Diksi dan Tradisi Syair Melayu Dalam Lirik Lagu Nasyid Raihan

Muhammad Aidil, Yuntarti Istiqomalia

Abstract


Abstrak:
Dakwah dengan menggunakan lirik lagu sudah pernah diterapkan sejak masa Walisongo yang berdakwah kepada masyarakat Jawa, hingga era milenial kini. Genre lagu nasyid adalah salah satu bentuk dakwah dengan menggunakan lirik lagu di masa kini. Lirik lagu merupakan salah satu bentuk karya sastra. Jika lirik lagu mengandung diksi yang variative dan indah, maka mampu menghibur dan menimbulkan kesan tersendiri bagi mad’u. Sehingga membantu tersampaikannya pesan dakwah sesuai tujuan komunikasi dakwah yang telah ditetapkan da’I. Focus penelitian ini adalah menjelaskan penggunaan diksi di dalam lirik-lirik lagu nasyid Raihan yang berjudul Iman Mutiara, Peristiwa Subuh, dan Demi Masa. Untuk memahami penggunaan diksi pada lirik lagu tersebut secara mendalam, penelitian ini juga menggunakan perspektif tradisi syair Melayu. Metode yang digunakan adalah analisa teks secara kualitatif interpretative. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga lirik lagu di atas banyak menggunakan diksi konotatif, denotative, antonym, dan sapaan. Penggunaan jenis diksi di atas berkaitan dengan pengaruh kultur Melayu yang membuat karakter lirik cenderung melankolik, pasrah, beradat, tidak konfrontatif, berketuhanan, edukatif, serta nasihat bernada sindiran.


Abstract:
Da'wah using song lyrics has been implemented since the time of Walisongo, who preached to the Javanese people, to the present millennial era. The nasyid song genre is a form of da'wah using song lyrics today. Song lyrics are a form of literary work. If the song lyrics contain varied and beautiful diction, it is able to entertain and create a distinct impression for mad'u. So that it helps deliver the message of da'wah according to the purpose of the da'wah communication that has been defined by the da'I. The focus of this research is to explain the use of diction in the lyrics of Raihan's nasyid songs entitled Iman Mutiara, Peristiwa Subuh, and Demi Masa. To understand the use of diction in the song lyrics in depth, this study also uses the perspective of the Malay syair tradition. The method used is interpretative qualitative text analysis. The findings of this study indicate that the three song lyrics above use a lot of connotative, denotative, antonym, and greeting diction. The use of this type of diction is related to the influence of Malay culture which makes lyrical characters tend to be melancholy, resigned, cultured, non-confrontational, godly, educative, and satirical advice.


Keywords


diction; raihan; song; lyric; poetic; tradition; malay



DOI: https://doi.org/10.31764/jail.v5i1.5186

Refbacks



Copyright (c) 2021 Muhammad Aidil, Yuntarti Istiqomalia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Al-I’lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram.

Alamat Redaksi:
Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 1 Pagesangan – Mataram
Telpon 085730002007 | email: [email protected]

 

INDEXED BY: