikan yang kemudian dinamakan etika, akhlaq, dan karakter. Tidak ada agama yang mengajarkan kejelekan atau keburukan sikap. Islam merupakan agama yang disepakati sebagai agama kompilasi dari agama-agama pendahulunya yang terangkum dalam al-Quran dan dijelaskan Hadis Nabi.
Kata Kunci: Karakter, Remaja, dan Pendidikan Agama Islam
ABSTRACT
The early adolescent is the children period that classify in education grade, which is started from secondary to senior high school, and grouped in early teenager who is 12-15 years old and teenager 15-20 years old as stated by BKKBN. From this classification that the early adolescent is a changing period fromchildhood to adolescent which is in psychology the adolescent is development period, where the children have learned to make a choice and determine it. The choice determining and their eagerness need the guider who guides their ways, such as family, society, and other supplement as reading book to increase the knowledge. Many tenagers are trapped by theirchoices and eagerness, which is should be accepted and loose liberally and be worst claimed by the society and religion. In early adolescent shows also indicator of unstable character, meanwhile character shows after habitual action and stable attitude from family and society controlling with the realization of the sciens and religion knowledge in routines religion contribution determines the attitude and moral significantly, the which is named attitude, character and moral. There is no religion teaches a worst attitude Islam as acommitment religion as compilation of predecessor religions which written in al- Quran explained in propet hadits.
Keywords: Character, teens, and Islamic Education
Full Text:
PDFReferences
Idris, Faridah. 2013. Membesarkan Anak Hebat dengan Susu Ibu. Malaysia: PTS Milenia SDN. Goleman, Daniel. 2002. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Al Qur’an dan Terjemahannya. 1415H. Madinah: Mujamma’ al Malik Fahd LiThiba’atal Mushaf. http://www.duniapsikologi.com/emosi
Sopiatin, Popi dan Sohari Sahrani, 2011. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mukhtar, 2001. Konsep Diri Remaja. Jakarta: Rakastasmasta.
Nawawi, Syaikh Muhammad, bin Umar al-Bantani, 2011. Kasyifatus Saja. Beirut: Dar Ibn Hazm.
Herman, 2015. Remaja dalam Presfektif Pendidikan Islam. Jurnal Al-Izzah. Vol. 10 No.1. Nata, Abudi. 2013. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Zuhairini, 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandug: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyadi, Seto. 2008. Character Building: Bagaimana Mendidik Anak Berkarakter. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Refbacks
- There are currently no refbacks.