PENYULUHAN KEPUTIHAN DAN PEMERIKSAAN SWAB VAGINA

Ivanna Beru Brahmana; Lilis Suryani

doi:10.31764/jces.v6i1.11768

PENYULUHAN KEPUTIHAN DAN PEMERIKSAAN SWAB VAGINA

Ivanna Beru Brahmana, Lilis Suryani

Abstract

Abstrak: Latar belakang: Keputihan seolah merupakan keluhan yang wajar ditemui pada perempuan. Keputihan terbagi dua, yaitu: keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Keputihan fisiologis merupakan keputihan yang normal. Keputihan patologis harus diwaspadai, oleh karena kemungkinan sebagai awal dari gejala suatu penyakit yang berbahaya, misalnya kanker serviks. Tujuan: Meningkatkan pemahaman peserta pengabdian tentang keputihan dan perlunya pemeriksaan swab vagina pada perempuan dengan keluhan keputihan. Metode: Penyuluhan tentang keputihan, apa dan bagaimana pemeriksaan swab vagina, diskusi dan tanya jawab, pretest dan postest dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil: Penyuluhan dihadiri oleh 60 orang peserta pengabdian, dan 14 orang peserta yang bersedia melakukan pemeriksaan swab vagina yang merasa mempunyai keluhan keputihan. Peningkatan nilai postest 80 dari 70 saat pretest, menunjukkan pemberian penyuluhan dan penjelasan pemeriksaan swab vagina dipahami oleh peserta. Kesimpulan: Materi penyuluhan keputihan dan pemeriksaan swab vagina dapat meningkatkan pemahaman peserta pengabdian tentang apa dan bagaimana keputihan.

Kata Kunci: keputihan, penyuluhan, swab vagina

Abstract: Background: Vaginal discharge seems to be a normal complaint found in women. Vaginal discharge is divided into two, namely: physiological vaginal discharge and pathological vaginal discharge. Physiological vaginal discharge is a normal vaginal discharge. Pathological vaginal discharge must be watched out for, because it may be the first symptom of a dangerous disease, such as cervical cancer. Objective: To increase the understanding of service participants about vaginal discharge and the need for vaginal swab examinations in women with complaints of vaginal discharge. Methods: Counseling about vaginal discharge, what and how to do vaginal swab examination, discussion and question and answer, pretest and posttest were conducted before and after counseling. Results: The counseling was attended by 60 service participants, and 14 participants who were willing to do a vaginal swab examination who felt they had complaints of vaginal discharge. The posttest score increased from 80 from 70 at the pretest, indicating that the participants understood the provision of counseling and explanation of the vaginal swab examination. Conclusion: Leucorrhoea counseling materials and vaginal swab examinations can increase the understanding of service participants about what and how vaginal discharge is.

Keywords: vaginal discharge, counseling, vaginal swab.

Keywords

keputihan, penyuluhan, swab vagina

Full Text:

PDF

References

Brahmana, I. B., Suryandari, G., & Yuniarti, F. A. (2021). Buku Saku Pemeriksaan Pap Smear (1st ed.; T. the J. Publishing, ed.). Yogyakarta: The Journal Pubishing.

Bsa, A., Muhlisa, Abdullah, F., & Idrus, F. N. (2021). Penerapan Media Promosi Booklet Genital Hygiene Care Wanita Usia Subur (Gencawus ) di Puskesmas Siko Kota Ternate. Abdimas Mulawarman Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 13–18.

Deviliawati, A. (2021). Sosialisasi tentang Keputihan pada Siswi SMK Bina Jaya Palembang. Khidmah, 3(2), 382–388. Retrieved from 10.52523/khidmah.v3i2.366

Direktorat Sekolah Dasar. (2020). Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar. Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 1–94.

Inayati, Brahmana, I. B., & Majdawati, A. (2019). Desa Peduli Peri ( Pembinaan dan Edukasi Penyakit Reproduksi Infeksi) di Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten. Prosiding Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammdiyah Yogyakarta, 429–437.

Intan, Y. S. N., Istiqomah, Masfiyah, & Suparmi, S. (2022). Edukasi tentang Keputihan bagi Ibu-ibu di Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Jurnal Pengabdian Sumber Daya Manusia, 2(1), 33–38.

Juliansyah, & Zulfani, S. (2021). Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan Keputihan (Flour Albus) Pada Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sintang. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 1(2), 228–240.

Mulyanti, L., Puspitaningrum, D., Rahmayani, A. A., & Latifah, H. (2022). Peningkatan Pengetahuan dengan Pendidikan Kesehatan tentang Keputihan ( Leukorrhea ) pada Wanita Usia Subur. Jurnal Salingka Abdimas, 2(1), 107–110.

Noor, M. S., Husaini, Puteri, A. O., Rosadi, D., Anhar, V. Y., Laily, N., … Fatimah, H. (2020). Panduan Kesehatan Reproduksi pada Remaja. In A. Rahayu & F. I. Muddin (Eds.), CV Mine (Vol. 1). Yogyakarta: CV Mine. https://doi.org/10.30644/jphi.v4i1.631

Passe, R., Saleh, S., Ikawati, N., Fitri, N., Syam, S., Makassar, U. M., … Fax, T. (2022). Penyuluhan Kesehatan Tentang Pencegahan Keputihan pada Remaja di SMA Negeri 2 Sidrap. 5(2), 27–32.

Rahayu, A., Noor, M. Sy., Yulidasari, F., Rahman, F., & Putri, A. O. (2017). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja & Lansia. In Airlangga University Press. Surabaya: Airlangga University Press.

Rahayu, I. P. dan S. (2016). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Pusdik SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1, 203.

RI, K. K. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018. In K. K. RI (Ed.), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/10.1080/09505438809526230

Syalfina, A. D., Irawati, D., Priyanti, S., & Sulistyawati, W. (2022). Upaya Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi WUS melalui Pendidikan Kesehatan tentang Keputihan di Desa Tangunan Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 334–340. https://doi.org/10.31949/jb.v3i3.2601

Utaminingtyas, F., & Simamora, F. A. (2019). Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Keputihan. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, 4(1), 102–105.

DOI: https://doi.org/10.31764/jces.v6i1.11768