EDUKASI PENGELOLAAN HIPERTENSI MELALUI SENAM HIPERTENSI DAN PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL
Abstract
Abstrak: Hipertensi sering disebut sebagai The Silent Killer. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadi komplikasi pada penderita hipertensi yaitu melalui terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu terapi nonfarmakologi yaitu senam hipertensi. Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberi pengetahuan guna mencegah komplikasi hipertensi melalui senam hipertensi dan terapi komplementer: obat herbal. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan dan praktik. Untuk mengukur keberhasilan metode penyuluhan dilakukan melalui pretest dan post test, sedangkan untuk menilai efektifitas senam dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah senam hipertensi. Hasil dari kegiatan ini menunjukan peningkatan pengetahuan pada pretest (rata-rata=2,8) dan pada post test (rata-rata=4,2), analisa wilcoxon menunjukan p-value 0,002 (<0,05) artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan. Hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan penurunan tekanan darah systole maupun diastole. Systole sebelum senam hipertensi dengan nilai rata-rata 143,3mmHg dan setelah senam hipertensi nilai rata-rata 134mmHg. Diastole sebelum senam nilai rata-rata 92,7mmHg dan setelah senam rata-rata=87,3mmHg. Analisa wilcoxon untuk systole menunjukan p-value 0,001 (<0,05) dan pada diastole menunjukan p-value 0,011 <0,05). artinya terdapat perbedaan yang signifikan baik tekanan darah systole maupun tekanan darah diastole sebelum dan setelah melakukan senam hipertensi.
Abstract: Hypertension is often referred as The Silent Killer. Efforts can be made to prevent complications in patients with hypertension through pharmacological and non-pharmacological therapy. One of the non-pharmacological therapy is hypertension exercise. The purpose of this community service is to provide knowledge to prevent complications of hypertension through hypertension exercise and complementary therapy: herbal medicine. This activity employs counseling and practical methods. To measure the success of the counseling method, it was carried out through a pretest and post-test, while to assess the effectiveness of the exercise, blood pressure measurements were carried out before and after hypertension exercise. The results of this activity showed an increase in knowledge in the pretest (mean = 2.8) and in the post test (mean = 4.2), Wilcoxon analysis showed a p-value of 0.002 (<0.05). It mean there were significant differences of knowledge level. The results of blood pressure measurements showed a decrease in systolic and diastolic blood pressure. Systole before hypertension exercise with an average value of 143.3 mmHg and after hypertension exercise an average value of 134 mmHg. The average diastole before exercise was 92.7 mmHg and after exercise the average was 87.3mmHg. Wilcoxon analysis for systole shows a p-value of 0.001 (<0.05) and for diastole shows a p-value of 0.011 < 0.05). it means there is a significant difference in both systolic blood pressure and diastolic blood pressure before and after doing hypertension exercise.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dewi, A. (2019). Gambaran Sikap Keluarga terhadap Lansia Dengan Hipertesi di Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Dinkes Kabupaten Subang. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Sumedang. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.
Hardianti, S. (2019). Gambaran Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kediri Kabupaten Lombok Barat. Universitas Muhamadiyah Mataram.
Hernawan, T., & Rosyid, F. (2017). Pengaruh Senam Hipertensi Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi di Panti Wreda Darma Bhakti Kelurahan Pajang Surakarta. Jurnal Kesehatan, 10(1), 26–31. https://doi.org/10.23917/jk.v10i1.5489
Kemenkes RI. (2019). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Balitbang Kemenkes RI.
Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Paramita, S., Isnuwardana, R., Nuryanto, M., Djalung, R., Rachmawatiningtyas, D., & Jayastri, P. (2017). Pola Penggunaan Obat Bahan Alam sebagai Terapi Komplementer pada Pasien Hipertensi di Puskesmas. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(7), 367–376. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i7.56
Safitri, W., & Astuti, H. (2017). Pengaruh Senam Hipertensi terhadap Penurunan Tekanan Darah di Desa Blembem Wilayah Kerja Puskesmas Gondangrejo. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 8(2), 129–134. https://doi.org/10.34035/jk.v8i2.230
Sani, S. (2013). Terapi Hipertensi: Program 8 minggu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi (R. Ekawati (ed.)). Qanita Mizan Pustaka.
Sianipar, S., & Putri, S. (2018). Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya. Dinamika Kesehatan, 9(2), 558–566.
Sumartini, S. (2019). Pengaruh Senam Hipertensi Lansia terhadap Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Cakranegara Kelurahan Turida Tahun 2019. Jurnal Keperawatan Terpadu, 1(2), 47–55.
Wahyuni, N. C. (2020). Indonesia Currently Has Highest Covid-19 Mortality Rate in Asia. Jakarta Globe.
Yumira, Y. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Y. Asih (ed.)). Buku Kedokteran EGC.
DOI: https://doi.org/10.31764/jces.v5i2.6623
Refbacks
- There are currently no refbacks.
=======================
JCES (Journal of Character Education Society)
Universitas Muhammadiyah Mataram
Contact Admin:
Email: [email protected]
WhatsApp: +62 852-3764-1341
=======================
=======================
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JCES (Journal of Character Education Society) already indexed:
EDITORIAL OFFICE: