SEJARAH PUBLIK DAN PENDIDIKAN SEJARAH BAGI MASYARAKAT
Abstract
Abstrak: Dewasa ini kesadaran sejarah di ranah publik mulai meningkat di tengah gencarnya kemajuan teknologi yang serba digital. Keterbaruan yang identik dengan masa kini dan proyeksi masa depan justru mendorong pencarian kembali jati diri manusia dalam dimensi kelampauan. Hal tersebut nampak dari meningkatnya minat publik terhadap sejarah, seperti terlihat dari makin banyaknya diselenggarakan diskusi bertema sejarah, peminat sejarah dari kalangan umum dan dari luar disiplin ilmu sejarah, publikasi ilmiah maupun populer bertema sejarah, hingga terbentuknya komunitas-komunitas pegiat sejarah dengan serangkaian aktivitasnya. Sifatnya yang lebih fleksibel dan kontekstual menjadikan sejarah yang berada dan bersifat publik ini mudah tumbuh dan berkembang serta diterima khalayak publik secara luas. Tulisan ini berusaha memaparkan keberadaan sejarah publik sebagai bentuk pendidikan sejarah bagi masyarakat khususnya di Indonesia, melalui studi literatur dan analisis deskriptif kualitatif. Kajian ini menggunakan metode studi literatur dan deskriptif kualitatif. Hasil kajian mengetengahkan bahwa sejarah publik tidak hanya sebagai bentuk pencarian dan penguatan identitas kolektif masyarakat, akan tetapi berperan juga dalam penguatan kesadaran sejarah bagi masyarakat, hal ini bersinergi dengan institusi formal seperti lembaga sekolah yang membelajarkan sejarah bagi peserta didiknya.
Abstract: Today's awareness of public history has begun to rise amid the advancement of digital technology. The novelty of the present and future projections are pushing the self-discovery of human beings in the dimension of agility. It is evident from the increasing public interest in history, as seen from the growing number of discussions held in historical themes, historical enthusiasts from the public, and from outside the historical disciplines, scientific publications and popular historical theme, to the creation of community-history activists with a series of activities. Its more flexible and contextual nature makes it easy to grow and develop and the public audience is widely accepted. This paper seeks to expose the existence of public history as a form of historical education for the community, especially in Indonesia, through literature studies and qualitative descriptive analysis. This study uses a qualitative and descriptive literature study method. The results of the study confirm that public history not only a form of search and strengthening of the collective identity of society but also contributes to the strengthening of historical awareness for the society, it synergizes with formal institutions such as school institutions that teach the history of the participants.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Acabado, S., & Martin, M. (2020). Decolonizing the past, empowering the future: Community-led heritage conservation in Ifugao, Philippines. Journal of Community Archaeology & Heritage, 1–16.
Alishahi, A., Refiei, M., & Souchelmaei, H. S. (2019). The Prospect of Identity Crisis in the Age of Globalization. Global Media Journal, 17(32), 1–4.
Amboro, K. (2015). Membangun Kesadaran Berawal Dari Pemahaman; Relasi Pemahaman Sejarah dengan Kesadaran Sejarah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fkip
Universitas Muhammadiyah Metro. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 3(2), 109–118.
Araujo, A. L. (2018). Tourism and Heritage Sites of the Atlantic Slave Trade and Slavery. A Companion to Public History, 277–288.
Archibald, R. R. (1997). Memory and the process of public history. The Public Historian, 19(2), 61–64.
Arendes, C. (2018). Learning, and Understanding of Public History as Part of the Professional Historical Education at German Universities. Public History and School: International Perspectives, 55.
Aryono. (2019). Kesadaran Sejarah Tumbuhkan Kepedulian pada Kota. Retrieved from https://historia.id/politik/articles/kesadaran-sejarah-tumbuhkan-kepedulian-pada-kota-6kRO2
Bates, J. Introduction. In The Public Value of the Humanities (pp. 1-14). , (2012).
Biantoro, Sugih & Irmalasari, F. (2020). Sejarah Publik sebagai Model Transmisi Pengetahuan: Museum, Identitas, dan Konstruksi. 9. 37-45. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/341192627_Sejarah_Publik_sebagai_Model_Transmisi_Pengetahuan_Museum_Identitas_dan_Konstruksi
Britton, D. F. (1997). Public history and public memory. The Public Historian, 19(3), 11–23.
Christen, C., & Mighetto, L. (2004). Introduction: Environmental history as public history. The Public Historian, 26(1), 9–20.
Dean, D. M. (2018). A Companion to Public History. John Wiley & Sons.
Dicksee, I., & Hunt, M. (2007). Peer assessment. A Practical Guide to Teach History in Secondary School, 90–98.
Direktorat Sejarah Kemendikbud. (2018). Petunjuk Teknis Fasiltasi Komunitas Kesejarahan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Flinn, A. (2010). Independent Community Archives and Community-Generated Content: ‘Writing, Saving and Sharing our Histories.’ Convergence, 16(1), 39–51.
Glassberg, D. (1996). Public history and the study of memory. The Public Historian, 18(2), 7–23.
Hanggoro, H. T. (n.d.). Mengembalikan Sejarah ke Publik. Retrieved from https://historia.id/politik/articles/mengembalikan-sejarah-ke-publik-PzzGP
Haniah, A. R. (2017). Pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013 di sma negeri 2 wates diy. Risalah, 4(4).
Hasan, S. H. (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia, Isu Dalam Ide dan Pembelajaran. Bandung. Rizqi Press.
Hunt, M. (2006). A practical guide to teaching history in the secondary school. Routledge.
Hurley, A. (2010). Beyond preservation: Using public history to revitalize inner cities. Temple University Press.
Igosheva, M. A., Paliy, I. G., Krolman, M. L., Takhtamyshev, V. G., & Kasyanov, V. V. (2019). Ethnic Identity as a Cultural Safety Resource of Local Communities in the Context of Globalization. Journal of History Culture and Art Research, 8(3), 277–284.
Kammen, M. (1997). Public history and the uses of memory. The Public Historian, 19(2), 49–52.
Kyvig, D. E. (1991). Introducing students to public history. The History Teacher, 24(4), 445–454.
Lertcharnrit, T., & Niyomsap, N. (2020). Heritage management, education, and community involvement in Thailand: A central Thai community case. Journal of Community Archaeology & Heritage, 1–11.
Liddington, J. (2002). WHAT IS PUBUC HISTORY? PUBLICS AND THEIR PASTS, MEANINGS AND PRACTICES.
Martin, D. (2018). Teaching, Learning, and Understanding of Public History in Schools as Challenge for Students and Teachers. Public History and School: International Perspectives, 84.
Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.
Mydland, L., & Grahn, W. (2012). Identifying heritage values in local communities. International Journal of Heritage Studies, 18(6), 564–587.
Newman, J. (2009). Harry Jacobs: the studio photographer and the visual archive. In People and their Pasts (pp. 260–278). Springer.
Noiret, S. (2018). Digital public history. In A Companion to public history (pp. 111–124). Wiley Online Library.
Nopriyasman. (2018). Sejarah Publik sebagai Alternatif Karir. Makalah Kuliah Umum FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Palembang, Indonesia, 1-12.
Nuraryo, I. (2020). MANAJEMEN KOMUNIKASI LAYANAN MUSEUM DAN PENGARUHNYA PADA KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM SEJARAH DI BANDUNG. Jurnal Manajemen Komunikasi, 4(2), 19–41.
Opp, J. (2018). Placing the Photograph: Digital Composite Images and the Performance of Place. A Companion to Public History, 333.
Parwoto, B. D., Peja, E., & Setiawan, F. (2020). PENATAAN BENDA KOLEKSI MUSEUM TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI MUSEUM WAYANG DAN MUSEUM SEJARAH JAKARTA KAWASAN KOTA TUA JAKARTA. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 4(2), 35–49.
Pebriansyah, G. (2016). ANALISIS PENYEBAB RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH HIJRIYAH II PALEMBANG (Skripsi). UIN Raden Fatah Palembang.
Pribadi, S. E. (2020). Pentingnya Meliterasikan Sejarah di Antara Minimnya Minat dan Pemerhati Sejarah. Retrieved from https://www.kompasiana.com/sigit19781986/5e32e758097f3662d52aca43/pentingnya-meliterasikan-sejarah-di-antara-minimnya-minat-dan-pemerhati-sejarah
Puspita, D. (2017). Luar Biasa! Komunitas Ini Gencar dalam Menghidupkan Sejarah Bangsa. Good News From Indonesia. Retrieved from https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/08/20/luar-biasa-komunitas-ini-masiv-dalam-menghidupkan-sejarah-bangsa
Putri, C. Y. (2018). Mapesa dan Pelestarian Cagar Budaya di Aceh. UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Rasnawi, R. (2019). Pembelajaran sejarah pada lembaga non-formal: Historical Consciusness Komunitas Masyarakat Peduli Sejarah Aceh. SKRIPSI Mahasiswa UM.
Rüsen, J. (2012). Forming historical consciousness–Towards a humanistic history didactics. Antíteses, 5(10), 519–536.
Sayer, F. (2017). Sejarah Publik: Sebuah Panduan Praktis. Yogyakarta: Ombak.
Shackel, P. A. (2006). Archaeology and created memory: public history in a national park. Springer Science & Business Media.
Wasino, M., & Endah Sri, H. (2018). Metode Penelitian Sejarah: dari Riset hingga Penulisan.
Wehner, K. (2018). Nation, Difference, Experience: Negotiating Exhibitions at the National Museum of Australia. A Companion to Public History, 77.
Weldon, E. (1982). Archives and the practice of Public History. The Public Historian, 4(3), 49–58.
Widja, I. G. (2002). Menuju wajah baru pendidikan sejarah. Lappera Pustaka Utama.
Wineburg, S. S., Martin, D., & Monte-Sano, C. (2012). Reading like a historian: Teaching literacy in middle and high school history classrooms. Teachers College Press.
Wosh, P. J., Hajo, C. M., & Katz, E. (2012). Teaching digital skills in an archives and public history curriculum. Digital Humanities Pedagogy: Practices, Principles and Politics. Open Book Publishers. Available from: Http://Www. Openbookpublishers. Com/Reader/161 [24 February 2013].
DOI: https://doi.org/10.31764/historis.v5i1.2420
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ALAMAT REDAKSI:
Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Mataram