Retorika Politik Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat Pada Debat Politik Pilkada DKI Jakarta 2017

Ahmad Arsani

Abstract


Abstrak:

Tulisan ini membahas tentang retorika politik pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada debat calon gubernur DKI Jakarta 2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data didapatkan dari analisis isi video, youtube debat kandidat calon gubernur DKI Jakarta. Bagi, kontestan pilkada, panggung debat adalah media untuk menyampaikan visi-msinya kepada khalayak ramai atau pemilih. Dalam momentum debat antar kandidat ini, kemampuan retoris kandidat sebagai peserta kontestasi demokrasi diuji dihadapan publik secara langsung dan disiarkan melalui televisi, radio, media sosial dan sarana media baru lainnya. Tulisan ini, mengelaborasi bagaimana kemampuan retoris pasangan yang sering dipanggil Ahok-Djarot ini, Bagaimana kedua kandidat tersebut menerapkan kaidah retorika selama debat berlangsung. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa retorika politik Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat cenderung lebih terbuka, baik dalam memberikan pujian maupun sanjungan terhadap lawan debatnya.

                                  

Abstract:

This paper discusses the political rhetoric of the Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat couple in the debate of the DKI Jakarta governor candidate 2017. This study uses qualitative methods. Data obtained from the analysis of the video content, youtube debate the candidates for governor of DKI Jakarta. For election contestants, the debate stage is the media to convey their visions to the public or voters. In the momentum of the debate between candidates, the candidate's rhetorical ability as a participant in democratic contestation is tested directly in public and broadcast through television, radio, social media and other new media facilities. This paper, elaborating on how the couple's rhetorical ability is often called Ahok-Djarot, how the two candidates apply the rules of rhetoric during the debate. In this study it was found that the political rhetoric of Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tended to be more open, both in giving praise and adulation to his debate opponents

Keywords


Retorika; Debat; Demokrasi; Kontestasi; Pilkada; Rhetoric; Debate; Democracy; Contestation; Local Elections; Corona; Covid-19

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31764/jail.v3i2.2538

Refbacks



Copyright (c) 2020 Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Al-I’lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram.

Alamat Redaksi:
Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 1 Pagesangan – Mataram
Telpon 085730002007 | email: [email protected]

 

INDEXED BY: