Transformasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Teras Udayana Sebagai Destinasi Pariwisata Perkotaan di Kota Mataram
Abstract
Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan elemen penting dalam tata ruang perkotaan yang berfungsi tidak hanya untuk keseimbangan ekologis, tetapi juga memiliki potensi ekonomi dan sosial sebagai destinasi pariwisata. Kota Mataram, sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengalami pertumbuhan yang pesat, sehingga menuntut pengelolaan RTH yang lebih inovatif. Salah satu RTH yang saat ini menjadi perhatian adalah Teras Udayana, sebagai salah satu unit ruang terbuka yang berada di RTH Koridor Jalan Udayana. Teras Udayana saat ini telah bertransformasi menjadi area wisata masyarakat perkotaan ditunjukkan dengan berbagai fakta empiris yang mendukung perubahan fungsi tersebut. Fakta-fakta tersebut akan dicoba untuk dianalisis terkait faktor pendorong yang menyebabkan transformasi itu terjadi, dengan pendekatan Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang mengimplementasikan penggunaan metode PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment of Evaluations) dengan melakukan sintesa berbagai variabel yang ditetapkan dengan menentukan elemen amanatan sesuai dengan pendekatan PESTEL (political, economic, social, technological, environmental, and legal). Hasil yang diperoleh, bahwa perubahan atau transformasi fungsi RTH Teras Udayana, didorong oleh Faktor Sosial Budaya dan Faktor Kebijakan, yang menyebabkan transformasi tersebut. Walaupun dalam fungsi utama lahannya, Teras Udayana masih ditetapkan sebagai fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH), akan tetapi Teras Udayana dianggap oleh banyak masyarakat sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Mataram.
Abstract: Green Open Space (GOS/RTH) is a vital element in urban spatial planning that serves not only ecological balance but also holds economic and social potential as a tourism destination. Mataram City, the capital of West Nusa Tenggara Province, is experiencing rapid growth, necessitating more innovative management of GOS. One notable GOS is Teras Udayana, located within the GOS Corridor of Jalan Udayana. Teras Udayana has transformed into an urban community tourism area, as evidenced by various empirical facts supporting this functional shift. This study aims to analyze the driving factors behind this transformation using a Multi Criteria Decision Making (MCDM) approach that implements the PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment of Evaluations) method. The analysis synthesizes various predetermined variables by identifying key elements based on the PESTEL approach (political, economic, social, technological, environmental, and legal). The results reveal that the transformation of Teras Udayana's function is driven by sociocultural and policy factors. Despite its primary designation as Green Open Space, Teras Udayana is widely regarded by the public as one of Mataram City's tourist destinations.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amiany, “Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Area Publik di Kawasan Permukiman Pahandut Kota Palangkaraya,” Jurnal Persepektif Arsitektur, vol. 11, no. 01, pp. 168-175, 2016.
Mahipal, “Upaya Meningkatkan Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Bogor,” Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence,Economic and Legal Theory, vol. 02, no. 04, pp. 1904-1913, 2024.
K. G. T. Wardana, “Implementasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dalam Tata Kelola Ruang di Kota Palu,” JPS (Journal of Publicness Studies), vol. 01, no. 04, pp. 59-65, 2024.
R. R. Aji, “Perubahan Karakteristik Pengunjung Ruang Terbuka Hijau Perkotaan sebagai Urban Tourism di Taman Alun-alun Pacitan,” Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, vol. 17, no. 03, pp. 334-340, 2021.
B. A. W. Kristianto, “Strategi Peningkatan Kualitas Ruang Terbuka Hijau di Hutan Kota Pakal Surabaya,” Soetomo Administration Reform Review, vol. 01, no. 02, pp. 325-345, 2022.
H. Suherlan, “Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi dan Peningkatan Kebahagiaan Hidup (Studi Kasuspada taman-taman tematik di Kota Bandung),” Jurnal Ilmiah Pariwisata, vol. 22, no. 02, pp. 65-76, 2017.
H. Widyaningsih, “Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Untuk Mneingkatkan Literasi Gerak pada Olahraga Masyarakat di Desa Cisaat Subang Jawa Barat,” in Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat 2022 (SNPPM-2022), Jakarta, 2022.
P. K. Mataram, “Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2019, Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Mataram 2011-2031,” Bagian Hukum Pemerintah Kota Mataram, Mataram, 2019.
D. K. Mataram, Januari 2024. [Online]. Available: https://web.mataramkota.go.id/peresmian-destinasi-wisata-teras-udayana/.
C. Aluyah, “Motivasi Dan Persepsi Pengunjung Terhadap Ruang Terbuka Hijau Jakabaring Sport City Palembang Provinsi Sumatera Selatan,” Agriwana Jurnal Pertanian dan Kehutanan, vol. 02, no. 01, pp. 25-39, 2024.
K. N. Putri, “Motivasi Pemilihan Hutan Dan Taman Kota Di Kota Tangerang Selatan Sebagai Sarana Rekreatif,” Planning for Urban Region and Environment Journal, vol. 12, no. 02, pp. 179-188, 2023.
Y. W. Nurdyas, “Analisis Tingkat Kekompakan Kota (Urban Compactness) terhadap Pembentukan dan Penerapan Konsep Kota Kompak di Kota Mataram,” SPECTA Journal of Technology, vol. 05, no. 03, pp. 273-286, 2021.
C. W. Oktavia, “Perbandingan Analisis Keputusan dalam Penentuan Lokasi Gudang Angkatan Laut Wilayah Barat,” Jurnal Metris, vol. 19, no. 01, pp. 37-50, 2018.
B. Yuwono, “Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode PROMETHEE (Studi Kasus : Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum),” TELEMATIKA, vol. 08, no. 01, pp. 63-74, Juli 2011.
A. W. H. Fasa, “Strategi Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan di Indonesia : Pendekatan Analisis PESTEL,” Kajian, vol. 27, no. 01, pp. 71-87, 2022.
Refbacks
- There are currently no refbacks.