Characteristics Of Briquettes From Tamarind Branch (Tamarindus indica) And Coconut Shell (Cocos nucifera) With Starch Adhesive

Devi Tanggasari

Abstract


Natural resources in Indonesia are very abundant, but there are still some that are not utilized properly so they only become environmental pollutant waste, one of which is tamarind wood. This waste can be innovated into briquettes. The aim of this research is to determine the characteristics of briquettes, moisture content, ash content, volatile matter content, bound carbon and calorific value made from tamarind wood and coconut shells with starch adhesive. This research used a completely randomized design (CRD) as a tool to analyze significant data at a level of 0.05%. Each concentration involves variations in composition between tamarind wood charcoal and coconut shell charcoal, with the addition of starch adhesive in a ratio of 90%:10%, 45%:45%:10%, and 50%:40%:10%. Each sample will then be analyzed for water content, ash content, volatile matter content, bound carbon content, and heating value. The results of the research show that the lowest average value of water content is at the P1 concentration with a value of 1.69%, the lowest value for ash content is at the P1 concentration with a value of 57.21%, the lowest level of volatile substances is at the P1 concentration with a value of 13.34%, the highest bound carbon is at the P3 concentration with a value of 29,91% and the highest heating value is at the P3 concentration with a value of 6690 cal/gram. Characteristics that meet SNI NO standards. 01/6235/2000 is only water content and heating value, with standards set for water content <8% and heating value >5,000. So of all the five test parameters for water content, ash content, volatile matter content, bound carbon content and heating value, the best treatment is P1 treatment with a KA concentration of 90%: 10% adhesive.

Keywords : Briquettes, tamarind wood, coconut shells and adhesives.


Keywords


Briquettes, tamarind wood; coconut shells and adhesives; Briket; kayu asam; batok kelapa dan perekat

Full Text:

PDF

References


Abdillah, M., & Siregar, I. (2024). Pengaruh Variasi Konsentrasi Perekat Tepung Tapioka Terhadap Karakteristik Biobriket Campuran Arang Tempurung Kelapa Dan Janggel Jagung. Jurnal Teknik Mesin, 12(02), 88-100.

Afriyanto, C. D. (2011). Nilai Kalor Briket Tempurung Kemiri dan Kulit Asam Jawa dengan Variasi Ukuran Partikel dan Tekanan Pengepresan. Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Agnes, A., Hamsina, H., & Ainy, N. (2020). Penentuan Karakteristik Briket Arang Bambu Dengan Menggunakan Perekat Tepung Sagu Dan Tapioka. Jurnal Saintis, 1(2), 31-36..

Aji, A., Bahri, S., & Tantalia, T. (2018). Pengaruh Waktu Ekstraksi Dan Konsentrasi Hcl Untuk Pembuatan Pektin Dari Kulit Jeruk Bali (citrus maxima). Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 6(1), 33-44.

Aljarwi, M. A., Pangga, D., & Ahzan, S. (2020). Uji Laju Pembakaran Dan Nilai Kalor Briket Wafer Sekam Padi Dengan Variasi Tekanan. ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi Dan Aplikasi Pendidikan Fisika, 6(2), 200. https://doi.org/10.31764/orbita.v6i2.2645

Ardiansyah, I., Putra, A. Y., & Sari, Y. (2022). Analisis Nilai Kalor Berbagai Jenis Briket Biomassa Secara Kalorimeter. Journal of Research and Education Chemistry, 4(2), 120-120.

Asmunandar, A., Goembira, F., Raharjo, S., & Yuliarningsih, R. (2023). Evaluasi Pengaruh Suhu dan Waktu Pirolisis Biochar Bambu Betung (Dendrocalamus asper). Jurnal Serambi Engineering, 8(1).

Batubara, B., & Jamilatun, S. (2012). Sifat-Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa, Briket Batubara dan Arang Kayu, J. Rekayasa Proses, 2(2), 37-40.

Haliza, H. N., & Saroso, H. (2023). Pembuatan Bio-Briket Dari Sabut Kelapa Dan Serbuk Kayu Jati Dengan Menggunakan Perekat Tepung Tapioka. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 8(1), 238–244. https://doi.org/10.33795/distilat.v8i1.308

Heryani, H., Dewi, E. N., Legowo, A. C., Ghofur, A., & Chairunnisa, N. (2021). Korespondensi Kajian Sinergitas Agroindustri Kelapa Sawit Dan Usaha Mikro Kecil Untuk Memproduksi Energi Terbarukan.

Sianturi, R. L., Nababan, W. S., Peranginangin, S. E., Sihombing, S., & Tampubolon, H. R. (2023). Analisis Pengaruh Variasi Campuran Briket Tongkol Jagung dan Briket Tempurung Kelapa Sebagai Energi Alternatif. Sprocket Journal Of Mechanicalengineering, 5(1), 35-42.

Lestari, L., Aripin, Y., & Zainudin, S. (n.d.). Marliani. 2010. Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung Yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu Dan Kanji. Jurnal Aplikasi Fisika, 6(2), 93–96.

Mokodompit, E. (2012). Pengujian Karakteristik Briket (Kadar Abu, Vollatil Matter, Laju Pembakaran) Berbahan Dasar LimbahBambu Menggunakan Perekat Limbah Nasi.

Pane, J. P., Junary, E., & Herlina, N. (2015). Pengaruh Konsentrasi Perekat Tepung Tapioka Dan Penambahan Kapur Dalam Pembuatan Briket Arang Berbahan Baku Pelepah Aren (Arenga pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU, 4(2), 32-38.

Rahmadani, R., Hamzah, F., & Hamzah, F. H. (2017). Pembuatan briket arang daun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan perekat pati sagu (Metroxylon sago Rott.) (Doctoral dissertation, Riau University).

R, Rasul., & Tanggasari, D. (2024). Uji Karakteristik Briket Dari Bahan Baku Kulit Biji Jarak Pagar (jatropha curcas l) Dan Batok Kelapa (cocos nucifera) Dengan Perekat Tepung Kanji. Sultra Journal of Mechanical Engineering, 3(1), 23-34.

Ridha, N. (2017). Proses Penelitian, Masalah, Variabel Dan Paradigma Penelitian. Hikmah, 14(1), 62-70

Samudro, P. A., Asmara, S., & Kuncoro, S. (2023). Pengaruh Perbedaan Komposisi dan Ukuran Partikel Batang Singkong dan Batubara Terhadap Kualitas Bahan Bakar Briket Biocoal. Jurnal Agricultural Biosystem Engineering, 2(2), 270-280.

Shafiyya, J. V. A., Kusumasari, H. S., Praharsiwi, I. M., & Mujiburohman, M. (2022). Pengaruh Kondisi Operasi dan Jenis Perekat Terhadap Karakteristik Briket Ampas Teh. Jurnal Energi Baru dan Terbarukan, 3(3), 249-258.

Siahaan, S., Hutapea, M., & Hasibuan, R. (2013). Penentuan kondisi optimum suhu dan waktu karbonisasi pada pembuatan arang dari sekam padi. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(1), 26-30.

Slamet, S., & Gunawan, B. (2016). Biobriket Campuran Bottom Ash Batu Bara Limbah PLTU Dan Biomassa Melalui Proses Karbonisasi Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Prosiding SNATIF, 43-50.

Sukarti, S., Pangga, D., & Ahzan, S. (2023). Pengaruh Persentasi Perekat Briket Berbahan Dasar Tempurung Kelapa terhadap Nilai Kalor dan Laju Pembakaran. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 10(1), 25-31.

Suryani, E., Farid, M., & Mayub, A. (2019). Implementasi Karakteristik Nilai Kalor Briket Campuran Limbah Kulit Durian dan Tempurung Kelapa pada Pembelajaran Suhu dan Kalor Di SMP N 15 Kota Bengkulu. PENDIPA Journal of Science Education, 3(3), 146–153. https://doi.org/10.33369/pendipa.3.3.146-153.

Ulma, Z., Handayani, M., Nur, A., Putri, R., & Ivana, C. F. (2021). Pengaruh Penekanan Terhadap Kadar Air , Kadar Abu , Dan Nilai Kalor Briket Dari Sludge Biogas Kotoran Sapi Effect of Compression on Moisture Content , Content , Ash , and Calorific Value of Cow Dung Biogas Sludge Briquette. Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan, 3(02), 81–86.

Yudhatama, R. (2023). Pengaruh Perbandingan Konsentrasi Perekat Tepung Tapioka dalam Pembuatan Briket Limbah Pelepah Pinang (Doctoral dissertation, Universitas Jambi).




DOI: https://doi.org/10.31764/protech.v4i2.25572

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Protech Biosystems Journal is indexing in the following databases:

    

 

Editorial Office: