Gambaran Efek Samping Terapi Oral Pada Pasien Asma Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Panjang

mega yulia

Abstract


Asma merupakan suatu gangguan pada sistem pernapasan akibat terjadinya penyempitan saluran pernafasan. Penanda utama asma adalah nafas yang berbunyi saat penderita menghembuskan nafas, batuk, sesak nafas dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari. Selama sesak nafas timbul rasa cemas dan mengeluarkan banyak keringat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek samping yang terjadi pada penggunaan obat asma sebagai terapi oral di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Panjang. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yang dibatasi waktu penelitian, yaitu dengan meminta pasien mengisi lembar kuisioner dengan lama waktu pengumpulan data selama tiga bulan. Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari data demografi dan kuisioner. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 23 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa efek samping terapi oral pada pasien asma dijumpai pada 5 orang responden (26,7%), Dimana dari 5 orang tersebut menunjukan efek samping terapi oral penggunaan obat asma dengan rincian 2 orang responden mengalami nafsu makan berkurang, 2 orang responden gastritis dan 1 orang responden mengantuk.

Keywords


Efek samping; terapi oral;pasien;asma

Full Text:

PDF

References


Asthma Meeting. (2016). Comprehenssive Approach of Asthma. PT. Percetakan Bali : Bali.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2015). Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas). Jakarta.

Fuseini, H., Newcomb, D. C. (2017). Mechanism Driving Gender Differences in Asthma. Curr Allergy Asthma Rep, 17 (3), 19.

Lacy, Charles, F., Armstrong, Lora, I., Goldman, Morton, P. (2008). Drug Information

Handbook, 17th Ed. Lexi-Comp Inc : Canada.

Fahra, R. U., Nur, W dan Jon, H. S. (2017). Hubungan peran perawat sebagai edukator dengan perawatan diri pasien diabetes melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Nurse Line Journal, 2 (1), 61-72.

Gondal, A. Z., Hassam, Z. (2022). Aminophylline. National Library of Medicine, National Center for Biotecnology Information.

Hussain, S., & Aziz, S. G. (2021). A case report of sleep terrors exacerbated by cetirizine. Journal of clinical sleep medicine : JCSM : official publication of the American Academy of Sleep Medicine, 17 (1), 99–101.

Ikawati, Z. (2011). Penyakit Sistem Pernafasan dan Tatalaksana Terapinya. Bursa Ilmu : Yogyakarta.

Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 51 – Tahun 2017 s/d 2018. (2017). PT. ISFI Penerbitan : Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil utama RISKESDAS 2018. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). InfoDATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari https://pusdatin.kemkes.go.id tanggal 9 Juni 2022.

Kusuma, H. M. S. C., Kalim, K. H., Muid, M.

(2004). Hubungan antara derajat obstruksi saluran nafas serangan asma akut dengan jumlah sel-sel inflamasi darah tepi. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 20 (3), 142-146.

Laisina, A. H., Sondakh, D. T., Wantania, J. M. (2007). Faktor resiko kejadian asma pada anak sekolah dasar di Kecamatan Wenang Kota Manado, Jurnal Sari Pediatri, 8 (4), 299-304.

Lutfiati, H., Zullies, I., Chairun, W. (2015). Efek samping penggunaan terapi oral pada pasien asma. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 1 (1), 21-29.

Mega, D. I. (2019). Inilah mengapa asma pada lansia lebih berbahaya. Diakses dari https://www.klikdokter.com tanggal 9 Juni 2022.

Priyanto, H. (2009). Studi perilaku mengontrol asma dan fungsi paru pada pasien asma yang tidak berobat teratur ke Rumah Sakit Persahabatan. Thesis, Universitas Indonesia.

Purnomo. (2008). Faktor-faktor risiko

yang berpengaruh terhadap kejadian asma bronkial pada anak (Studi kasus di RS

Kabupaten Kudus). Thesis, Universitas Diponegoro.

Reviona, D., Sri, M. M. M., Miftah, A. (2014). Penilaian derajat asma dengan menggunakan asthma control test (Act) pada pasien asma yang mengikuti senam asma di Pekan Baru, 1 (2), 1-13.

Spector, S. L., Nicodemus, C. F., Corren, J., Schanker, H. M., Rachelefsky, G. S., Katz, R. M., & Siegel, S. C. (1995). Comparison of the bronchodilatory effects of cetirizine, albuterol, and both together versus placebo in patients with mild-to-moderate asthma. The Journal of allergy and clinical immunology, 96 (2), 174–181.

The Global Initiative for Asthma. (2015). Global Strategy for Asthma Management and Prevention.

The Global Initiative for Asthma. (2017). Update

of the GINA report : Global strategy for

asthma management and prevention.

Usman, I., Eva, C., Oea, K. (2015). Faktor resiko dan faktor pencetus yang mempengaruhi kejadian asma pada anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(2), 392-397.

Wahani, A. M. I. (2011) Karakteristik asma pada pasien anak yang aawat inap di RS Prof. RD Kandouw Malalayang Manado. Sari Pediatri, 13 (4), 280-284.

Wermuth, H. R., Talel, B., Veronica, T. (2022). Montelukast. National Library of Medicine, National Center for Biotecnology Information.

Yusriana, C. S., Tri, M. A., A. M. Wara, K. (2014). Pengaruh jenis terapi dan karakteristik penyakit asma terhadap kualitas hidup pasien asma rawat jalan di RSUD. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 4 (1), 25-32.




DOI: https://doi.org/10.31764/lf.v4i2.16645

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


EDITORIAL OFFICE: