Peran Tokoh Adat Dalam Melestarikan Pernikahan Adat Mata Malam Subsuku Dayak Sawe

Juri Juri, Septha Suseka

Abstract


Penelitian ini bertolak dari fenomena bahwa mulai lunturnya pelaksanaan pernikahan adat mata malam subsuku Dayak Sawe.  Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan peran tokoh adat dalam melestarikan pernikahan adat mata malam pada subsuku Dayak Sawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makna yang terkandung dalam pernikahan adat mata malam, yaitu kerukunan, ketaatan, keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan,alam dan sesama. (2) kendala yang dihadapi tokoh adat, yaitu teknologi komunikasi, masuknya budaya luar, generasi muda lebih tertarik pada budaya modern, masuknya agama Kristen  yang menekankan tentang iman daripada tradisi (3) upaya yang dilakukan, antara lain tokoh adat melibatkan anak usia muda dalam setiap kegiatan adat, memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa menikah secara adat sangat penting sebagai upaya menjaga kelestarian adat dan cinta akan adat.

This research departs from the phenomenon that the start of the fading of the traditional marriage mata malam of the subsuku Dayak Sawe. The purpose of this study was to describe the role of traditional leaders in preserving the traditional marriage mata malam of the subsuku Dayak Sawe.This research uses a descriptive qualitative approach to the type of ethnographic study. Data collection techniques are done by observation, interview and documentation. Data analysis technique is done by data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that (1) the meaning contained in the traditional wedding of the night eye, namely harmony, obedience, the balance of human relations with God, nature and others, (2) the obstacles faced by traditional leaders, namely communication technology, the entry of foreign cultures, the younger generation being more interested in modern culture, the inclusion of Christianity which emphasizes faith rather than tradition (3) efforts are made, including traditional leaders involving young children in every customary activity, provides an understanding to the community that marrying in a customary manner is very important as an effort to preserve custom and love for adat.


Full Text:

PDF

References


Soekanto., Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Grafisi Press.2012.

Kistanto,. “Sistem Sosial-Budaya di Indonesia”, Sabda Jurnal Kajian Kebudayaan. Vol. 3, No.1, h. 99-105.2008.

Koentjaraninggrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.2009.

Ranjabar. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bogor: GhaliaIndonesia.2006.

Garna. Budaya Sunda: Melintasi Waktu Menantang Masa Depan. Bandung: Lemlit Unpad.2008.

Prasetiyo. “Pelaksanaan Perkawinan dan Pewarisan Masyarakat Adat Sedulur Sikep Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati”. Sos Bud. Vol 7, No. 1, h. 21-30.2014.

Mariane. Kearifan Lokal Pengelolaan Hutan Adat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2014.

Kuntowijoyo. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.2006.

Babul. “Pergeseran Budaya Lokal Remaja Suku Tengger di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang”. JESS Vol.No.1, h. 20-28. 2017.

Narwoko. Sosiologi:Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media Group.2006.

Hilmi. Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Perilaku Sosial Anak-Anak Remaja di Desa Sepit Kecamatan Keruak Lombok Timur. Tesis. Semarang: Progam Pascasarjana Unnes.2015.

Hanan, Himasari. “Modernization and Cultural Transformation: The Expansion of Traditional Batak Toba House in Huta Siallagan”. Social and Behavioral Sciences. Vol 50, h. 800-811.2012.

Undang-Undang Tentang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974.

Hilman, Hadikusuma. Hukum Perkawinan menurut perundangan hukum adat, hukum agama : Bandung : Mandar Maju. 2003.

Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.2005.

Berry. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2003.

Kuswarno, E. Metode Penelitian Komunikasi: Etnografi Komunikasi.Bandung: Alfa Beta.2008.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif & R&D.Bandung: PT. Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.31764/civicus.v8i2.2766

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


_________________________________________________________

CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan  
ISSN 2614-509X (Online) | ISSN 2338-9680 (Cetak)
Email: [email protected] | Contact: 085238445360
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906

_______________________________________________

 

Creative Commons License

CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

______________________________________________

CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sudah terindeks oleh:


 
     


CIVICUS Editorial Office: