PELATIHAN PEMBUATAN BAKSO IKAN CAKALANG DI BINTARO AMPENAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PANGAN PENCEGAH STUNTING

Siska Cicilia, Ahmad Alamsyah, Setyaning Pawestri, Nur Afni, Riezka Zuhriatika Rasyda, Sulaemah -, Nabillah Roja

Abstract


Masalah utama gizi yang menjadi perhatian pemerintah adalah stunting. Masalah gizi tersebut jika tidak ditangani dengan serius akan mempengaruhi  kualitas generasi penerus dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memberikan makanan tambahan berbasis bahan makanan lokal berupa sumber protein (hewani dan nabati). Bahan makanan yang dapat dijadikan alternatif pencegahan stunting adalah ikan. Salah satu daerah di NTB yang menjadi daerah penghasil ikan adalah Bintoro Kecamatan Ampenan. Daerah ini memiliki potensi perikanan mulai dari simber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya penunjang. Kelompok nelayan di Bintaro menjual hasil tangkapan dalam bentuk segar atau diolah menjadi produk yang sederhana seperti ikan bakar dan ikan pindang. Alternatif olahan ikan yang bisa dikenalkan ke kelompok nelayan dan masyarakat sekitar adalah bakso. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan pembuatan bakso ikan kepada kelompok nelayan dan masyarakat sekitar Bintaro. Pelatihan olahan ikan melibatkan ibu-ibu nelayan. Proses pembuatan bakso ikan hampir sama dengan bakso sapi atau ayam tetapi terdapat reformulasi bahan tambahan lainnya. Kegiatan berjalan dengan baik dimana peserta sangat antusias mengikuti pelatihan. Evaluasi pelatihan dilakukan untuk mengetahui efektifitas kegiatan ini dan menunjukkan semua peserta mampu memahami langkah-langkah pembuatan bakso ikan.


Keywords


bakso; ikan; stunting

Full Text:

PDF

References


WHO, WHO Child Growth Standards. World Health Organization, Department of Nutrition for Health and Development, 2006. doi: 10.1111/j.1469-8749.2009.03503.x.

Kementrian Kesehatan RI, Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. 2022.

A. N. F. Rachim and R. Pratiwi, “Hubungan Kosumsi Ikan terhadap Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-5 Tahun,” J. Kedokt. Diponegoro, vol. 6, no. 1, pp. 36–45, 2017.

N. O. Nirmalasari, “Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia,” Qawwam J. Gend. Mainstreming, vol. 14, no. 1, pp. 19–28, 2020, doi: 10.20414/Qawwam.v14i1.2372.

L. J. Damongilala, Kandungan Gizi Pangan Ikan. 2021. [Online]. Available: https://repo.unsrat.ac.id/3249/1/BUKU_KANDUNGAN_GIZI_PANGAN_IKANI.pdf

D. P. dan K. P. N. T. Barat, “Ensiklopedia Ikan2014-2019,” 2024.

S. S. Pundoko, H. Onibala, and A. T. Agustin, “Perubahan Komposisi Zat Gizi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L) Selama Proses Pengolahan Ikan Kayu,” Media Teknol. Has. Perikan., vol. 2, no. 1, pp. 1–6, 2014, doi: 10.35800/mthp.2.1.2014.6014.

Badan Standardisasi Nasional, “Bakso Ikan SNI 7266:2017,” Badan Stand. Nas., 2017.




DOI: https://doi.org/10.31764/jadm.v6i2.34763

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Siska Cicilia, Ahmad Alamsyah, Setyaning Pawestri, Nur Afni, Riezka Zuhriatika Rasyda, Sulaemah -, Nabillah Roja

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.