Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Makna Simbol dalam Tradisi Ber-oberen Desa Batioh Sampang

Khoirul Anam, Jatim Desiyanto, Tatik Maryana

Abstract


Tradisi Beroberen di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang merupakan ekspresi budaya lokal yang sarat dengan nilai luhur. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bagaimana nilai Pancasila yang mencakup Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial tercermin dalam pelaksanaan tradisi Beroberen serta bagaimana masyarakat memaknai simbol budaya dalam ritual tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik etnografi melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan tokoh adat, kepala dusun, dan masyarakat, serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Beroberen secara alami mengaktualisasikan nilai Pancasila. Nilai Ketuhanan tercermin dalam praktik doa sebagai rasa syukur. Nilai Kemanusiaan terwujud melalui pembagian hasil bumi secara merata dan kepedulian terhadap kelompok rentan. Nilai Persatuan muncul dalam semangat gotong royong lintas generasi. Nilai Kerakyatan tampak dalam pengambilan keputusan secara musyawarah, dan nilai Keadilan Sosial terlihat dari pembagian sumber daya secara adil. Simbol seperti terop, aing, kempeng, tompeng kenik, dan talam mengandung makna filosofis yang mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas. Tradisi ini bukan hanya pelestari budaya, tetapi juga media pembentukan dan internalisasi nilai Pancasila. Penelitian ini menegaskan bahwa Pancasila hidup dalam praktik budaya dan merekomendasikan pelestarian tradisi melalui partisipasi masyarakat serta dukungan pemerintah.

The Beroberen tradition in Batioh Village, Banyuates District, Sampang Regency is a local cultural expression rich in moral values. This study aims to identify how the core values of Pancasila, namely Divinity, Humanity, Unity, Democracy, and Social Justice are reflected in the practice of the Beroberen ritual, and how local communities interpret the cultural symbols embedded within it. This qualitative research used an ethnographic approach involving participant observation, in-depth interviews with cultural figures, village heads, and local residents, as well as literature review. Findings indicate that the Beroberen tradition organically actualizes Pancasila values. Divinity is expressed through collective prayers of gratitude. Humanity is embodied in the equal distribution of harvest and care for vulnerable groups. Unity is visible in intergenerational cooperation and mutual assistance. Democracy is practiced through inclusive deliberations, and Social Justice is implemented through fair resource distribution. Symbols such as terop (canopy), aing (water), kempeng (flower), tompeng kenik (small cone-shaped rice), and talam (tray) carry philosophical meanings that represent a harmonious relationship between humans, nature, and spirituality. The tradition not only preserves local culture but also serves as a medium for internalizing national values. The study recommends preserving the tradition through community engagement and local government support.


Keywords


Pancasila; Beroberen tradition; local wisdom; cultural values; symbolism; ethnography.

Full Text:

PDF

References


Azizah, S. N., & Muhfiatun, M. (2018). Pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal pandanus handicraft dalam menghadapi pasar modern perspektif ekonomi syariah (Study Case di Pandanus Nusa Sambisari Yogyakarta). Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 17(2), 63-78.

Buka, V., Santika, I. G. N., Kartika, I. M., & Sujana, I. G. (2022). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Budaya Mana’o di Desa Manu Kuku Kabupaten Sumba Barat. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 8(1), 109-117.

Dana, G. W. P., & Adnyana, P. E. S. (2025). Ogoh-Ogoh: Tradisi Budaya Bali yang Mendunia, Sejarah dan Perkembangannya di Kota Denpasar. PT. Dharma Pustaka Utama.

Daulah, K. A. S., Setyono, A. N. B., & Sanjaya, R. (2025). Peranan Pendidikan Pancasila Dalam Membentuk Karakter Nasionalis Siswa Di SMPN 05 Tangerang. Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan, 13(2), 121-130.

Hapsoro, F. L., & Ismail, I. (2020). Interpretasi Konstitusi dalam Pengujian Konstitusionalitas untuk Mewujudkan The Living Constitution. Jambura Law Review, 2(2), 139-160.

Hasanah, U., & Rosyidi, R. (2023). Rokat Kampong: wujud akulturasi Islam dalam budaya lokal. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 9(1), 17–28.

Humairoh, S., & Mufti, W. Z. (2021). Akulturasi Budaya Islam Dan Jawa Dalam Tradisi Mengubur Tembuni. Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora, 19(2), 264-278.

Itasari, E. R. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap Penyandang Disabilitas Di Kalimantan Barat. Integralistik, 31(2), 70-82.

Mahfud, M., Ismail, T., Zoelva, H., Maarif, A. S., ASP, M. J., Hidayat, A., ... & Tanudirjo, D. A. (2012). Prosiding Kongres Pancasila IV: Srategi Pelembagaan Nilai-nilai Pancasila dalam Menegakkan Konstitusionalitas Indonesia. Pusat Studi Pancasila UGM.

Megawati, M., Absori, S. H., & Aidul Fitriciada Azhari, S. H. (2020). Desain Pengambilan Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Perspektif Demokrasi Permusyawaratan Berbasis Pancasila (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Niman, E. M., Tapung, M. M., Ntelok, Z. R. E., & Darong, H. C. (2023). Kearifan Lokal dan Upaya Pelestarian Lingkungan Air: Studi Etnografi Masyarakat Adat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 13(1), 1-16.

Pedju, R. P. (2019). Analisa Konsep Universalitas Nilai Islam dan Pancasila (Studi Pemikiran Yudi Latif). Potret Pemikiran, 23(2), 99-112.

Pudjiastuti, S. R., Hasaruddin, H., Setyorini, W., & Pardede, S. (2024). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Berbasis Kearifan Lokal Pada Masyarakat Dayak Pangkalanbun Kalimantan Tengah. Jurnal Citizenship Virtues, 4(1), 685-694.

Rahmadani, N. W., & Achiriah, A. (2024). Peran Bundo Kanduang Dalam Melestarikan Adat Istiadat Pada Masyarakat Minang Di Kota Medan. Jurnal Pendidikan Indonesia (JOUPI), 2(1), 20-29.

Setiawan, F., & Arifin, S. (2020). Etno-etik tanean lanjheng: konstruksi etos bisnis keluarga Muslim Madura. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan, 14(1), 173-194.

Siallagan, J. (2015). Melestarikan Kearifan Lokal Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kesadaran Budaya Di Era Globalisasi. TE DEUM (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 5(1), 41-61.

Sitanggang, I., Nabiha, K., Indradi, L., Achmadi, M., Tania, S., Widyanti, S., ... & Imaddudin, A. (2025). Peran Sosial Perempuan dalam Komunitas Adat di Kampung Adat Cikondang. Jurnal Pendidikan Sosial Dan Konseling, 3(1), 105-110.

Sobariyah, L. (2020). Tradisi, Gender dan Islam: studi tentang Kesenian Bendrong Lesung di Lingkungan Gempol Wetan, Kota Cilegon, Banten. Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Widiyanto, D., Prananda, A. R., Novitasari, S. P., & Syahroni, M. (2024). Kearifan Lokal dan Pancasila: Strategi Penguatan Nilai Kebangsaan dalam Pendidikan. Surabaya: PT. Cakrawala Candradimuka Literasi.




DOI: https://doi.org/10.31764/civicus.v13i2.32946

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


_________________________________________________________

CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan  
ISSN 2614-509X (Online) | ISSN 2338-9680 (Cetak)
Email: [email protected] | Contact: 085238445360
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906

_______________________________________________

 

Creative Commons License

CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

______________________________________________

CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sudah terindeks oleh:


 
     


CIVICUS Editorial Office: