PEMBUNUHAN KARAKTER DI BALIK SEJARAH: SOEKARNO DAN KOMUNIS
Abstract
Abstrak: Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pembunuhan karakter atau perusakan nama baik Soekarno atas tuduhan keterlibatan dalam paham komunis. Adapun metode digunakan pada penelitian menggunakan metode sejarah (historical method). Langkah-langkah digunakan dalam metode sejarah, meliputi: mengumpulkan jejak sumber sejarah (heuristik), kritik sumber, interpretasi (analisa), historiografi atau (penulisan sejarah). Hasil penelitian ini, yaitu dalam kehidupan Soekarno sangat gemar membaca buku dalam hal ini buku yang bernada marxisme. Maka tidak heran jika banyak pemikiran Soekarno terpengaruh dari marxisme sehingga muncul karyanya tentang Nasionalisme, Islam dan marxisme. Suatu alasan mengapa Soekarno tertarik komunisme tidak lain karena alasan rasional perjuangan menentang kapitalisme dan imperalisme di nusantara. Akan tetapi bukanlah sama antara marxisme dengan marxisme Soekarno karena Soekarno lebih pada perjuangan nasional dari pada perjuangan kelas. Kedekatan Soekarno dengan komunisme inilah kemudian disalahartikan bagi sebagian orang untuk menghilangkan kharisma Soekarno. Soekarno bukanlah marxisme Soekarno adalah seorang muslim taat beribadah. Soekarno merangkul paham komunis bagian dari upaya untuk mendukung tujuan politiknya anti imperalisme seperti masalah dalam hubungan segitiga Soekarno, PKI dan konfrontasi Malaysia. Adanya hembusan isu politik Soekarno seorang komunis tulen sebenarnya adalah upaya bagian pembunuhan karakter seiring berdirinya orde baru dibawah Soeharto.
Abstract: This study aimed to determine the character assassination or destruction of Soekarno's good name for alleged involvement in communist understanding. The method used in research uses the historical method. Steps are used in the historical method, including collecting traces of historical sources (heuristics), source criticism, interpretation (analysis), historiography or (writing history). The result of this research, namely in Soekarno's life, was very fond of reading books in this case books with the tone of Marxism. So it is not surprising that many of Soekarno's thoughts were influenced by Marxism so his work on Nationalism, Islam, and Marxism emerged. One reason why Sukarno was interested in communism was none other than the rational reason for the struggle against capitalism and imperialism in the archipelago. However, it was not the same between Marxism and Soekarno's marxism because Soekarno was more of a national struggle than a class struggle. Soekarno's closeness to communism was then misinterpreted for some to dispel Soekarno's charisma. Sukarno is not marxism Soekarno was a devout Muslim worshipper. Sukarno embraced communism as part of an effort to support his political goals of anti-imperialism such as problems in Soekarno's triangular relations, the PKI, and the Malaysian confrontation. The gust of Soekarno's political issue, a pure communist, was an attempted character assassination part of the establishment of the new order under Suharto.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adam, C. (2007). Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Yayasan Bung Karno.
Agustina, E. (2019). Soekarno, Nasakom, dan Buku Di Bawah Bendera Revolusi Sebagai Materi Ajar Pelajaran Sejarah SMA. HISTORIA: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 3(1), 57–64. https://doi.org/10.17509/historia.v3i1.20908
Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. UI-Press.
Hadi, U. (2020). Bung Karno: Sang Nasionalis Sejati. Anak Hebat Indonesia.
Irshanto, A. B. (2019). Dari Konfrontasi Ke Perdamaian (Hubungan Indonesia – Malaysia 1963-1966). Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 8(2), 84–97. https://doi.org/10.36706/JC.V8I2.9243
Kasenda, P. (2014). Bungkarno Panglima Revolusi (Ke-1). Galang Pustaka.
Panambungan, A. (2014). The Uncensored Of Bung Karno Misteri Kehidupan Sang Presiden. Note Book.
Raditya, I. N. (2019). Sejarah Nasakom: Upaya Sukarno Menyatukan Tiga Kekuatan. Tirto.Id.
Samingan. (2016). Soekarno Komunis. Flores Pos.
Samingan. (2021). Spiritualitas Islam Dalam Kajian Pemikiran Soekarno. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(7), 2263–2272. https://doi.org/10.31604/jips.v8i7.2021.2263-2272
Sholehuddin, A. (2015). Jargon Politik Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1965. Avatara.
Sophiaan, M. (2008). Kehormatan bagi yang berhak: Bung Karno tidak terlibat G30S/PKI. Yayasan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.
DOI: https://doi.org/10.31764/historis.v7i1.8937
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ALAMAT REDAKSI:
Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Mataram