IRIAN BARAT DI MATA SULTAN ZAINAL ABIDIN SYAH: DARI KONFERENSI MALINO HINGGA OPERASI TRIKORA

Febi Anggono Suryo

Abstract


Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pandangan dari Sultan Zainal Abidin Syah dari Kesultanan Tidore mengenai Irian Barat dalam usahanya mengembalikan Irian Barat ke Tidore dan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan heuristik berupa: studi literatur, studi dokumen dan wawancara, kemudian kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini dijelaskan bahwa upaya dari Belanda memisahkan Irian Barat dari Indonesia, diawali dengan diadakannya konferensi Malino yang membuat wilayah Indonesia menjadi negara federal yang lantas membuat Sultan Zainal Abidin Syah keberatan. Upaya dari Belanda untuk bernegosiasi mengenai masalah Irian Barat juga dilakukan dengan cara mengajak Sultan Zainal Abidin dan Sultan Ternate menaiki kapal perang Belanda menuju Hollandia (sekarang Jayapura). Pasca bubarnya Republik Indonesia Serikat, Sultan Zainal Abidin diberikan mandat oleh Presiden Soekarno untuk membantu mengklaim wilayah Irian Barat agar masuk ke dalam Indonesia, yang pada tahun 17 Agustus 1956 kemudian diangkat menjadi Gubernur Provinsi Irian Barat yang pertama dengan ibukotanya Soa-sio, Tidore. Sultan Zainal Abidin menjadi Gubernur Irian Barat hingga tahun 1961, dan setelahnya membantu dalam usaha persiapan operasi Trikora.

Abstract:  This study aims to explain the views of Sultan Zainal Abidin Syah of the Tidore Sultanate regarding West Irian in his attempt to return West Irian to Tidore and Indonesia. The research method used is the historical method with heuristics in the form of: literature studies, document studies and interviews, then criticism, interpretation and historiography. The results of this study explained that the efforts of the Dutch to separate West Irian from Indonesia, began with the holding of the Malino conference which made the territory of Indonesia a federal state which then made Sultan Zainal Abidin Syah object. Efforts from the Netherlands to negotiate the West Irian issue were also made by inviting Sultan Zainal Abidin and the Sultan of Ternate to board a Dutch warship to Hollandia (now Jayapura). After the dissolution of the United States of Indonesia, Sultan Zainal Abidin was given a mandate by President Soekarno to help claim the territory of West Irian so that it would be included in Indonesia, who on 17 August 1956 was later appointed Governor of the first Province of West Irian with its capital Soasio, Tidore. Sultan Zainal Abidin served as Governor of West Irian until 1961, and thereafter assisted in the preparatory efforts for the Trikora operation.


Keywords


Sultan Zainal Abidin; Kesultanan Tidore; Irian Barat; Trikora.

Full Text:

PDF

References


Adnan Amal. (2007). Kepulauan Rempah-rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950. Jakarta: Gora Pustaka Indonesia.

Ide Anak Agung Gde Agung. (1985) Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Sartono Kartodirdjo. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sartono Kartodirdjo. (1981). Pengantar Sejarh Indonesia Baru: 1500-1900 dari Emporium sampai Imperium. Jakarta; PT. Gramedia.

Andaya, Leonard. (1993). The World of Maluku: Eastern Indonesia in the Early Modern Period. Honolulu: University of Hawaii Press.

Herry RD. Nachrawy. (2003). Peranan Ternate Tidore dalam Pembebasan Irian Barat. Jakarta: Yayasan Kie Raha.

Putra Agung. (2007). Perjuangan yang tak Kunjung Selesai. Sejarah Pemikiran, Rekonstruksi, Persepsi, 13(13), 36.

Abdul Haris Fathgehipon. (2020). Sultan Zainal Abidin Syah: From Kingdom of Tidore to the Republic of Indonesia. Tawarikh, 12(1), 180. DOI: https://doi.org/10.2121/tawarikh.v12i1.1370

Rustam Hasyim & M. Mansur. (2015). Sultan Ternate Iskandar Jabir Syah: Dari Konferensi Malino Hingga Menjadi Menteri Dalam Negeri Negara Indonesia Timur (NIT) 1946-1950. Etnohistori. 2(1), 30. DOI: http://dx.doi.org/10.33387/jeh.v2i1.820

Rustam Hasyim & Rasty Amalia Faroek. (2021). Sultan Tidore Zainal Abidin Alting: Dari Konferensi Denpasar Hingga Menjadi Gubernur Pertama Papua 1946-1956. GeoCivic. 4(1). 1. DOI: http://dx.doi.org/10.33387/geocivic.v4i1.3204




DOI: https://doi.org/10.31764/historis.v8i1.15259

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ALAMAT REDAKSI:
Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Mataram